Himpitan ekonomi keluarga setelah sang Bapak telah tiada, membuat Lya harus mengharapkan belas kasih orang-orang sekelilingnya.

Lya meminta pada adik perempuan ibunya untuk mau menyekolahkannya ke SLTA. Namun karena adik ibunya tersebut juga berasal dari keluarga kurang mampu. Adik ibunya tersebut menilak dengan lembut. Dengan alasan anaknya dua orang yang dibiayainya. Lagian kakak laki-laki Lya di sekolahkan oleh adik ibunya ini hingga menamatkan SLTA.

Lya pun tak bisa meminta terlalu lebih. Lya sadar adik ibunya juga susah payah menamatkan kakaknya hingga lulus SLTA.

Lantas, Lya berusaha meminta pada adik ibunya yang nomor 4. Bibinya tersebut mau menyekolahkan asalkan Lya mqu tinggal di rumahnya.

Tiga tahun berlalu. Lya menamatkan belajarnya di SLTA. Lya gadis ayu yang sangat tertutup. Setelah tamat SLTA, Lya melanjutkan kuliah ke salah sati perguruan tinggi di daerahnya. Lya menampakan perubahan di keluarganya. Masalah timbul antara suami bibinya dengan Lya. Hingga akhirnya Lya lari dari rumah bibinya tersebut.

Semua keluarga panik. Di telpon kemana-mana, ke seluruh keluarga. Tidak ada yang mengetahui. Ternyata Lya naik turun mobil tak menentu dengan pikiran panik, air mata yang selalu mengucur.

Lya pun tersadar bahwa hal itu takkan menyelesaikan masalah. Lya pun pulang ke rumah Ibunya. Ke esokkkan harinya Lya bersama kakanya ke rumah adik ibunya yang no 2. Disana semua masalah terungkap. Ternyata suami bibinya telah tega menyelingkuhinya. Semua keluarga merasa geram mendengar tuturan Lya.

Tantangan menulis hari ke-178

#Tantangangurusiana