Afritayeni

Pendidik di MIN 2 Pasaman Barat. Tinggal di Kinali. Alumni Universitas Bung Hatta. Memiliki 2 orang putra dan 1 orang putri....

Selengkapnya
Navigasi Web

Kemelut lara

Tak punya bahagya. Tapi hanya kecewa. Berjanji utk kau ingkari. Sepertinya telah jauh pengharapanku. Kau ku damba, bisa tercipta bahagya. Tp air mata simbol lara.

Selalu ingin lari menjauh, tatkala kemelut melanda. Menjauh dengan kesendirian. Meresapi sepi, merajut asa tanpamu. Namun sayang daku terpaut tugas yg membelenggu. Kalaulah bukan terpaut tugas. Tiada lagi kau dapati aku disini. Menjauh darimu adalah pilihan. Walau kekuatanku akan hilang, sekalipun Aku menjadi lemah tanpamu.

Semoga sang Khaliq menata akhir hidupku, hembusan nafas terakhirku tak sia2. Betapapun kalut selalu mendera tanpa jera.

Air mata yg setia. Satu2nya yg ku punya selain sang pencipta. Karna tiada hati yg senantiasa bisa mendengar luka laraku. Apalagi tuk bs obatinya.

Tiada pernah mau kau coba, menyelami hati wanita. Ada apa di dasar hatinya? Bagaimana hatinya terluka.? Diammu menambah nestapa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post