ADRIANUS YUDI ARYANTO

Adrianus Yudi Aryanto, kelahiran 49 tahun yang lalu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Era
Koleksi Pribadi

Era "Komunikasi Digital" vs "Komunikasi Sehat"

Catatan Awal Tahun 2018

Oleh : Yudi Aryanto

Rasanya agak sungkan memulai tulisan dengan tema komunikasi di blog gurusiana ini. Sungkan karena pastilah banyak tema yang menarik bisa disuguhkan kepada khalayak pembaca setia, gurusianer. Hanya saja kok ngganjel bila tidak cepat dituangkan ke dalam tulisan. Betapa tidak, saya termasuk yang agak jarang bersemuka atau beradu wawasan dengan anggota penulis gurusiana di dalam ruang ini melalui tulisan-tulisan saya yang biasanya per satu minggu kali muncul (itu pun tidak menggigit seperti rekan yang lain).

Terlepas dari usang atau masih aktualnya tema yang disuguhkan, saya masih merasa perlu bertukar gagasan melalui tulisan saya kali ini. Lewat judul Era "Komunikasi Digital" vs "Komunikasi Sehat", yang semoga tidak ada habisnya untuk dicuatkan kembali.

Bagi saya pribadi, di dalam pengawasan orang tua terhadap anak yang sedang asyik "bergawai ria" menikmati hiburan (entah musik, film, dan games) masih diperlukan, bahkan wajib. Pengawasan yang dimaksud bukan saja terhadap isi atau informasi yang sedang dinikmati oleh anak saja, melainkan terhadap kekerapan mereka "berinteraksi" dengan gadget yang dipegangnya. Sebab, jangan sampai anak karena keasyikannya lalu lupa untuk berinteraksi dengan lingkungan yang sesungguhnya, yang berada nyata di seputar diriya. Entah itu dari teman sebaya atau kakak dan adiknya yang bisa diajak bergaul (bermain). Hal ini perlu tetap hadir di dalam dunia anak sebenarnya. Dengan demikian, interaksi nyata pergaulan di antara mereka juga faktual dan tidak "virtual".

Bila mengacu pada data WA Today, Senin 21 September 2015, sebuah lembaga survei, ditemukan sebanyak 50% anak-anak Zaman Now sudah kecanduan gadget. Di dalam survei itu diungkap, lebih dari setengah orang tua yang menjadi responden dalam sebuah polling pendapat, merasa khawatir dengan tingkat publikasi konten seksual yang dilayangkan di gadget anak mereka. Bahkan 52 persen di antaranya khawatir anak-anak mereka mau bertemu dengan orang asing yang ditemui di dunia maya.

Berdasarkan acuan data tersebut, ternyata peran orang tua masih sangat diperhitungkan di dalam keseharian anak. Pendampingan yang baik dan bijak terhadap anak ketika bermain games atau berinteraksi di dalam dunia maya (chating), hendaknya tetap dipertahankan porsinya. Dengan demikian komunikasi yang sehat tetap terjalin.

Tindakan preventif yang bisa dilakukan orang tua sejak awal mungkin saja bisa mengajak berbicara bahwa betapa pentingnya komunikasi dua arah yang nyata. Hal ini menjadikan alasan pokok kita agar bisa senantiasa berkontak mata dan perasaan anak-anak terhadap orang tuanya atau sebaliknya. Melalui rasa kepedulian dan perhatian yang sederhana inilah, semoga hubungan yang harmonis dengan anak tetap terjaga.

Memang kadang kala anak-anak bila sudah asyik dengan dunianya (baca : dunia gadget), mereka lupa diri untuk makan, waktu membaca, belajar, dan bercerita. Saat-saat itulah orang tua tetap harus berperan sebagai jembatan komunikasi dua arah. Cobalah untuk mengingatkan ada saatnya makan, dll. Sebab semakin sering diingatkan akan semakin sering pula orang tua bisa memiliki waktu berkomunikasi dua arah dengan anak-anaknya.

Persoalannya sekarang adalah bagaimana menciptakan kesadaran anak-anak untuk keluar dari zona gadgetnya dan kembali bisa menjalain komunikasi nyata dengan anak-anak di seputar lingkungannya? Tentulah jawabannya gampang-gampang susah. Gampang bila mana ada peluang waktu bisa bersama-sama bermain, misalnya mengajak bermain sepeda atau bermain futsal atau sejenisnya. Hal ini penting, karena secara sadar sebenarnya mereka masih membutuhkan sosialita di antara mereka sendiri. Jika sudah begini, realitas dampak teknologi terhadap kebiasaan berkomunikasi tentulah tidak akan terganggu.

Batununggal, 09/01/2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap

10 Jan
Balas

Matur suwun

10 Jan

Perfect

09 Jan
Balas

Apa kabar, Ibu? Terima kasih, mohon dikoreksi bila ada yg kurang.

09 Jan

Hebat

09 Jan
Balas

Terima kasih, mohon dikoreksi bila da yg kurang

09 Jan



search

New Post