Afri hardal

Terlahir dari keluarga sederhana pada tanggal 18 Mei 1984 menyelesaikan pendidikan formal di kota kelahirannya Sijunjung dan merupakan alumnus Universitas Maha...

Selengkapnya
Navigasi Web
DIPECATNYA SANG JURU BICARA SATGAS COVID-19
Sumber gambar: https://tasikmalaya.pikiran-rakyat.com/lokal-tasikmalaya/pr-06349778/kasus-positif-melesat-naik-jokowi-center-minta-pemerintah-bentuk-satgas-penanganan-covid-19

DIPECATNYA SANG JURU BICARA SATGAS COVID-19

Syahrul mengernyitkan dahinya, dia menatap nanar kepada kakak laki-lakinya yang biasa dia panggil abang. Dia tidak habis fikir, bagaimana mungkin abangnya yang seorang Sekda tidak bisa mempertahankan kedudukannya, atau paling tidak mencari sebab apa alasan Bupati memberhentikan dirinya sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di daerahnya. Bukan masalah dia haus akan jabatan tersebut, toh jabatan tersebut bukanlah jabatan eselon yang dapat memberikan berbagai macam tunjangan maupun fasilitas negara terhadap dirinya. Ibarat jatuh dari pohon yang tidak terlalu tinggi, namun ditempat keramaian. Sakitnya tidak seberapa, namun malunya yang tidak ketulungan. Apa kata orang-orang di pemerintahan nanti, baru sebagai Juru Bicara saja sudah tak becus. Itu yang dikhawatirkan Syahrul. Reputasinya bisa hancur, padahal dia sudah berusaha untuk bekerja on the track selama ini. Prestasi kerjanya juga cukup menonjol. Abangnya menyakinkan Syahrul, bahwa dia benar-benar tidak bisa membantu saat ini. Walaupun abangnya juga memastikan kepada Syahrul, bahwa pekerjaannya sebagai Juru Bicara, saat dievaluasi oleh unsur pimpinan, sudah ditunaikan Syahrul dengan sangat bagus. Semua sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang telah diatur. Justeru itu yang membingungkan Syahrul, kalau hasil evaluasi unsur pimpinan dia sudah bekerja sesuai dengan tupoksi, mengapa malah pemberhentian secara sepihak yang dia dapatkan sebagai imbalan. Kekesalannya semakin bertambah dengan sikap keukeuh abangnya yang seakan tidak mau memberi kebenaran alasan di sebalik pemberhentian dirinya tersebut, karena, mustahil seorang Sekda tidak mengetahui penyebabnya tersebut. Namun Syahrul mencoba bersangka baik terhadap abangnya, ya, mungkin ini bagian dari rahasia jabatan abangnya. Dia menghargai itu, hingga dia tidak mau mendesak abangnya lagi.

Syahrul mencoba melakukan kilas balik. Saat Covid-19 melanda negeri ini. Seluruh level pemerintahan, mulai dari pusat hingga daerah membentuk satuan gugus tugas covid-19 lengkap dengan juru bicara resmi, sebagai corong informasi pemerintah terkait covid-19. Mulai dengan pengumuman status zona, ODP, PDP, ODP dan lain-lainnya yang berhubungan dengan perkembangan kasus virus corona setiap hari. Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota lain yang ditunjuk sebagai juru bicara adalah Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Nah, ini yang membingungkan Syahrul sejak awal. Karena di daerah ini, justeru dia yang ditunjuk Bupati untuk menduduki jabatan tersebut, padahal dia hanya seorang Kepala Bagian Humas di Sekretariat Daerah. Banyak yang “mencemooh” ketika itu. Juga tidak sedikit yang menuding, bahwa jabatan tersebut dia peroleh karena kakaknya seorang Sekda. Sementara ketika dia tanya kepada abangnya, justeru saat penentuan tersebut, abangnya tidak ikut rapat, karena harus melaksaakan tugas lain yang diperintahkan bupati. Jadi penunjukan Syahrul, murni keinginan Bupati mengingat prestasi kerja Syahrul selama ini. Masih pada masa awal-awal dia menduduki jabatan juru bicara tersebut, dia bertanya kepada abangnya, apa tugas intinya sebagai juru bicara, abangnya menerangkan panjang lebar, dan salah satunya adalah memberikan informasi detail warga yang terpapar positif, termasuk informasi anggota keluarga mereka sebagai antisipasi oleh warga lain sekiranya mereka ada kontak dengan warga terpapar tersebut. Semua informasi tersebut harus dirilis pada laman resmi pemerintah daerah yang bisa diakses oleh setiap warga.

Kemarin, daerah ini dihebohkan dengan adanya penambahan warga terinfeksi sebanyak enam orang. Dengan demikian sudah ada sepuluh orang warga daerah ini yang terpapar virus corona. Seperti biasa, tim satgas covid, berupaya menelusuri penyebab terpaparnya warga lengkap dengan informasi anggota keluarga dan kontak terakhir dengan siapa. Informasi harus dirilis dan disampaikan se detail mungkin, sesuai dengan tupoksi tim satgas covid-19. Karena penambahannya cukup banyak, maka digelarlah confrensi pers di sekretariat covid, dihadiri oleh wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik, tentu saja dengan menjalankan protokol kesehatan covid-19. Syahrul membacakan data yang sudah dihimpun oleh tim satgas tanpa beban. Hingga hampir tengah malam Confrensi pers belum juga selesai, karena banyaknya data yang mesti dipaparkan. Akhirnya kertas konsep yang dia bacakan untuk confrensi pers sudah sampai pada lembar terakhir, namun dia heran, sambil melihat kepada tim satgas yang lain. “Mana data yang satu orang lagi?” Dia bertanya, lalu melanjutkan, “ini baru lima orang, sementara penambahan ada enam orang.” akhirnya salah seorang tim satgas berbisik, lalu Syahrul bersuara, “Oh tidak bisa. Harus dipaparkan semua. Saya bisa dimarahi Bapak Bupati kalau tidak menjalankan tugas sesuai tupoksi.” Katanya berapi-api, “bawa sini datanya,” kata Syahrul berang. Akhirnya Syahrul membacakan data warga yang keenam yang terpapar virus corona hari itu. Semua yang hadir terpana, karena warga yang keenam ternyata isteri bupati.

Solok, 30 Mei 2020

#Tantangan menulis gurusiana hari ke-44

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wah pak bupati harus kena isolasi .... Jangan-jangan terpapar dari istrinya

31 May
Balas

mantap,,,, Sindirannya kena,, hehe

31 May
Balas

Mantap juga nih keponakan.

31 May
Balas

Dalam tersurat ada tersirat yo Pak Afri. Salam kenal Pak Afri.

31 May
Balas

Resiko berada dalam arus yang punya kuasa memang seprti itu ,pak. Tapi, paling tidak, sang jubir melaksakan apa yang menjadi tugasnya.Salut dan salam !

31 May
Balas

bersabar aja pak

31 May
Balas

Mantap pak ceritanya .. Liku-liku pekerjaan...dan kejujuran..

31 May
Balas

Yah itulah resiko menghadapi penguasa.

30 May
Balas

Nje, pak.., makasih dah mampir yo, pak..

30 May

Lika-liku bekerja di birokrasi seperti itu, sudah banyak contoh, semangat

31 May
Balas



search

New Post