Berapa Kali Kamu Pindah Rumah?
Tantangan Hari ke-66
#TantanganGurusiana
Membayangkan bakal pindah rumah, perutku langsung mules, Gaes. Sungguh! Langsung terbayang di kepalaku gimana capeknya packing-packing. Lebih capek lagi saat unboxing alias bongkar-bongkar dan menata ulang.
Ya, tapi mau gimana lagi. Dijalani saja. Mau tak mau harus hidup "nomaden" karena memang belum punya rumah sendiri.
Dihitung-hitung, sejak menikah aku sudah 11 kali pindah loh. Wow! Emejing kan? Sebelum nikah lebih sering lagi. Pindah dari kos ke kos. Hehe.
Aku memang tipe petualang. Mudah bosan dan senang menjelajah tempat baru. Tapi itu dulu. Badan masih strong. Sekarang, balung tuwek wkwkwk. Bawa barang sedikit berat saja sudah ngos-ngosan. Apalagi pindahan.
Tapi sekali lagi, ini takdir hidup yang harus dijalani. Ngga boleh mengeluh, nanti rezeki menjauh. Gitu kata motivator.
Kadang yang bikin capek itu komentar orang. Kenapa gak ambil kredit saja sih? Nunggu bisa beli cash kapan punyanya? Penghasilanmu kan besar. Apalagi dulu waktu merantau di Kalimantan. Gajinya kan dollar. Hihihi.
Aamiin. Aku aminkan saja waktu dibilang penghasilan besar. Semoga jadi doa ya.
Kalau dihitung pakai kalkulator, harusnya memang sudah bisa kebeli rumah sih. Tapi entah kenapa kok belum terwujud juga. Setiap duit terkumpul, terpakai lain. Terkumpul lagi, terpakai lagi. Lama-lama aku bawa enjoy saja. Kalau dipikir mendalam jadi pusing, migren, mules lagi deh.
Tapi ya, aku jadi benar-benar percaya takdir dalam rezeki. Ada bagian yang jadi ikhtiar kita, ada yang benar-benar di luar kontrol kita. Kalau belum waktunya punya ya gak akan punya. Yang penting toh sudah usaha ya.
Yang penting juga semua kebutuhan tercukupi. Sandang pangan papan. Primer, sekunder, bahkan tersier semua cukup alhamdulilah. Meski yang "papan" masih level kontrak tapi kan tercukupi toh. Gak kepanasan gak kehujanan. Kurang syukur apalagi coba.
Hehe. Edisi menghibur diri. Tapi serius begitu. Ya sudah. Siapa yang masih pindah-pindah kayak aku, jangan pernah bersedih dan putus asa. Yang dibawa mati nanti bukan rumahnya kok, tapi gimana cara dapetinnya, halal atau gak, riba atau gak. Dan apa saja yang kamu lakukan di rumahmu itu. Kebaikan atau keburukan. Amal atau maksiat.
Itu.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar