Mengedit Naskah, Siapa takut?
Sabtu sore (13/5) di dalam kelas Editor Bandung, ada pembekalan tentang mengedit naskah dari Eko Prasetyo, Pemred MediaGuru. Meskipun cukup singkat waktu bagi penulis, namun pemaparan dan latihan yang diberikan hari itu sangatlah berharga.
Kelas editor buku berlangsung selama dua hari Sabtu dan Minggu (13-14 Mei) di Auditorium Indra Djati Sidi PPPPTK TK dan PLB Bandung, dihadiri sekira 51 peserta. Bapak Mohammad Ihsan, CEO MediaGuru, menyambut baik kelas editor ini dan berkenan membuka acara ini.
Beberapa hasil buruan penulis dari kelas editor ini dituangkan dalam catatan ringan berikut ini.
Dengan gaya bahasa yang santai dan mudah dicerna, pemred MediaGuru memberikan tips tentang pengalaman menjadi seorang editor buku, di antaranya;
1. Sebelum mengedit naskah, seorang editor harus memosisikan duduk senyaman mungkin (misalnya tersedia kopi dan cemilannya).
2. Sanggup menjaga rahasia penulis buku yang sedang dieditnya.
3. Memiliki KBBI (berupa buku atau edisi virtual dari aplikasi Play Store)
4. Membaca naskah buku dengan teknik skiming (membaca teks ke
bawah) dan scanning (membaca teks ke samping)
5. Editor wajib berkomunikasi dengan penulis
6. Ada istilah kedaerahan sebaiknya dibuatkan glosarium
7. Mengedit naskah populer atau ilmiah? Tentu berbeda dalam penyampaian bahasanya
8. Memperhatikan segmen pembacanya
Ternyata mengedit naskah itu tidak segampang yang dibayangkan. Pekerjaan ini membutuhkan konsentrasi cukup tinggi, selain itu juga waktu yang dibutuhkan cukup lama. Posisi yang nyaman dan suasana rileks dibutuhkan dalam hal ini. Pengalaman pertama dalam mengedit naskah membuktikan hal itu. Penulis merasa penat mata. Padahal baru beberapa menit saja. Sudah dapat dibayangkan bila puluhan buku yang harus diedit, tentu menguras energi dan perhatian yang besar.
Sanggup menahan diri untuk tidak membocorkan rahasia dari
tulisan yang sedang diedit menjadi sebuah tantangan tersendiri. Betapa
tidak, seorang editor naskah harus mencoba menahan diri untuk
mengungkapkan kelemahan isi dalam tulisannya, misalnya menyangkut
bentuk bahasa yang disampaikan. Meskipun terkesan aneh dan “njlimet”
atau berbelit-belit, cukup menjadi sebuah rahasia untuk tidak dibagikan
pada orang lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia “senjata” yang ampuh dan wajib
dimiliki seorang editor buku. Buku kamus ini memang mahal, namun
dengan ada kamus virtual yang dapat diunduh bebas dan gratis dari Play
Store. Dengan menggunakan KBBI ini, memudahkan mencari rujukan
kata dan memudahkan pemahaman konteks tulisan.
Mengedit naskah berarti menjalin hubungan komunikasi yang baik
dari editor dan penulis naskah. Ada gayung bersambut antara keduanya
bila ada ketidakcocokkan maksud bahasa yang disampaikan oleh
penulisnya, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam tujuan isi
tulisannya.
Bila ada istilah yang berciri kedaerahan sangat dianjurkan bagi
penulis naskah untuk mencantumkan catatan kaki atau glosarium. Hal ini
dapat meringankan beban seorang editor agar terhindar dari kesalahan
maksud dari sebuah istilah bahasa yang dicantumkan dalam naskah.
Memutuskan untuk mengedit naskah yang bersifat populer dan
ilmiah menjadi keputusan pertama seorang editor. Ini menyangkut isi dan
selera penulis dalam menyampaikan ide-idenya. Gaya bahasa yang
santai dan serius menjadi pertimbangan penting.
Segmen pembaca menjadi tolok ukur dalam mengedit naskah. Mengenali calon pangsa pasar pembaca dari tujuan tulisan dapat dijadikan ukuran bentuk penyampaian bahasanya. Dengan demikian, maksud tulisan dapat dicerna dan dipahami secara mudah oleh calon pembacanya.
Ternyata tidak gampang menjadi seorang editor buku. Namun, bisa dicoba kog tips di atas.
Bandung, 14 Mei 2017
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
kereeen, terimakasih aku gak usah buat notulen lagi he
Sama-sama, Bu.
Terima kasih tipsnya pak. Paling tidak walau tidak sempat hadir di Bandung, saya dapat ilmunya. Hatur nuhun kang.
Sama-sama, pak Yuda
Alhamdulillah,sedikit terisi juga perasaan hampa karena tidak jadi ikut kelas editor ini.Terimakasih Postingannya Pak...
Sama-sama