Dibalik kehidupan pesantren, ada banyak cerita yang jarang didengarkan. Bukan tak ada yang bercerita, melainkan kisah itu banyak diceritakan dari mulut kemulut dan dibiarkan menguap begitu saja.

Dilingkungan pesantren, julukan khaddam lazim disandang seorang santri yang mendapat kepercyaan bantu membantu di sebuah ndalem kiai. Bukan sebuah rahasia lagi, menjadi khaddam bukanlah suatu perkara yang enteng, terutama untuk kalangan remaja yang belum puas menikmati masa bermain.

Menjadi khaddam adalah sebuah kebanggaan sendiri bagi seorang santri, karena selain mengaji mereka bisa membantu sebuah pekerjaan di ndalem kiainya. Tak lain hanya sebuah doa, ridho dan barokah kiainya yg ingin didapatkan.

Para khaddam dituntut untuk belajar ikhlas dan bersabar dalam melaksanakan semua pekerjaan, maka dari itu meskipun berat dan terasa capek pengabdian seorang khaddam selayaknya seorang pencari ilmu yang pahit awalnya kemudian akan berbuah manis.