Afri hardal

Terlahir dari keluarga sederhana pada tanggal 18 Mei 1984 menyelesaikan pendidikan formal di kota kelahirannya Sijunjung dan merupakan alumnus Universitas Maha...

Selengkapnya
Navigasi Web
Viral, Video Pemudik Dari Pekanbaru Tembus Posko Check Point Kamang Baru Sijunjung
Sumber gambar: Youtube

Viral, Video Pemudik Dari Pekanbaru Tembus Posko Check Point Kamang Baru Sijunjung

Viral, Video Pemudik Dari Pekanbaru Tembus Posko Check Point Kamang Baru Sijunjung

#Tak ada guna saling menyalahkan, lebih baik sama-sama berusaha untuk lakukan yang terbaik, hilangkan sumpah serapah, apalagi umpat dan fitnah. Bersama kita bisa.

Dua hari ini, media sosial diramaikan dengan beredarnya sebuah video yang diunggah oleh netizen yang memperlihatkan puluhan (atau bahkan mencapai ratusan) mobil pemudik yang menembus posko di perbatasan Sumbar-Riau tepatnya di Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Para pemudik memanfaatkan jumlah petugas posko yang kurang memadai dan kondisi mereka yang sudah mulai kelelahan sehingga tidak dapat lagi mencegah puluhan mobil tersebut masuk ke dalam wilayah provinsi Sumbar.

Kepada langgam.id, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Covid-19 Kabupaten Sijunjung Rizal Efendi membenarkan video yang menerobos itu terjadi di wilayahnya. Namun ia belum mendapatkan penjelasan rinci terkait kejadian itu.

“Iya itu sedang kita konfirmasi (penjelasan rincinya). Kejadiannya kemaren dini hari. Kita sedang menunggu konfirmasinya, belum ada penjelasan (tertulis),” katanya Jumat (22/5/2020).

Lebih lanjut Rizal mengakui banyak kendaraan yang berusaha mencuri kesempatan kelengahan petugas. Terutama saat malam hari, apalagi semakin dekat hari lebaran. Pihaknya ingin mengetatkan penjagaan nantinya.

Kemudian sebagaimana dilansir dari laman Minangsatu.com ketatnya pengawasan jalur pada pos check point perbatasan Sumbar-Riau di Pangkalan Kabupaten Limapuluh Kota membuat pemudik akhirnya memilih jalur Lintas Timur Taluk Kuantan – Kiliran Jao untuk masuk daerah Sumbar.

Berbagai cara dilakukan oleh pemudik agar dapat mengunjungi keluarga dan kampung halaman yang sudah ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama. Bagaimanapun, semua kita pasti merasakan betapa Idul Fitri merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang untuk berkumpul dan bersilaturahmi dengan orang tua dan keluarga lainnya, bahkan ada yang harus menunggu beberapa tahun baru bisa berkumpul pada momen seperti ini, sehingga himbauan pemerintah agar para perantau tidak mudik di tengah pandemi covid-19 tahun ini tidak diindahkan oleh sebagian besar perantau.

Terlepas dari bagaimana para pemudik itu “berhasil” masuk ke daerah Sumbar, sekarang semuanya telah terjadi, para perantau pun telah banyak yang menjejakkan kaki di kampung halaman. Tentu sebuah kebahagiaan sendiri bisa berkumpul dengan keluarga yang sudah ditinggalkan beberapa lama. Namun harapan kita semua, tentu bagaimana kebahagiaan pertemuan tersebut tidak berubah menjadi petaka dengan memilukan. Sebab dari kasus positif di Sumbar, beberapa diantaranya ditularkan perantau yang baru saja pulang atau keluar dari daerah dengan status zona merah.

Untuk meminimalisir kemungkinan terpapar dari virus corona ini, tentu diminta kesadaran para perantau atau pemudik agar dapat melakukan isolasi mandiri ketika sudah sampai di kampung halaman masing-masing. Semua harus bisa menahan diri untuk tidak berkumpul sebagaimana lebaran pada tahun-tahun sebelumnya. Ikuti anjuran pemerintah, jalankan protokol kesehatan covid-19, melakukan social dan physical distancing, serta pakai masker dan cuci tangan pakai sabun merupakan ikhtiar yang dapat dilakukan guna memutus mata rantai virus corona yang sedang melanda ini. Sedangkan kewajiban keluarga yang di kampung adalah mengingatkan dan memfasilitasi keluarga kita yang baru saja pulang dari rantau untuk melakukan isolasi mandiri.

Dengan adanya kesadaran semua pihak untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini, maka akan semakin besar pula tingkat keberhasilan PSBB yang masih diperpanjang hingga tanggal 29 Mei 2020 yang akan datang. Di penghujung bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, tidak ada salahnya selaku ummat yang beragama, kita mohon perlindungan kepada Allah SWT agar pandemi ini segera berakhir, dan kita bisa menjalani aktifitas normal kembali seperti sediakala.

Solok, 22 Mei 2020

#Tantangan Gurusiana hari Ke-36

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga kejadian ini tidak berakibat fatal nanti, ya Pak?

23 May
Balas

Y, Allah, sudah gak sabar kayaknya ya pak..semoga corona gak nyebar nih..aqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum..Mohon maaf lahir dan batin ya,

24 May
Balas

Demi keluarga, saya tahankan tidak pulang kampung padahal sudah tiga tahun tidak pulang. Semoga Allah melindungi kita semua

23 May
Balas

aamiin..., makasih bu

23 May

Aamiin

23 May
Balas

Makasih, pak

23 May

banyak yang tidak taat aturan, capek juga ngurusin orang banyak

23 May
Balas

Aamiin..yra. Mada org nyo tu ma pak hehehe

23 May
Balas

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

22 May
Balas

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

22 May
Balas

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

22 May
Balas

Aamiin, makasih bu..

23 May

Semoga keadaan tetap aman dan terkendali. Tidak ada lagi penambahan pasien lagiAamiin

22 May
Balas

Aamiin..., makasih buu

23 May



search

New Post