SAEPULOH NAWAWI

Nama lengkap Saepuloh Nawawi. Dalam dunia menulis dipanggil Aep Saenawa atau Saenawa. Kegiatan saat ini mengajar di SD Al-Zahra Indonesia. Lokasi di Pamulang Ta...

Selengkapnya
Navigasi Web

PERUNDUNGAN

Perundungan? Beberapa orang masih bingung dengan kata 'perundungan'. Akan tetapi ketika membaca kata bully atau bullying, rata-rata memahami. Padahal kata perundungan dan bullying memiliki makna yang sama. Perbedaan hanya pada asal muasal kata. Kata perundungan disepakati untuk menjadi padanan kata bullying.

Perundungan berasal dari kata rundung. Dalam KBBI, perundungan artinya proses, cara, perbuatan merundung. Sementara merundung itu sendiri dalam KBBI memiliki tiga arti, yaitu Mengganggu; mengusik terus-menerus; menyusahkan. Menimpa (tentang kecelakaan, bencana, kesusahan, dan sebagainya). Menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun psikis, dalam bentuk kekerasan verbal, sosial, atau fisik berulang kali dan dari waktu ke waktu, seperti memanggil nama seseorang dengan julukan yang tidak disukai, memukul, mendorong, menyebarkan rumor, mengancam, atau merongrong

Merangkum laman Kemendikbud RI, perundungan adalah suatu perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal maupun fisik yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan. Biasanya, perundungan dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Bully sendiri adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris. Mungkin saat ini beberapa orang tidak begitu mengerti apa terjemahan kata bully dalam Bahasa Indonesia. Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata bully dalam Bahasa Indonesia adalah perundungan. Jadi dapat disimpulkan bahwa arti kata bully adalah rundung, sedangkan bullying adalah perundungan. Menurut KBBI edisi ke-5, kata rundung memiliki arti mengganggu, mengusik terus menerus dan menyusahkan

Sejak kapan perundungan ini muncul? Jawabannya sejak manusia ini ada. Ketika manusia memahami adanya perbedaan antara satu manusia dengan manusia lainnya. Ketika manusia ingin menunjukan 'superior' dirinya diantara lainnya.dengan cara merendahkan orang lain. Bahkan dalam dunia olah raga, misalnya tinju. Lawan Tanding melakukan perundungan verbal.guna menjantuhkan lawannya. Namun tidak pernah disebut perundungan.

Ada orang tua yang akan mendaftarkan siswa beryanya, apakah disini ada perundungan. Sekolah tidak mengkin mengatakan tidak ada. Karena sebwnarnya antara satu anak dengan anak lain terkadang kumpul bersama dan bercanda besama dengan bahasa anak-anak kemudoan saling meledek. Orang tuan yang 'Over sensitif' tetap menyebutnya dengan perundungan. sedangkan bagi orang tua yang menganggap hal itu bisa, meresponya pun dengan biasa. Itu kan guyonan anak-anak.

Pemahaman orang tua siswa terhadap perundungan sangat berpengaruh terhadap Persepsi perundungan itu sendiri. Termasuk berat dan rimganya jenis perundungan. Pada masa lalu, hukuman jemur siswa dan memberaihkan kamar mandi itu dianggap bisa. Bila saat ini diberlakukan, kemungkinan sekolah akan ditutut untuk dibubakan dengan dalih delik penganiyayaan. Membawa pengacara dan masuk ranah hukum pidana. Artinya, pemahaman berubah dengan berubahnya jaman.

Media digital dan sosial malah mengajarkan bagaima cara perundungan itu dilakukan. Konten konten perundungan sengaja diciptakan untuk meraup banjirnya subcriber. Tayangan televisi perundungan malah mendapat renting lebih baik. Lihat saja sinetron-sinetron dengan rantiang tinggi. Tokoh antagonis yang sesuka hati menhina dan menyiksa. Tanpa disadari menjadi karaktet leseharian. Lihat saja tandup komedi yang berisinkalimat menjatihkan oramg lain.

Perpolitikan malah mengajarkan bagaimana menjatuhkan tokoh lain melaluo tanya diskuaibterbuka dwngan perdebatan berujung penghinaan. Satu taaokoh memghina tokoh lainnya. Sati kelompok menrendahkan kelompok linnya. Semua peristowa dengan.mudah diakses. Melalui laman yitup, tiktok, twwiter, telegram dan lainya.

Saya tetingat saat SD sampai SMA. Tinggi badan saya lebih imut bahkan tetbilang paling imut dibanding yang lain. Kalimat 'kamu pendek', 'badanya kok kecil' menjadi sarapan kalimat yang seringbdiucapkan siswa lain. Apakah saya marah, entahnkenapa saat itu santai-santai saja. Dan tidak pernahbterpikur bahwa itu masuk.dalam.kategori perundungan. Munhkin akam berbeda bila saat ini diucapakan satu siswa ke pada siswa lainnya. Bukan hanya masuk dalam kategoribperundungan, namun bisa berkembang ke ranah hukum. Anaknya mengadu dan orang tua tidak terima dengan ledekan, hinaan walauoun candaan anak-anak.

Karena adanya perbedaan persepsintwntamg perundungan, maka perundungan dalapt dikelompokan menjadi beberapa jenis.

Perundungan super ringan, perundungan verbal dan fisikal yang tidak membahayakan dan disepakati dengan suka hati. Biasanya.melalui candaan. kamu jelek, kamu juga, lalu kedianya tertawa. Kamu kan kurus, makannya yang banyak dong, biarin saja enakkan kurus, aku mau jadi model.

Perundungan ringan, perundungan verbal dan fisikal yang sengaja atau tidak sengaja dan bisa saling memaklimi Atau memaafkan tanpa beban. Masa penjimlahan begini tidak bisa, kamu bodoh ya?. Aku nggak bodohbtahu, aku cuma belum ngerti, kamu juga bodoh, masa satu tambah loma jafi sepuluh. Saling marah sesaat, dua menit kemudian sudah main betsama dan melupakannya.

Perundungan sedang, perundungan verbal dan fiaik yang perlu ada orang ketiga untuk.menyelesaikanya. siswa tidak.mau sekolah karean selalu diledek atau dikucilkan. Guru dan orang tua bisa menyelesaikan dengan komunikasi ringan.

Perundumgan berat, perundungan verbal dan fisikan yang berujung pada masalah panjang dan berkelanjuatan. Perlu ada pihak lain untuk menyelesaikan. Satu pihak tidak bisa menerima dan menghendaki penyelesai melalui jalur hukum.

Perundungan kriminal, berupa ancaman verbal dan fisik yang membahayakan personal. Meminta uang dengan acaman, bila tidak memberi akan dipukul, bergaya begal jalanan. Mengancam dengan benda tajam yangbjelas jelas bisa mengancam jiwa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya, sukses selalu

22 Feb
Balas



search

New Post