AFIDA SAIDIYAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGHILANG SAAT JAM PELAJARAN

MENGHILANG SAAT JAM PELAJARAN

Dua jam terakhir di hari Senin , udara panas yang tak bersahabat mengantarkanku memasuki kelas 9 G. Aku langkahkan kaki sambil membawa bahan mengajar dengan tergesa untuk menghindari terik mentari.

Setelah berdoa, anak-anak mengucapkan salam. Seperti biasanya sebelum melaksanakan kegiatan belajar mengajar, aku melakukan presensi . Hanya ada satu anak yang belum masuk kelas. “Ke mana Bima anak-anak ?” tanyaku. “Tidak tahu Bu.” Jawab seisi kelas serempak. “Tadi Bima ke kantin sama saya saat istirahat, bilangnya dia mau ke perpus ketika saya ajak kembali ke kelas” kata Alvin. “Ya sudah, mari kita lanjutkan pelajaran hari ini” ujarku.

Sudah hampir 30 menit berlalu, Bima tak kunjung kembali ke kelas. Sengaja aku tidak menyuruh teman-temannya untuk mencari Bima, seperti kebiasaan di hari-hari sebelumnya. Karena saat itu, mereka harus mengerjakan soal ulangan. Apabila mereka kusuruh untuk mencari Bima di lingkungan sekolah, khawatir waktu mereka habis untuk keliling-keliling lingkungan sekolah.

Bima seringkali terlambat masuk kelas, beberapa kali dia menghilang saat pelajaran di kelas. Tidak hanya jam saya saja, saat mata pelajaran lain juga begitu. Terkadang dia ngumpet di kantin atau tidur di musholla. Belum lagi kalau ingat tingkah Bima di dalam kelas yang selalu membikin onar. Membuat aku kehabisan cara untuk mengatasinya. Kali ini aku harus lebih bersabar lagi menghadapinya. Disaat ulangan ulangan seperti ini. Berani-beraninya Si Bima ini tidak ikut , pikirku.

Sambil mengawasi anak-anak yang sedang mengerjakan soal , aku berpikir keras. Cara apa lagi yang harus kulakukan. Nasihat dan peringatan sudah kuberikan padanya. Apakah aku harus menghukumnya dengan tindakan yang lebih keras ? tidak mungkinlah. Bukan waktunya lagi gaya mendidik seperti itu. Aku harus mencari tahu apa penyebabnya. Pasti ada sesuatu yang tidak beres dengannya.

Tiba-tiba aku ingat sesuatu . “Tas Bima apa masih di mejanya anak-anak ?”, tanyaku. “Ya Bu” , jawab Arif si ketua kelas. “Kalau nanti sampai pelajaran usai, Bima belum kembali ke kelas, Saya bawa tas Bima. Biar Dia mengambil sendiri tasnya ke ruang guru”, kataku.

Bel berbunyi, anak-anak mengumpulkan kertas ulangan dengan tertib. Setelah berdoa dan mengucapkan salam , mereka bersalaman padaku. Semunya meninggalkan kelas. Akupun keluar kelas dengan membawa tas sekolah Bima. Ternyata Bima belum muncul juga.Ke mana gerangan anak ini ?

Di depan lab Biologi, aku bertemu dengan Candra, Yakin, dan Ahmad. Mereka muridku di kelas 9 H. Kebetulan aku wali kelasnya. Mereka mengucapkan salam dan bersalaman padaku. Sejenak kami berbincang-bincang . Dengan riangnya Ahmad si ketua kelas bercerita tentang perjuangan teman-temannya saat berusaha memperebutkan juara pertama lomba tarik tambang di sekolah kami. Yang diadalkan dalam rangka memeriahkan peringatan hari kemerdekaan.

“Bu, itu tas ransel siapa yang dibawa ?”, kata Yakin.

“Oh, ini ....... tasnya Bima. Dia meninggalkan kelas saat jam saya. Nggak tau ke mana Si Bima ini ” jawabku.

“Bima 9 G ?” tanya Candra.

“Ya” , jawabku.

“Dia tadi ikut seleksi lomba volly bersama kami Bu, saat jam terakhir ” .

“Loh, benarkah ? Sekarang di mana Dia ? Tadi kok tidak ijin ke saya ?” tanyaku bertubi-tubi.

“ Tadi Pak Nanang memanggil kami untuk diberi pengarahan. Kami, termasuk Bima dan beberapa teman lain akan diikutkan tim bola voly sekolah. Kami semua tidak sempat ijin ke guru yang mengajar di jam terakhir. Tapi kata Pak Nanang bilang , beliau akan menyampaikan hal ini pada bapak ibu guru nanti.”

“Oh, ya sudah, kalau begitu. Di mana sekarang Bima ?”

“Masih bersama Pak Nanang , Bu ”

“ Boleh saya bawakan tas Bima Bu ? “ tanya Ahmad.

“ Boleh, trimakasih ya. Kalau begitu berikan tas ini pada Bima “ jawabku

Wah, .......... ternyata hari ini aku telah ber - suudhon pada Bima. Dibalik kebandelannya, ternyata dia menyimpan talenta yang harus dibina dan dikembangkan. Maafkan Ibu , Bima. Ibu dengan senang hati akan memberikan ulangan susulan di lain hari. Bisikku dalam hati dengan penuh rasa malu.

SAGUSABU PASURUAN

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post