Belajar dari rumah menjadi tantangan khusus bagi guru dalam hal mengupayakan bagaimana proses belajar itu tetap berjalan.Selama pembelajaran Daring dilaksanakan disekolah kami.Hanya sepertiga jumlah siswa yang mengiuti Daring.Berarti 2/3 dari jumlah siswa mestinya menjemput tugas-tugas belajar mereka kesekolah sesuai kesepakatan antara pihak sekolah dengan para orang tua wali murid.Kegiatan menjemput tugas-tugas belajar hanya berlansung selama 2 minggu terakhir di bulanAgustus 2020.Sejak September para guru juga bekerja dari rumah.Hal ini berhubungan dengan meningkatkanya jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Tanah Datar.Sejak saat itu pulalah pemberian tugas kepada siswa menjadi terkendala.Artinya mereka tidak mendapat pembelajarana sama sekali.Berkaitan dengan sudah dekatnya penilaian tengah semester,Kamis tanggal 24 September diadakan rapat majelis guru,guna membicarakan permasalahan yang dihadapi siswa .Dari hasil rapat disepakatilah bahwa guru melakukan kunjungan rumah bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran Daring dan mereka yang tidak menjemput tugas sesuai kesepakatan .Kedatangan para guru bertujuan untuk mendata permasalahan siswa terkait dengan pembelajaran,menyampaikan informasi agar orang tua kembali menjemput tugas untuk anak-anak mereka,memberikan informasi bahwa akan dilaksanakan ujian Tengah Semester mulai tanggal 28 September sampai dengan tanggal Oktober 2020.

Penulis mendapat tugas mengunjungi rumahsiswa di daerah Subarang .Dengan jumlah siswa yang akan dikunjungi rumahnya sebanyak 8 orang .Hari pelaksanaan tugas tersebut adalah jumat, 25 September2020.Untuk memudahkan kegiatan kunjungan penulis menghubungi siswa yang berasal dari daerah subarang,tetapi melaksanakan pembelajaran Daring.Kepada siswa tersebut dimintalah data alamat lengkap para siswa,sehingga pagi hari Jumatnya dengan mudah penulis bersama satu orang teman guru lainya bisa bertemu para siswa dan orang tua mereka.

Didalam pertemuan dengan siswa dan orang tua siswa terungkaplah hal-hal berikut:: Ada 2 orang tua siswa yang mengakui anaknya selalu dibelikan paket internet untuk belajar,tetapi masih tercatat sebagai siswa yang tidak ikut belajar.Mereka berbohong kepada orang tua mereka demi game online .Setiap orang tua mereka mengecek tugas belajar mereka ,mereka katakan sudah dikirim kepada guru matapelajran.Ini anak yang malas,sehingga berani membohongi orang tua.4 orang siswa lagi mempunyai Hp android tetapi satu untuk bersama.mereka terpaksa bergiliran belajar.Disaat kakak yang sudah di SMA dan SMK belajar ,maka sang adik tidak belajar .Begitulah yang terjadi,bahkan hampir setiap hari mereka berebutan Hp .Siapa yang lebih dahulu mengambil HP dialah yang bisa belajar hari itu.2 Orang lagi masalahnya lebih berat dirumahnya tidak ada sinyal,sehingga demi mendapatkan sinyal mereka terpaksa mencari sinyal sampai ke sawah-sawah di sekitar tempat tinngal mereka.Kenyataan ini membuat mereka tertinggal dalam belajar.Dalam pertemuan dengan orang tua siswa tersebut penulis sampaikan ,agar para siswa bertekad untuk belajar walau dalam kondisi apapun.Penulis berharap agar para siswa kembali menjemput semua ketertinggalan mereka.Dan mengabaikan semua hambatan yang mereka temui.Walau pandemi COVID-19 masih melanda Kabupaten Tanah Datar,dan siswa belajar dari rumah,guru bekerja dari rumah,maka sikap kita tetaplah optimis,bahwa pandemi ini akan segera berakhir,dan tetaplah semangat dalam belajar,buanglah segala kemalasan,dan berhenti membohongi diri sendiri dan orang tua.

semoga para siswa yang dikunjungi dapat menjemput kembali semua materi belajar mereka yang tertinggal .Aaminn