Aen Rudiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
STUDI TERHADAP PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PRESTASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NE

STUDI TERHADAP PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN PRESTASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NE

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran kepala sekolah sebagai EMASLIM dalam peningkatan prestasi sekolah di SMP Negeri 2 Ciamis, baik prestasi akademik maupun prestasi nonakademik yang telah diraih oleh SMP Negeri 2 Ciamis.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana peran Kepala Sekolah SMPN 2 Ciamis dalam meningkatkan prestasi sekolah.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan pada objek penelitian, yang bertujuan mendapatkan gambaran tentang peran kepala sekolah sebagai EMASLIM (educator, manager, administrator, supervisor, inovator, dan motivator) dalam meningkatkan prestasi di SMP Negeri 2 Ciamis. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, studi dokumen dan wawancara secara terbuka kepada kepala sekolah, wakasek kurikulum, wakasek kesiswaan, wakasek sarana prasarana, staf tata usaha, perwakilan komite, dan seorang siswa (mantan ketua osis 2012-2013).

Peran kepala sekolah dalam peningkatan prestasi di SMP Negeri 2 Ciamis sangat dominan yaitu dengan selalu bertindak aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ciamis, dimana kegiatan-kegiatan di SMP Negeri 2 Ciamis selalu didasarkan pada RKS dan RAKS. Kepala sekolah juga memberikan motivasi yang bersifat membangun, arahan, dan bimbingan supaya memberikan pelayanan yang baik kepada siswa. Selanjutnya kepala sekolah selalu mengevaluasi program-program dan hasil kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka meningkatkan prestasi sekolah.

Pendahuluan

Pendidikan merupakan suatu sistem yang membantu manusia berkembang sesuai dengan potensi. Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan merupakan salah satu pilar dari tujuan pokok bangsa Indonesia sesuai dengan yang tercantum pada pembukaan UUD 1945 alenia IV. Pendidikan sebagai bagian integral dalam pembangunan harus memiliki mutu pendidikan yang baik. Peningkatan prestasi sekolah merupakan sasaran pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Prestasi merupakan dambaan bagi setiap siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran di sekolah serta dambaan bagi orang tua maupun guru. Sekolah merupakan suatu sistem di mana pelaksanaan yang berorientasikan pada kegiatan belajar mengajar dan pelaksanaan pengajaran yakni interaksi guru dengan murid. Dalam pelaksanaan sistem pelajaran pada siswa dan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman serta pengarahan dalam proses belajar mengajar yang berguna kelak dalam masyarakat. Prestasi merupakan salah satu perhatian dalam pendidikan, politik, dan ekonomi sehingga prestasi menjadi sebuah tujuan dan kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut survei Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia dari 12 negara di Asia Tenggara. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.

Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvei di dunia dan masih menurut survei dari lembaga yang sama, Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di dunia. (Nandang.20-12-2012). Sementara menurut (Hadis abdul dan Nurhayati. 2010:2) Merosotnya mutu pendidikan di Indonesia secara umum dapat disebabkan oleh buruknya sistem pendidikan nasional dan rendahnya sumberdaya manusia.

Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003) dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP). (Nandang.20-12-2012).

Banyak faktor yang mempengaruhi kualitas dan mutu pendidikan di antaranya faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi dalam kegiatan belajar mengajar, dan sumberdaya manusia para pelaku pendidikan. Mutu pendidikan di suatu intitusi pendidikan, harus nerujuk pada delapan standar pendidikan, oleh masyarakat sekolah yang bermutu dianggap sebagai sekolah yang berprestasi dan unggul dibanding dengan sekolah lainnya. Berbicara mengenai prestasi, sebagaimana diungkapakan oleh (Djamarah.1994:19). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok dan prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja.

Dalam pelaksanaanya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi pendidikan sekolah yakni,sebagai berikut :

1. Bahwa dalam rangka mengukur keberhasilan belajar peserta didik itu, pengukurannya dilakukan secara tidak langsung. Seorang pendidik yang ingin menentukan manakah di antara para peserta didik yang tergolong lebih pandai ketimbang peserta didik lainnya.

2. Dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa pada umumnya menggunakan ukuran yang bersifat kuantitatif.

3. Dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa pengukuran dilakukan dengan mengetahui sejauh mana tingkat siswa dalam penguasaan pendidikan sekaligus pendidikan ketrampilan yang menunjang siswa dalam kegiatan belajar di sekolah. Maka dengan kata lain pendidikan ketrampilan juga berpengaruh penting dan sebagai dasar latihan yang dapat membentuk ketrampilan kerja yang dapat diekspersikan melalui cipta, rasa dan karsa secara kreatif dan produktif.(Mulyasa.2003:56)

Menurut, (Syah, Muhibin 1997: 141). Prestasi sekolah merupakan tahap keberhasilan yang diperoleh sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor. Berdasarkan pendapat tersebut prestasi sekolah dapat diartikan sebagai penilaian hasil belajar dari proses kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap siswa dalam periode selama masih dalam bangku sekolah sehingga dapat membawa perubahan baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dinyatakan dalam angka menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan tes pelajaran.

Penyebab rendahnya prestasi sekolah tentu tidak lepas dari peran dan kepemimpinan seorang kepala sekolah sebagai topleader. Salah satu indikator keberhasilan kepemimpinan seorang kepala sekolah diukur dari prestasi yang ada di sekolah yang dipimpinnya. Melihat pentingnya fungsi kepemimpinan kepala sekolah, maka usaha untuk meningkatkan kinerja yang lebih tinggi bukanlah pekerjaan mudah bagi kepala sekolah karena kegiatan berlangsung dalam sebuah proses panjang yang direncanakan dan diprogram secara baik pula. Namun pada kenyataannya tidak sedikit kepala sekolah yang hanya berperan sebagai pimpinan formalitas dalam sebuah sistem alias hanya sekedar sebagai pemegang jabatan struktural sambil menunggu masa purna tugas. Kepala sekolah yang bijak adalah pemimpin yang selalu dekat dengan bawahannya. Tapi sering terjadi, kepala sekolah bersikap menjauh dari para guru. Kepala sekolah mempunyai dua peran utama, pertama sebagai pemimpin institusi bagi para guru, kedua memberikan pimpinan dalam manajemen.

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana. Banyak faktor penghambat tercapainya kualitas kepemimpinan seorang kepala sekolah seperti proses pengangkatannya tidak transparan, rendahnya mental kepala sekolah yang ditandai dengan kurangnya motivasi dan semangat serta kurangnya disiplin dalam melakukan tugas dan seringnya datang terlambat, wawasan kepala sekolah yang masih sempit serta banyak faktor lain yang menghambat kinerja seorang kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada lembaga yang dipimpinnya. Ini mengimplikasikan rendahnya produktivitas kerja kepala sekolah yang berimplikasi juga pada mutu (input, proses dan output).

Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinannya, kepala sekolah harus melakukan pengelolaan dan pembinaan terhadap seluruh komponen sekolah melalui kegiatan administrasi, manajemen dan kepemimpinan yang sangat tergantung pada kemampuan manajerial seorang kepala sekolah. Sehubungan dengan itu, kepala sekolah sebagai supervisor berfungsi untuk mengawasi, membangun, mengoreksi dan mencari inisiatif terhadap jalannya seluruh kegiatan pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan sekolah. Menurut (Purwanto, 2004 : 65), bahwa seorang kepala sekolah mempunyai sepuluh macam peranan, yaitu : “Sebagai pelaksana, perencana, seorang ahli, mengawasi hubungan antara anggota-anggota, menwakili kelompok, bertindak sebagai pemberi ganjaran, bertindak sebagai wasit, pemegang tanggung jawab, sebagai seorang pencipta, dan sebagai seorang ayah.”

Kepala sekolah dituntut untuk senantiasa berusaha membina dan mengembangkan hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dengan masyarakat guna mewujudkan sekolah yang efektif dan efisien. Hubungan yang harmonis ini akan membentuk saling pengertian antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan lembaga-lembaga, saling membantu antara sekolah dan masyarakat karena mengetahui manfaat dan pentingnya peranan masing-masing, dan kerja sama yang erat antara sekolah dengan berbagai pihak yang ada di masyarakat dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas suksesnya pendidikan di sekolah

Di samping itu, kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan berfungsi mewujudkan hubungan manusiawi (human relationship) yang harmonis dalam rangka membina dan mengembangkan kerjasama antar personal, agar secara serempak bergerak ke arah pencapaian tujuan melalui kesediaan melaksanakan tugas masing-masing secara bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab yang dalam bahasa sekarang dikemas dalam istilah profesional. Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang (Kusnandar 2007:46). Profesionalisme merupakan sebutan yang mengacu pada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya.

SMP Negeri 2 Ciamis didirikan pada tahun 1958 yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 241, 1 KM dari arah barat pusat kota Ciamis. Sekolah ini mendapatkan nilai akreditasi A, sehingga kualitasnya tidak diragukan lagi dan juga sekolah ini tercatat sebagai Sekolah Standar Nasional (SSN). Selain itu, aktivitas siswa SMP Negeri 2 Ciamis yang rata-rata sampai dengan pukul 16.30 WIB, sehingga sekolah ini mendapat sebutan Full Day Activities School.

Dalam perkembangannya, sejak tahun 1999 / 2000 dibawah kepemimpinan Drs. Agus Sumantri, M.Pd, perlahan tapi pasti berbebenah diri dari sekolah "Kumuh" menjadi sebuah yang "Represntatif" sebagai tempat belajar para siswa. Dan sejak tahun 1999 pengelolaan sekolah ini telah menerapkan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS). MPMBS ini dipandang oleh Direktorat PLP telah berhasil, sehingga pada tahun 2002 kepala sekolahnya (Agus Sumantri) mendapat kesempatan untuk studi banding ke Australia Barat, tepatnya di Perth guna mempelajari tentang Manajemen Berbasis Sekolah di Curtin University of Technologi Pada tahun 2007 ditetapkan sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( RSBI). Prestasi yang didapat oleh SMPN 2 Ciamis berkat seluruh komponen sekolah telah memenuhi syarat tertentu seperti proses belajar mengajar, keluaran, tenaga pendidik sarana dan prasarana serta biaya komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.

Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Karena kepala sekolah merupakan seorang pejabat yang profesional dalam organisasi sekolah yang bertugas mengatur semua sumber organisasi dan bekerjasama dengan guru-guru dalam mendidik siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian, Studi Terhadap Peran Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Prestasi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Ciamis.

Dari pendahuluan tersebut muncul rumusan masalah yaitu, bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi sekolah

Metode

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan pada objek penelitian dan mengkordinasikan seperti apa adanya. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang peran kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi di SMP Negeri 2 Ciamis. Menurut pendapat (Suharsimi Arikunto 1998 : 97), Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam wawasannya sendiri dan hubungannya dengan orang-orang dalam peristiwanya. Sedangkan menurut (Maleong. 2006: 4), Penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendekripsikan kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasrkan teknik pengumpulan dan analisis data yang relevan yang didapat dari situasi alamiah.

Penelitian ini penelitian ini pendekatan kualitatif, melalui metode observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.

Hasil dan Pembahasan

Kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu organisai karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ketercapaian tujuan pendidikan sangat bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepemimpinan kepala sekolah yang merupakan salah satu pemimpin pendidikan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja seorang guru. Maka sebagai pimpinan tertinggi di sekolah, seorang kepala sekolah harus mampu memberikan energi positif yang mampu menggerakkan para guru untuk melaksanakan tugasnya secara sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab sehingga kinerja mereka menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.Sebagai pemimpin yang mempunyai pengaruh, seorang kepala sekolah harus terus berusaha agar ide, nasehat, saran dan (jika perlu)instruksi dan perintah dan kebijakannya di ikuti oleh para guru binaannya. Dengan demikian ia dapat mengadakan perubahan-perubahan dalam cara berfikir, dalam bersikap dan dalam bertindak atau berperilaku. Maka menjadi tuntutan bagi seorang kepala sekolah harus selalu merefresh pengetahuan dan wawasan keilmuannya agar nantinya dapat mendukung tugasnya sebagai seorang pimpinan.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, selain harus tahu dan paham tugasnya sebagai pemimpin, yang tak kalah penting dari itu semua adalah seyogyanya kepala sekolah memahami dan mengetahui perannya. Kepala Sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan menuju sekolah dan pendidikan secara luas. Sebagai pengelola institusi satuan pendidikan, kepala Mutu dalam konteks “hasil pendidikan” mengacu pada prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu (apakah tiap akhir semester, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun). Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan (student achievement) dapat berupa hasil test kemampuan akademis (misalnya ulangan umum, ujian nasional). Dapat pula prestasi di bidang lain seperti prestasi di suatu cabang olah raga, seni atau keterampilan tambahan tertentu misalnya : komputer, beragam jenis teknik, jasa. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang (intangible) seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan.

keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah terutama dilandasi oleh kemampuannya dalam memimpin. Kunci bagi kelancaran kerja kepala sekolah terletak pada stabilitas dan emosi dan rasa percaya diri. Hal ini merupakan landasan psikologis untuk memperlakukan stafnya secara adil, memberikan keteladanan dalam bersikap, bertingkah laku dan melaksanakan tugas.Dalam konteks ini, kepala sekolah dituntut untuk menampilkan kemampuannya membina kerja sama dengan seluruh personel dalam iklim kerja terbuka yang bersifat kemitraan, serta meningkatkan partisipasi aktif dari orang tua murid. Dengan demikian, kepala sekolah bisa mendapatkan dukungan penuh setiap program kerjanya. Keterlibatan kepala sekolah dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak dilakukan secara tidak langsung, yaitu melalui pembinaan terhadap para guru dan upaya penyediaan sarana belajar yang diperlukan.

1. Peran Sebagai Educator (Pendidik)

Dalam perannya sebagai pendidik kepala sekolah SMP Negeri 2 Ciamis selain memberikan model pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menggunakan sarana prasarana dan IT. Kepala sekolah juga memberikan keteladanan sebagai seorang guru. Dalam menciptakan lingkungan kondusif kepala sekolah dan guru-guru membagi tugas sesusai dengan kemampuan keahlian, kompetensi yang dimiliki kemudian latar bekakang pendidikan, pembegian tugas ini berdasarkan kemampauan kinerja. Kepala sekolah selalu memeberikan pembinaan mental, fisisk, moral itu selalu di ingatkan selalu di sampaikan kepada teman-teman. Kepada siswa moral, kehadiran, etika, kemudian kepedulian lingkungan tentang disisplin selalu disampaikan.

2. Peran Sebagai manajer

Dalam perannya sebagai seorang manajer di SMP Negeri 2 Ciamis kepala sekolah selalu mengorganisasikan guru dan stafnya sekolah kemudian membuat perencanaan agar selalu sesuai dengan tujuan, tujuan diserahkan kembali kepada para guru-guru yang menunjuk adalah kepal sekolah. Dalam pelaksanaan perencanaan ada target diakademis amupun di non akademis jadi ada target khusus yang masuk dalam perencanaan itu sudah ada target bagaimana caranya kita membuat program-progaram karena sumber daya yang ada di SMP Negeri 2 Ciamis diperlakukan dengan tujuan yang ingin dicapai. untuk mengetahuai action pelaksanaan monitoring dan evaluasi untuk ketercapaian program. Kepala sekolah membuat suatu planing itu ada dalam suatu program, jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang, planning yang dibuat berupa RKS dan RKAS.

3. Peran sebagai administrator

Dalam perannnya sebagai administrator kepala sekolah mendelegasikan tugas-tugas, untuk kurikulum ada manajer kulikulum, kesisiwaan ada wakasek kesisiwaan. Kemudian keuangan punya bendahara, untuk kepegawaian ditunjuk lagi dari staf yang tau tentang bagaimana peraturan-peraturan tentang pegawai baik itu pegawai yang PNS maupun non PNS. Selaku administrator tetap melakuakan pengawasan. administrasi selalu di tata dan dikelola dangan baik dan dituangkan dalam bentuk program kemudian diaplikasikan oleh guru pemegang program untuk dilaksanakan. Kepala sekolah dalam peneglolaan adminis trasi selalu terbuka, dan memberikan kewenangan penuh kepada pemegang dan penanggung jawab program. SMPN 2 Ciamis segala administrasi itu berkiblat ke ISO 2008.9001. salah satu standar yang bisa diterapkan untuk menjadi sekolah standar internasional adalah dengan memenuhi persyaratan ISO, khususnya Sistem Manajemen Mutu ( SMM ) ISO 9001 : 2008. Untuk memperoleh sertifikat tersebut, sekolah harus menunjukkan proses belajar mengajar yang terpadu antara teori dan praktek, pelayanan kepada siswa, orang tua dan masyarakat, termasuk dunia usaha dan industri serta pemerintah. sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 Ayat 3 yang menyatakan “Pemerintah dan/atau pemerintahan daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan, untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional ” dan kemudian Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dalam Pasal 61 Ayat(1) menyatakan bahwa: ‘’Pemerintah bersama-sama pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan sekurang-kurangnya satu sekolah pada jenjang pendidikan menengah untuk dikembangkan menjadi sekolah bertaraf internasional”. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 merupakan salah satu sistem yang dapat digunakan untuk mengelola atau memimpin suatu organisasi/lembaga pendidikan dalam mencapai suatu tujuan atau sasaran mutu organisas /lembaga pendidikan. Pola dasar SMM ISO 9001:2008 adalah apa yang akan dan setelah kita kerjakan kita tulis ( perencanaan dan laporan ) dan apa yang kita tulis kita kerjakan yang lebih dikenal dengan pola P-D-C-A (Plan – Do – Check – Action). Dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 secara baik dan benar serta konsisten, maka akan dapat meningkatkan mutu pendidikan baik mutu lulusan maupun mutu layanan pendidikan pada masyarakat

4. Peran Sebagai Supervisor

Dalam perannya sebagai supervisor kepala sekolah selalu memberikan bantuan dan pembinaan. Seperti untuk untuk prestasi dalam bidang yang kurang berprestasi dipanggil pembinannya kemudian diberikan masukan bagaimana strategi bagaimana cara mempersiapkan siswa supaya baik, bagi yang sudah berprestasi dorong support. Untuk guru terutama dalam proses pembelajaran kepala sekolah selalau mengedakan supervisi administrasi. Kepada staf juga dilakukan supervisi dengan melihat kewajibannya setiap bulan laporkan kepada kepala sekolah berapa jumlah siswa yang hadir, berapa yang masuk, berapa yang keluar. kepala sekolah selaku supervisor selalu mengasawi kegiatan-kegiatan dalam bidang akademik dan non akademik agar tetap berprestasi dan unggul. Kepala sekolah juga selalu melakukan supervisi kepada para guru karena kegiatan supervise dianggap penting agar kinerjanaya selalu meningkat dan lebih baik lagi dari waktu-kewaktu

5. Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin

Dalam perannya sebagai seorang pemimpin kepala sekolah memepengaruhi guru dan staf supaya yang sudah di serahi tugas untuk membimbing siswa atau guru untuk mencapai tujuannya yang ingin dicapai, cara memepengaruhinya dengan memberikan keteladanan. Sebagai kepala sekolah harus memiliki sifat kepemimpinan yang visisoner kedepan. Visi-Misi SMPN 2 Ciamis sesuai kebutuhan perkembangan Iptek, kemudian perkembangan jaman yang semakin komplek yaitu karenan adanya era globlisasi. Jadi visi-misi dibuat bersama-sama melibatkan unsur komite kemudian melibatkan unsur Guru, siswa, Kepsek, dan Tata Usaha. Setelah disepakati kemudian keputusan-keputusan Kepala Sekolah itu tertuang didalam Rencana Kerja Sekolah (RKS), dan Rencana Kegiatan dan Anggran Sekolah (RKAS) dimana rencana-rencana tersebut atas dasar kebersamaan. Keputusan kepala sekolah selalu dituangkan dalam bentuk SK salah satunya adanya peduli dan berbudaya lingkungan karena SMPN 2 Ciamis menjadi sekolah Adiwiata ya dimana sekolah adiwiata itu harus secara mandiri terusterusan tidak segan-segan untuk selalu pemeliharaan lingkungan sekolah.

6. Peran Sebagai Inovator

Inovasi itu gagagsan, atau ide yang belum ada yang dilakuakan untuk mendukung ketercapaian tujuan. Inovasi dalam proses pembalajaran pada guru mendukung, mendorong dan memotivasi untuk melakuakan pemebelajaran yang berbasisi IT, difasilitasi ITnya bahkan sudah lebih jauh dengan E-learning. yaitu pemebelajaran jarak jauh diamana siswa dapat melihat materi sampai melakukan ulangan lewat E-learning. Untuk kurikulum dikembangkan, dikuatkan, dengan inovasi-inovasi dengan melihat pada Negara-negara yang sudah maju, sarana prasarana ini inovasi yang dilengkapi semangat sehingga siswa meras cukup berada di lingkungan sekolah. untuk penilaian kita membuat inovasi dengan system penilaian menyeluruh. karena berpengaruh terhadap siswa, berpengaruh terhadap guru. Dalam manajemen kepala sekolah menerapakn sistem informasi manajemen. Jadi semua orang dapat menegtahui apa yang ada disekolah kemudian kita menguatkan lagi dengan menggunakan system penjaminan mutu menggunakan ISO 2008.9001. Untuk pembiayaan inovasinya dengan membuka paradigma pada orang tua bahwa pendidikan itu bukan tanggunggung jawab pemerintah tapi tanggung jawab bersama, bagi yang mampu silahkan mendukung yang kurang mampu mendukung sekuatnya, yang tidak mampu jangan. Dari tenaga pendidik kependidikan, setiap tahun kepala sekolah punya inovasi guru-guru dilatih supaya berkembang bagaimana cara mencari terobosan baru dengan cara fasilitas disiapakan, kebeutuhan guru kita perhatikan sehingga dengan kelengkapan sarana yang ada kompetensi yang dimiliki. Kelulusan inovasi dalam mencapai usaha kelulusan siswa kita yang masuk kesini harus berprestasi dengan cara seleksi yang ketata kemudian diproses juga siswa dikutkan dengan pemebelajaran yang kreatif, inovatif meneyenangkan kemudian oleh sekolah diberi satu siswa satu buku jadi proses dengan standar kelulusan ini saling berkaitan kita kuatkan kemudian siswa yang lemah kita juga mengurusnya dengan ada kegiatan pengayaan les dan yang sudah berprestasi juga kita arahkan.

7. Peran Sebagai Motivator

Keberhasilan itu tidak bisa diraih begitu saja, perlu perjuangan kerja keras. Kepala sekolah selalu melakuakan komunikasi pada guru, bahwa jangan malu untuk merefleksi diri jangan malu untuk bertanya, jangan malu untuk berdiskusi harus yakin bahwa keberhasilan itu adalah satu proses. Dalam tugasnya sebagai seorang motivator kepala sekolah selalu menciptakan suasana yang kondusif. Karena yang menjadi biang kerok ketidak kondusifan di sekolah itu kepala sekolah. Jadi yang menjadi biang kerokkondusif dan tidak kondusif itu adalah pemimpin Leadernya, kalau kepala sekoalah membangun kebersamaan, transfaran, tidak mengkorupsi, tidak KKN, keteladanan, kemudian programnnya subtenibel. Otomatis guru juga akan semamngat, itu jadi untuk susasna kondusif pertama adalah leadernya dulu. Kemudian untuk Anak didik diperlakukan diperlakukan sebagai masyarakat, karena apa, karena kalau anak mendapatkan pelayanan yang bagus dia akan bercerita pada orang tuanya, kan itu suatu feed back yang baik. Kemudian juga dengan cara membuat budaya kekeluargaan baik di Internal, maupaun dengan ekternal.

8. Prestasi Sekolah

Prestasi yang diraih oleh SMP Negeri 2 Ciamis, Sejak 1999 sudah ada 400 (empat ratus) lebih piala mulai dari kabupaten, provinsi, nasional, dan internasional. National tiga piala adiwiata, lomba karya ilmiah, kepala sekolah berprestasi nasional, inovasi manajemen nasioanal, medali perak olimpiade matematika internasional, pencaksilat tingkat national mendapat medali emas, lomba upacara. kalau tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Untuk guru dan siswa yang berprestasi selalu diberikan sertifikat dan voucer.

Simpulan

Kepemimpinan kepala sekolah yang konsisten akan aturan yang berlaku besar sekali pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi di sekolah dengan catatan adanya interaksi antara kepala sekolah dan guru serta para orangtua saling menunjang dan mengisi masing-masing konsisten dan tanggung jawab atas hak dan kewajibannya sehingga tercipta situasi dan kondisi yang diinginkan.

Dalam upaya peningkatan prestasi sekolah harus ada pihak yang berperan dalam peningkatan mutu tersebut. Dan yang berperan dalam peningkatan profesionalisme kepala sekolah adalah pengawas sekolah yang juga merupakan pemimpin pendidikan yang bersama-sama kepala sekolah memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah.

Daftar Pustaka

Akdon. 2004. Aplikasi Statiska, Metode Penelitian Untuk Administrasi Manajemen. Bandung. Dewaruchi.

Alwasiah, A, Chaedar. 2008. Pokoknya kualitatif dasar-dasar merancang dan melakukan penelitian kualitatif. Jakarta. Dunia pustaka jaya.

Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Peneitian: Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: Bima Karya.

Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta. Prenada Media Group.

Depdiknas. 2004. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: departemen P dan K.

Denim, Sudarwan. 2002. Inovasi pendidikan dalam upaya peningkatan profesionalisme pendidikan. Bandung. Pustaka Setia.

Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Nurkencana.

Gagne. 1985. Essensial of learning for instruction. Illionis: The Dryden Press.

Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Hasnun, Anwar. 2010. Menegmbangkan sekolah efektif (Panduan Praktis bagi Kepala Sekolah untuk mendesain kinerja sekolah yang efektif). Yogyakarta. Data Media.

Handoko, H. 1999. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta. BPFE- Yogyakarta.

Koswara, Deni. 2008. Pengelolaan Pendidikan. Bandung. UPI Press

Kusmana Suherli. 2010. Manajemen inovasi pendidikan. Ciamis. Pascasarjana Unigal Press.

MacBeath Jhon & Peter Mortimore. 2001. Improving school effectiveness (memperbaiki efektivitas sekolah). Jakarta. Grasindo.

Maleong, Lexi, J. 2006. Metode Penelitian Kualitaif. Bandung. Rosdakarya

Moehdjir, Noeng H. 2002. Metodelogi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Mulyasa, E, 2009. Menjadi Kepala Sekolah Profesional Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK. Bandung. PT Remajarosdakarya.

Mulyasa, 2007. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung.

Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Munir, Abdullah. 2008. Menjadi Kepala Sekolah Efektif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Nandang.2008. Peran kepala sekolah dalam peningkatan mutu sekolah. [online]

Tersedia:

http://kampus215.blogspot.com/2008/peran-kepala-sekolah-dalam-meningkatkan-mutu-sekolah2028.html. [27 Desember 2012].

Nurochim. 2007. Peningkatan mutu pendidikan. Artikel pendidikan network. [10 November 2011].

Nasution. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung. Transito.

Nasution, M. 2001. Total Quality Manajement. Jakarta. PT Pustaka Gramedia Pustaka Utama.

Nursisto. 2002. Peningkatan prestasi sekolah menengah. Surabaya. Insan Cendikiya.

Nawawi, Handari. 1983. Administrasi Pendidikan. Jakarta. Gunung Agung.

Nazir, Muhamad. 1986. Metode Penelitian. Bandung.Remaja Rosdakarya

Nazir, Muhamad. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 19 pasal 42 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikn Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007

Peraturan Pemerintah No. 28 Pasal 12 ayat 1 Tahun 1990

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/ Madrasah pada Bab I pasal 1

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan

Permen No. 34 tahun 2007 tentang standar sarana prasarana

PP No. 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikn, pasal 42

Purwanto Ngalim, 2002, Administrasi Dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Tilaar H.A.R & Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan (Pengantar Untuk Memahami Kebijakan Pendidikan Sebagai Kebijakan Publik). Yogyakarta. Pustaka pelajar.

Rahman. 2006. Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jatinangor : Alqaprint.

Richard, L, Hughes. Et.al. 2012. Leadership: Memperkaya pelajaran dari pengalaman. Jakarta. Salemba Humanika.

Rohiat. 2008. Kecerdasan emosional kepemimpinan kepala sekolah. Bandung. Refika Aditama.

Rusyan, Tabrani. 1991. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Remaja Karya.

Sahertian. 2004. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta.

Sallis Edward. 2011. Total Quality Management In Education (Manajemen Mutu Pendidikan). Yogyakarta. IRCiSoD.

Sumantri Agus. 2012. Membangun Sekolah untuk Menjadi Sekolah yang Berkualitas. Disampaikan Pada Kolokium di Institut Aminudin Baki Khota Baru Kelantan , 26 - 29 November 2012.

Satori Djam’an. dan Aan Komariah. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Alfabeta.

Siagian, Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktifitas Kerja. Jakarta. Rineka Cipta.

Sopah Wasistiono. 2006. Inovasi kepemimpinan kepala sekolah dalam kerangka manajemen berbasis sekolah (makalah disampaikan pada seminar di Kab Ciamis, selasa 21 maret 2006).

Suderadjat, Hari, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Peningkatan Mutu Pendidikan Melalui Implementasi KBK, Bandung : Cipta Lekas Garafika, 2005

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung. Alfabeta.

Shoimatul, Ula S. 2013. Buku pintar teori-teori manajemen pendidikan efektif. Jogjakarta. Berlian.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Suter, Meister. 1976. People and productivity (third ed). New York: Mc Grow-Hill Book Company

Syah, Muhibin. 1997. Psikologi Belajar. Jakarta. Rajawali.

Tim penyususn kamus pusat bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Usman, Husaini, 2006. Manajemen Teori, Praktek Dan Riset Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara,

Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005

Undang-undang RI No. 20/2003 Pasal 60 ayat 1 dan 3

Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Wahyudi Imam. 2012. Pengembangan pendidikan strategi inovatif dan kreatif dalam mengelola pendidikan secara komprehensif. Jakarta. Prestasi Pustakarya.

Wahjosumidjo. 2001. Manajemen pendidikan. Jakarta: Ardadizya Jaya.

Wahjosumidjo.2009. Kepemimpinan kepala sekolah (tinjauan teoritik dan permaslahannya). Jakarta. Grafindo Persada.

Wahyudi. 2009. Kepemmimpinan kepala sekolah dalam organisasi pembelajar (learning organization). Bandung. Alfabeta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post