HARGAI PENCAPAIAN ANAK

Oleh: Mr. Afdhal

#Tantangan hari ke-3

Hari ini merupakan awal kembali sekolah sekaligus penyerahan laporan hasil pendidikan semester lalu. Banyak harapan mungkin yang terpatri, tidak saja pada anak sebagai peserta didik, namun juga para orang tua, yang tak dapat dipungkiri, pasti ingin anak-anak mereka mendapatkan hasil terbaik dan memuaskan.

Demikian halnya dengan saya. Hari ini Si sulung, yang menduduki bangku kelas VI pada SDIT Alam Golden School Kota Solok, juga menerima laporan hasil pendidikan untuk semester satu yang lalu. Sebagai orang tua, wajar, saya ingin agar Si sulung mendapatkan hasil yang memuaskan. Namun, tentu saja saya yang mengetahui secara detail bagaimana gaya dan motivasi belajarnya tidak terlalu memasang target yang tinggi untuknya.

Alhasil, sesampainya tadi di kelas menemui Sang wali kelas, langsung saya tanyakan bagaimana perkembangan Si Sulung. Persis dugaan saya sebelumnya, Sang wali kelas menerangkan, untuk akademik, Si sulung mesti "dipanaskan" atau dirangsang terlebih dahulu, baru setelah itu akan mudah mencerna pelajaran-pelajaran akademik. Hafalannya juga ada peningkatan. Alhamdulillah. Saya masih deg-degan. Memang dari segi akademik, saya puas dengan pencapaian Si Sulung. Bagaimana dengan akhlak dan adabnya di sekolah? Sang wali kelas lalu menceritakan bagaimana kesehariannya di sekolah. "Dia sangat hormat kepada guru dan menghargai teman-temannya," Sang wali kelas mulai menceritakan, "bawaannya selalu happy, dan suka menghibur teman-temannya hingga tak jarang membuat teman dan gurunya tertawa." lanjutnya.

Mendengar cerita gurunya, saya sangat bersyukur. Mungkin saya termasuk tipe orang tua yang tidak mengedepankan prestasi akademik untuk anak-anak. Saya berprinsip, mereka memiliki adab dan akhlak yang baik saja sudah bukan main bahagianya, in syaa Allah prestasi akademik akan bisa dikejar seiring pertumbuhan usia dan tahap perkembangannya nanti.

Saya memang lebih mengedepankan adab untuk tahap perkembangan anak-anak pada usia sekolah dasar ini. Istilah "Adab dahulu baru Ilmu," benar-benar terasa sekali dewasa ini pentingnya. Betapa banyak kita lihat orang-orang yang memiliki ilmu yang tinggi, namun dalam berinteraksi dengan orang lain, justeru tidak menampilkan adab-adab yang santun yang semestinya . Miris. Hal ini sama saja dengan melihat sebuah mobil mewah di jalanan, namun sang pemilik seenaknya membuang sampah sembarangan dari dalam mobil.

Oleh sebab itu, saya akan sangat khawatir ketika guru anak-anak melaporkan bahwa secara akademik mereka sangat bagus namun memiliki sikap yang kurang baik dalam berinteraksi di sekolah. Tentu saja yang ideal adalah memiliki nilai sempurna untuk kedua-duanya baik adab maupun akademik. Akan tetapi, tak ada gading yang tak retak, tak ada yang sempurna di dunia ini. Kesempurnaan hanyalah milik Sang Pemilik dunia ini. Maka usaha kita adalah menanamkan nilai-nilai kesempurnaan kepada anak-anak kita agar Yang Maha Sempurna memudahkan langkah-langkah kita dalam mengabdi kepada-Nya.

Terimakasih Anakku, kamu telah membuat Abi bangga dengan atas apa yang kamu capai saat ini. Tetaplah bersahaja dan buat orang-orang sekitarmu bahagia atas kehadiran dirimu.

Kota Solok, 03-01-2022