KEBISUAN
Kebisuan
Di tengah malam pekat mengelabu
Menjalar ke setiap pori hingga paru
Bukan tak ada aksara untuk dirangkai menjadi kata-kata
Hanya saja bosan t'lah lama menjelma jadi jenuh hingga tutupi keluh
Kemana purnama dan pelita yang beri harap terangi tempat nan fana?
Lihatlah betapa insan berjalan susuri kelam kelabu, di tengah pilu
Terseok,
Tertatih,
Letih,
Angin lalu tak bersuara
Air mengalir tak bergemericik
Bahkan petir berteriak tanpa suara
Semua tunduk, atau takut?
Semua bisu, atau memang sedang kesakitan
Insan...
Berjalanlah, jangan berhenti hingga semua ini benar-benar berlalu
Hingga semua kebisuan ini tak lagi bisu...
Solok, 28 Mei 2020
#tantangan hari ke-42
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terkadang kebisuan mampu menghadirkan banyak kata. Luar biasa puisinya pak.
Betul, buk. Makasih...
Terbayang saat petir berteriak tanpa suara, sangat mengerikan. Perumpamaan yang luar biasa.
Terbayang saat petir berteriak tanpa suara, sangat mengerikan. Perumpamaan yang luar biasa.
Benar, pak dhe..
Terbayang saat petir berteriak tanpa suara, sangat mengerikan. Perumpamaan yang luar biasa.
Keren pak
Makasih, bu
Wauww...super duper yummy...
Karna tunduk n takut membuat insan TK berani bersuara pak, Insan bsa dilenyapkan dlm pekatnya malamSuper sekali..
Benar, buk :D