afrilya susanti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Bukan Air Mata Buaya

Itu-itu saja. Berjalan selalu periodik. Seperti de javu." Kayanya udah pernah deh", pikiran itu selalu bergelayut dalam neuron yang tersusun rapi. Buatan Tuhan memang selalu sempurna.

Seperti dua hari ini. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya. Ada Latihan Dasar Kepemimpinan OSIS di sekolah sejak tahun 2009. Sejak itu pula, akan berulang secara periodik. Namun, pagi ini berbeda.

Tahun kemarin, menurutku pengurus OSIS sangatlah luar biasa. Sejak 2009, ini yang terbaik. Semoga ini menjadi bekal saat mereka keluar dari sekolah. Berjalan ke dunia nyata. Ada pelajaran dalam OSIS yang tidak pernah didapatkan didalam kelas.

Banyak perubahan yang mereka buat. Sehingga euforia menjadi lebih indah, kini. Dan ini, tentang mereka. Ada dua buah pikir hasil dari dua makhluk. Mereka adalah ketua dan wakil ketua OSIS yang sangat bersinergi.Sehingga semua pengurus OSIS mampu menjalankan tugas mereka dengan baik.

Suryo Kusumo dan Devi Puspitasari adalah agen perubahan yang berhasil sampai sejauh ini. Alasan apa yang membuat mereka menjadi sampai sebegitunya.

Teliti, tanggungjawab, disiplin, dan tak pernah lelah. Ulet dan semangat adalah rahasia yang lain tidak punya. Sabar tingkat tinggi saat event tidak berjalan sesuai rencana. Usaha yang tak didukung sebagian oknum guru. Apa bedanya dengan yang lain.

Mereka beda, bekerja karena cinta dan ikhlas. Kaki mereka pegal pasti. Pikiran mereka kalut tentu. Hati mereka sakit sering hadir. Namun, ada cinta tulus dan ikhlas yang mengalahkan semuanya.

Hemmm.....hanya ini, baru tahun ini setelah LPJ (laporan Pertanggungjawaban) dan digantikan dengan kepengurusan baru ada rindu. Rindu menjalankan event-event yang rasanya biasa saja, namun setelah melihat rekaman video event tersebut luar biasa.

Akhirnya tulus dan ikhlas itulah yang mendesak buliran air mata lepas dari tempatnya. Saat memberi sambutan, antara otak dan hati tak singkron. Otak ingin bicara teknik menyampaikan "cara proposal biar nggak ditolak". Tapi hati inhin berkata tentang rasa yang ada. Tentang bangga pada mereka. Disaat mampu menjadi panutan ditengah krisis moral.

Saya, bangga pada kalian. 1 tahun kepengurusan kalian. Adalah bekal terindah untuk menuju sukses. Bukankah kalian percaya man jadda wa jadda. Masih ada ujian yang banyak sekali didepan sana. teruskan perjalanan yang masih panjang.

Satu hal yang pasti. Pagi tadi itu bukan air mata buaya. Itu air mata do'a. Karena hanya do'a tulus yang mampu mengantarkan kesuksesan untuk kalian. Itu air mata terimakasih. Karena kalian saya masih mampu berdiri didepan kalian. Menjaga kalian dari sebagian oknum yang tak suka.

Karena hidup bukan untuk menjadi disuka banyak orang, tapi untuk menjadi perubah. Toh hukum kekekalan Energi sendiri yang berkata bahwa bukan Energinya yang bisa dihitung, tapi perubahanya. Karena yang abadi adalah perubahannya bukan teorinya.

Sekali lagi, ini buakn air mata buaya.

Bekasi, 27 januari 2018

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post