Afritayeni

Pendidik di MIN 2 Pasaman Barat. Tinggal di Kinali. Alumni Universitas Bung Hatta. Memiliki 2 orang putra dan 1 orang putri....

Selengkapnya
Navigasi Web
LAMANG PULUIK RANG AWAK KINALI  (KULINER KHAS PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT)
Lemang dan durian pasangan nan menggugah selera

LAMANG PULUIK RANG AWAK KINALI (KULINER KHAS PASAMAN BARAT, SUMATERA BARAT)

Tantangan Hari ke 1

#Tantangangurusiana

Lamang puluik adalah salah satu kuliner tradisional khas daerah Provinsi Sumatera Barat. Yang disetiap daerahnya lamang bukan hanya sekedar makanan biasa saja. Namun, lamang puluik adalah salah satu jenis makanan unik yang wajib dibuat oleh masyarakat tertentu yang ada di sebuah daerah tersebut. Contohnya saja di daerah tempat tinggal saya Kinali.

Di Kinali, ada namanya Bulan Bulan Mauluik(Maulud Nabi Muhammad S.A.W) Pada bulan ini dahulunya semua masyarakat yang bermukim di daerah kinali jika masuk bulan Lamang ini. Pada umumnya semua masyarakat membuat lamang.. Sampai saat ini tradisi Malamang pada bulan bulan Mauluik ini masih dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Setelah lamang masak, lamang akan dibalut dengan koran bekas. Di atas lamang akan ditusukkan bunga yang dirangkai sengaja oleh ibu-ibu untuk lamang tersebut. Biasanya para ibu membuat bunga tersebut dengan karya tangan mereka. Setelah lamang ini tampilannya berubah dengan diberi bunga. Lamang ini disebut Lamang Bagambu.

Lamang bagambu ini akan dibawa ke masjid pada malam harinya oleh para ibu-ibu. Karena pada malam itu akan diadakan acara Badikia di masjid. Badikia yaitu, acara kesenian tradisional minang kabau yang di dalamnya terdapat Salawat Nabi Muhammad yang dibawakan oleh beberapa orang dengan memakai alat berupa Rabana. Jadi, lamang yang dibawa ke masjid itu gunanya adalah untuk diberikan kepada anak dikia(anggota Badikia), untuk para pemangku adat di kampung tersebut yang berkesempatan hadir dan untuk para mamak(laki-laki yang telah berumah tangga dan tinggal di kampung istrinya).

Hal unik lainnya, lamang bagambu ini juga hantaran wajib bagi pengantin perempuan yang baru menikah ke rumah mertuanya. Biasanya lamang bagambu dibawa dalam jumlah yang banyak ke rumah mertua untuk dibagi-bagikan pengantin baru ke rumah sanak keluarga mertuanya.

Bukan hanya pada bulan Maulud. Menjelang ramadhan dan menjelang Hari raya Idul Fitri, masyarakat Kinali juga melakukan tradisi malamang.

Untuk menggalakkan kegiatan malamang. Pemangku adat dan perangkat kecamatan serta perangkat nagari beserta jajaran membuat sebuah event dengan tema Kinali Expo Saribu Lamang. Dalam event ini lamang akan dilombakan antar kenagarian. Lamang yang rasanya enak, hiasannya yang cantik dan unik akan mendapat juara. Setiap kenagarian diwajibkan mengikuti event ini. Sehingga jejeran lamang yang berjumlah seribu lamang yang dihias beragam bunga dan warna membuat pemandangan yang sangat unik di acara Kinali Expo Saribu Lamang ini.

Acara kinali exspo ini, selain acara malamang juga di adakan penampilan seluruh kesenian yang ada di kecamatan kinali serta rangkaian-rangkaian acara yang sangat meriah.

Walaupun acara malamang sudah mulai langka. Kita bisa saja menemukan lamang dengan mudah di setiap pasar tradisional yang ada di daerah sumatera barat, khususnya di daerah kinali Kabupaten Pasaman Barat.

Di era online ini. Lamangpun tak ingin ketinggalan. Penikmat lamang bisa menunggu saja di rumah, tanpa repot untuk mencarinya ke pasar. Di daerah saya, lamang online ini di sajikan dengan durian yang menggugah selera.

Selain durian. Lamang juga tak kalah enaknya jika sajiannya ditemani dengan tapai pulut hitam.

Lemang ada berbagai jenis. Ada lemang dari beras pulut. Baik itu pulut putih, merah atau hitam. Ada lemang pisang dan ada lemang ubi rambat. Nah, berikut adalah resep lamang puluik ala rang awak kinali dan cara membuatnya.

Bahan-bahan:

1. 1 kg Beras Ketan

2. 1 liter Santan kental

3. Garam Secukupnya

4. Bambu/Buluh Muda

5. Daun pisang

6. Daun pandan

Cara membuat:

1. Cuci beras ketan hingga bersih dan tiriskan sampai kering.

2. Masukkan garam ke dalam Santan kental

3. Selanjutnya ambil bambu lalu cuci yang bersih bagian luar dan dalamnya. Kemudian lapisi bagian dalam bambu dengan daun pisang, biarkan daun pisangnya lebih di pucuk bambu. Caranya, daun pisang digulung terlebih dahulu lalu masukan ke bagian dalam bambu menggunakan penjepit dari bambu.

4. Masukkan daun pandan yang telah disuir-suir kira-kira 1X5 Cm. Lalu baru masukkan beras ketan yang telah ditiriskan tadi ke dalam bambu. Isilah bambu sampai padat dengan cara memukul-mukul bambu. Sisakan 5Cm dari permukaan bambu.

5. Masukkan santan. Sampai beras ketan tidak terlihat dari permukaan. Biarkan selama stengah jam supaya santannya meresp.

6. Bakar lemang di atas bara api yang cukup panas dengan posisi bambu kearah atas tetapi agak miring.

7. Agar matangnya rata, putar-putar bambunya

8. Sesudah lemangnya matang, tunggu beberapa saat sampai tidak terlalu panas. kemudian lemang di keluarkan dari bambu, dengan cara membelah bambunya dan selanjutnya potong-potong lemangnya dan siap dihidangkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post