Menulis Tanpa Menunggu - Menunggu Tanpa Menulis
Oleh : Yudi Aryanto
Bagiku keseharian memiliki keunikan masing-masing. Hanya diperlukan keterampilan menangkap ide yang lebih jeli untuk dituliskan. Tulisan apa pun, entah prosa ataupun puisi. Mengalir saja selaksa peluh yang mengalir di sekujur raga.
Masalahnya (yang seharusnya tidak menjadi masalah) kini, apakah berani menuangkan pengalaman keseharian itu menjadi kudapan ide yang menarik dan santai? Itu soal lain. Berani atau tidak berani berpulang pada pribadi masing-masing. Sekiranya ingin dituliskan, tuliskanlah sekalipun sambil menunggu.
Menurut salah satu sohib saya, menulis itu ibaratnya menuangkan refleksi diri. Namun, bila apa yang ditulis dirasa penting dan berguna maka bagikanlah.
Menulis memang butuh waktu. Menunggu pun perlu waktu. Sayang bukan bila saat menunggu tiada tergores ide satu pun untuk dituliskan?
Menulis memang butuh insting dan kepekaan yang jeli dan kuat dalam menangkap dan merekam kejadian di seputar diri kita.
Mari, menulis sambil menunggu, siapa tahu ada ide kian akrab menghampiri di ujung benak ini. Siapkan jari menari-nari di atas key pad android pribadi.
Sambil menunggu ...
Batununggal, 19/12/18
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mari...menulis bisa dimana saja...
Iya, bener .... rock on ...
Ok,pak.!
inspiratif....keren Pak mari menunggu sambil menulis...salam literasi
Mariii....
Betul sekali Pak, manfaatkan waktu dengan menulis dimana saja. Justru asyik loh menulis ketika menunggu, menunggu hujan, menunggu macet, menunggu dipanggil dokter. Jadi menunggu tidak lagi perbuatan yang menjenuhkan tapi justru mengasyikkan. Sukses selalu dan barakallah
Keasyikan mudik libur nulisnya, Pak. Semoga segera berlalu libur nulisnya. Mksh, Pak Yudi semangatnya.
Sangat menginspirasi
Sangat menginspirasi
Keren abis ... terinspirasi lohhh...
Lanjutkan....
Iya ini sambil nunggu komputer loading sambi nuli nulis ,wa an dan mbaca mbaca kiriman teman teman. Rock on.
Semangat Pangandaran!