Tantangan menulis hari ke-3

#tantangangurusiana

KUE KAGHEH-KAGHEH

Kagheh dalam bahasa minang memiliki arti Keras. Namun jenis kuliner tradisional yang satu ini, sejatinya bukanlah terasa keras saat kita menikmatinya. Namun terasa empuk, kriuk-kriuk renyah.

Kue kagheh-kagheh merupakan salah satu kudapan masyarakat ranah minang untuk acara pesta dan untuk hantaran acara bertunangan atau ma anta jamba(pergi ke rumah mertua bagi pengantin wanita saat hari lebaran)

Kuliner yang satu ini selain di kinali Pasaman Barat. Juga bisa ditemui di daerah Alahan Panjang, kabupaten solok, pariaman Sumatra Barat. Disana masih cukup banyak para pembuat kue kagheh-kagheh. 

Kue ini, bentuknya adalah seperti segitiga, menyerupai sarang burung berlapis-lapis dengan ranting-ranting halus dan memiliki warna kuning kecoklatan. Beda dengan bentuk yang dibuat oleh orang solok dan pariaman. Masalah rasapun sepertinya Agak berbeda sedikit. Antara kue kagheh-kagheh kinali pasaman barat dengan kagheh-kagheh daerah lain.

Butuh keahlian khusus dalam membuat kue kagheh-kagheh. Proses pembuatan kue kagheh-kagheh rumit dan harus teratur. Pembuatan kue kagheh-kagheh harus dilakukan dengan tekun dan butuh kesabaran agar bentuk kue bagus.

Selain proses membuatannya yang lumayan rumit. Bahan yang digunakan pun agak susah mencarinya.

Bahan yang susah tersebut adalah  bahan alaminya. Yaitu isi tanaman "sighando" dan urat tanaman "dadapo kabau".

Tanaman sighando biasanya ditanam di pekarangan rumah  orang-orang yang biasa membuat kuliner ini. Tanaman sighando mirip dengan tanaman kunyit putih. Memiliki umbi yang berbentuk bongkahan-bongkahan kecil.

Untuk dadapo kabau, saat ini sudah mulai susah mendapatkannya. Tanaman dadapo kabau, biasa tumbuh di tepi sungai. Karena saat ini banyak orang membersihkan kebun mereka dengan racun rumput. Maka tanaman dadapo kabau sudah mulai langka kita dapati.

Berikut bahan dan cara membuat kue kagheh-kagheh.

Bahan-bahan:

1. Tepung beras 1kg

2. Tepung ketan 500 gr

3. Gula 750 gr

4. Santan kelapa 500ml

5. Sighando 3 biji (di lumatkan)

6. Urat dadapo kabau kira-kira satu jengkal(dimemarkan)

7. Air putih 500 ml

8. Minyak goreng secukupnya

Cara membuat:

Isi tanaman sighando setelah dibersihkan lalu di giling. Urat dadapo kabau dibersihkan dan dikupas kulitnya, di memarkan. Campurkan dengan gilingan sighando, lalu beri air dan diremas-remas lalu di saring menggunakan saringan.

Aduk tepung beras dan tepung ketan, tambahkan air remasan sighando dan dadapo kabau. Tambahkan santan. Aduk hingga kalis. Setelah kalis. Tambahkan gula. (disinilah butuh tenaga untuk membuat adonan menjadi encer sesuai yang diinginkan)Ulek-ulek, remas dengan tangan hingga semua gula larut dan tidak terlihat lagi. Masukkan adonan ke dalam cetakan tempurung. Panaskan minyak. Putar-putar cetakan tempurung d atas minyak panas. Setelah terlihat rapi adonan yang jatuh ke minyak, kemudian di lipat dengan sendok kayu. Lipatlah membentuk segitiga. Angkat dari miyak. Letakkan di atas gelas yang ditelungkupkan. Supaya minyaknya kering. Dan bentuk segitiganyapun akan menjadi sedikit agak melengkung. O ya. Gelas ditelungkupkan di atas piring ya pembaca. Yang berfungsi sebagai tadah untuk penampung minyak.