ADRIANUS YUDI ARYANTO

Adrianus Yudi Aryanto, kelahiran 49 tahun yang lalu ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mengedit Naskah, Siapa takut?

Mengedit Naskah, Siapa takut?

Sabtu sore (13/5) di dalam kelas Editor Bandung, ada pembekalan tentang mengedit naskah dari Eko Prasetyo, Pemred MediaGuru. Meskipun cukup singkat waktu bagi penulis, namun pemaparan dan latihan yang diberikan hari itu sangatlah berharga.

Kelas editor buku berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu (13-14 Mei) di Auditorium Indra Djati Sidi PPPPTK TK dan PLB Bandung, dihadiri sekira 51 peserta. Bapak Mohammad Ihsan, CEO MediaGuru, menyambut baik kelas editor ini dan berkenan membuka acara ini.

Beberapa hasil buruan penulis dari kelas editor ini dituangkan dalam catatan ringan berikut ini.

Dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dicerna, pemred MediaGuru memberikan tips tentang pengalaman menjadi seorang editor buku, di antaranya;

1. Sebelum mengedit naskah, seorang editor harus memosisikan duduk senyaman mungkin (misalnya tersedia kopi dan cemilannya).

2. Sanggup menjaga rahasia penulis buku yang sedang dieditnya.

3. Memiliki KBBI (berupa buku atau edisi virtual dari aplikasi Play Store)

4. Membaca naskah buku dengan teknik skiming (membaca teks ke

bawah) dan scanning (membaca teks ke samping)

5. Editor wajib berkomunikasi dengan penulis

6. Ada istilah kedaerahan sebaiknya dibuatkan glosarium

7. Mengedit naskah populer atau ilmiah? Tentu berbeda dalam penyampaian bahasanya

8. Memperhatikan segmen pembacanya

Ternyata mengedit naskah itu tidak segampang yang dibayangkan. Pekerjaan ini membutuhkan konsentrasi cukup tinggi, selain itu juga waktu yang dibutuhkan cukup lama. Posisi yang nyaman dan suasana rileks dibutuhkan dalam hal ini. Pengalaman pertama dalam mengedit naskah membuktikan hal itu. Penulis merasa penat mata. Padahal baru beberapa menit saja. Sudah dapat dibayangkan bila puluhan buku yang harus diedit, tentu menguras energi dan perhatian yang besar.

Sanggup menahan diri untuk tidak membocorkan rahasia dari

tulisan yang sedang diedit menjadi sebuah tantangan tersendiri. Betapa

tidak, seorang editor naskah harus mencoba menahan diri untuk

mengungkapkan kelemahan isi dalam tulisannya, misalnya menyangkut

bentuk bahasa yang disampaikan. Meskipun terkesan aneh dan “njlimet”

atau berbelit-belit, cukup menjadi sebuah rahasia untuk tidak dibagikan

pada orang lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia “senjata” yang ampuh dan wajib

dimiliki seorang editor buku. Buku kamus ini memang mahal, namun

dengan ada kamus virtual yang dapat diunduh bebas dan gratis dari Play

Store. Dengan menggunakan KBBI ini, memudahkan mencari rujukan

kata dan memudahkan pemahaman konteks tulisan.

Mengedit naskah berarti menjalin hubungan komunikasi yang baik

dari editor dan penulis naskah. Ada gayung bersambut antara keduanya

bila ada ketidakcocokkan maksud bahasa yang disampaikan oleh

penulisnya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam tujuan isi

tulisannya.

Bila ada istilah yang berciri kedaerahan sangat dianjurkan bagi

penulis naskah untuk mencantumkan catatan kaki atau glosarium. Hal ini

dapat meringankan beban seorang editor agar terhindar dari kesalahan

maksud dari sebuah istilah bahasa yang dicantumkan dalam naskah.

Memutuskan untuk mengedit naskah yang bersifat populer dan

ilmiah menjadi keputusan pertama seorang editor. Ini menyangkut isi dan

selera penulis dalam menyampaikan ide-idenya. Gaya bahasa yang

santai dan serius menjadi pertimbangan penting.

Segmen pembaca menjadi tolok ukur dalam mengedit naskah. Mengenali calon pangsa pasar pembaca dari tujuan tulisan dapat dijadikan ukuran bentuk penyampaian bahasanya. Dengan demikian, maksud tulisan dapat dicerna dan dipahami secara mudah oleh calon pembacanya.

Ternyata tidak gampang menjadi seorang editor buku. Namun, bisa dicoba kog tips di atas.

Bandung, 14 Mei 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereeen, terimakasih aku gak usah buat notulen lagi he

14 May
Balas

Sama-sama, Bu.

17 May

Terima kasih tipsnya pak. Paling tidak walau tidak sempat hadir di Bandung, saya dapat ilmunya. Hatur nuhun kang.

14 May
Balas

Sama-sama, pak Yuda

17 May

Alhamdulillah,sedikit terisi juga perasaan hampa karena tidak jadi ikut kelas editor ini.Terimakasih Postingannya Pak...

14 May
Balas

Sama-sama

17 May



search

New Post