AFIDA SAIDIYAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
BUNGAKU, LADANG AMALKU

BUNGAKU, LADANG AMALKU

Kutanam bunga-bungaku dengan penuh cinta. Kurawat, kusiram, kulihat dengan penuh kasih sayang pula. Bermacam bunga dan tanaman lain kutanam di belakang rumahku. Anggrek, mawar, seruni, kaktus, dan beberapa bunga indah yang lain. Ada pula cabai, tomat, serta tanaman obat keluarga (toga). Diantaranya , sirih, jahe, lengkuas, kunci , jeruk nipis , dll. Sengaja kutanam toga ini. Bila aku membutuhkannya, tidak perlu jauh-jauh ke pasar untuk membelinya. Disamping untuk penghematan anggaran keluarga , he ,,,he ,,he ,,,, Terkadang tetangga sekitar rumah juga memintanya, apabila mereka kehabisan bumbu dapur dan untuk obat.

Aku memang senang menanam bunga sejak kecil. Mungkin kebiasaan ini menurun dari ayah ibuku yang suka menanam bunga. Setiap melihat bunga indah yang belum kupunya, aku berusaha untuk mendapatkannya. Entah dengan cara membeli ataupun meminta dengan baik-baik pada si empunya. Alhamdulilah, dengan senang hati mereka memberiku bibit bunga yang kuinginkan.

Bila ada waktu senggang di sore hari selalu kusapa bunga-bungaku. Senang rasanya bila melihat tanamanku tumbuh dengan subur, berbunga, dan berbuah. Tubuh letih setelah seharian beraktivitas, akan terasa segar kembali saat melihat keindahan warna-warni bunga yang bermekaran. Terkadang aku sampai lupa waktu, hampir maghrib rupanya. Segera kuselesaikan kegiatanku merapikan bunga-bunga dan membersihkan daun-daun kering yang berserakan.

Suatu saat ada beberapa teman atau saudara yang singgah ke rumah. Mereka senang melihat tanamanku . Mereka selalu bertanya, bagaimana cara merawatnya. Darimana aku mendapatkan bibitnya. Bahkan tamu-tamuku selalu meminta beberapa bunga atau tanaman yang belum mereka miliki. Tentu saja aku tidak keberatan memberikannya. Karena aku telah menanam bibit-bibit baru di dalam pot-pot kecil. Hal ini sengaja kulakukan. Dengan tujuan sebagai “stok” untuk kuhadiahkan pada tamu-tamuku , sebagai “cindera mata”.

Alhasil, saat mereka pulang, beberapa pot bunga dalam tas plastik , sudah berada di genggamannya. Ada kepuasan tersendiri saat aku melihatnya. Wajah mereka tersenyum bahagia, seakan menemukan harta yang tak ternilai.Tidak lama lagi beberapa bunga dan tanaman yang akan menghiasi halaman rumahnya.

Aku percaya, bahwa kita juga dapat menyenangkan orang lain. Meski dengan hal-hal kecil yang kelihatannya sepele dan tidak harus mahal sekali. Namun dapat membuat mereka senang . Bunga-bungaku kau akan selalu menghiasi hatiku dan halaman rumahku. Bunga-bungaku adalah ladang amalku.

SAGUSABU PASURUAN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Aku percaya, bahwa kita juga dapat menyenangkan orang lain. Meski dengan hal-hal kecil yang kelihatannya sepele dan tidak harus mahal sekali." Pasti bu. Selama ada niat.

16 Aug
Balas

saya jg mau... mau berbagi...hehehe...

25 Aug
Balas

Ayooo Bu Rohma Wati

26 Aug



search

New Post