Pagi ini aku bersiap menuju tempat Lokakarya 4 Pendidikan Guru Penggerak di kotaku, tepatnya Di Hotel Horison Pasuruan. Dua orang temanku sudah menunggu di halte bus. Tak lama kemudian sebuah mobil Pajero putih berhenti. Ya, kami berlima seperti biasanya berangkat bersama-sama menuju lokasi. Tawa canda mengiringi perjalanan kami yang hanya sekitar 30 menit. Obrolan tentang perkembangan tugas-tugas kami selama ini , Pendampingan Praktik kami oleh Pak Faizin, sampai Google Meet kami dengan Fasilitator Bu Erinta. Saat-saat seperti ini memang merupakan waktu healing kami. Menyegarkan pikiran kami. Setelah berhari-hari dihiasi dengan tugas mengerjakan LMS (Learning Management System) Guru Penggerak.

Lokakarya 4 kali ini memang nuansanya agak berbeda. Tidak seperti Lokakarya sebelumnya. Nuansa Ramadan menemani kegiatan kami saat ini. Tak tampak botol aqua, semangkuk permen di atas meja kami , tak ada coffee break, makan siang ......... he he he ...... Namun bukan itu yang hal utama kami cari. Ilmu yang akan kami dapatkan adalah hal terpenting.

Regsitrasi peserta sudah kami lalui. Setelah mendapatkan sebuah tas kecil sebagai souvenir yang berisi madu, hand sanitizer, masker, dan ATK telah berada di tangan kami. Lokakarya dimulai pukul 08.00 sampai 15.30. Agenda kali ini adalah Refleksi Komitmen Visi Misi Sekolah, Praktik Coaching, serta RPP yang Berpihak pada Murid. Semua yang kami pelajari menyenangkan. Wawasan kami semakin berkembang dan bertamah.

Hal yang sangat menyentuh dari pembelajaran kali ini, pernyataan dari seorang teman kami . Beliau merasakan ada perubahan besar dalam perjalanannya mengajar di sekolah. Yang selama ini beliau bersikap keras dalam menangani murid, sekarang berubah drastis , menjadi lebih lembut , teman curhat, sebagai among yang berpihak pada murid, karena seharusnya begitulah yang kita harapkan dari Pendidikan Guru Penggerak ini. Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara.

Pembelajaran Berdiferensiasi yang berpihak dan mengakomodir kebutuhan murid semakin kupahami. Dimana guru memfasilitasi kebutuhan murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Begitu pula Praktik Coaching, yang sangat membantu murid untuk memfasilitasi peningkatan performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri dan pertumbuhan pribadinya. Sehingga menjadi pribadi yang mandiri.

Kegiatan pada Lokakarya 4 ini memang sangat bermanfaat bagi kami , untuk mempersiapkan bekal diri kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi. Dengan harapan bisa menggerakkan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah. Guru Penggerak merupakan teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila.

Rangkaian kegiatan Lokakarya 4 berakhir, kami pulang dengan riang membawa wawasan baru yang harus kami implementasikan di sekolah. Sebagai pengganti konsumsi kami seharian, Panitia Lokakarya memberikan sebuah tas indah berisikan santapan untuk berbuka. Satu hal lagi, peserta harus menandatangai SPJ . Momen sperti ini yang semakin membuat tawa teman-teman berderai, menjadi bahan candaan bersama-sama. Seakan terlupakan semua tugas-tugas kami selama ini. Ramadan yang berkah, kami lalui dengan menimba ilmu baru.