Pesona Alam Desaku
Gemercik air pancuran terdengar menggelitik gendang telingaku. Kicauan burung sahut-sahutan di ranting pepohonan. Ku lihat tupai saling berkejaran di dahan pohon. Mereka sibuk dengan aktivitas masing-masing. Subhanallah, Maha suci Allah, atas ciptaannya yang tiada tara.
Ku hirup dalam-dalam nafasku, sembari menikmati segarnya O2 yang masuk melalui rongga hidungku. Ku lepas perlahan, sangat perlahan sekali sembari tersenyum memejamkan mata.
Pagi itu, kulangkahkan kaki menapaki jalan tanah yang masih lembab akibat hujan semalam. Ku coba susuri jalan desaku. Sekali-kali ku sapa penduduk desa yang lewat berpapasan denganku. Ku lihat mereka hendak menuju kebun atau sawah mereka. Mereka lewat dengan membawa peralatan tani mereka.
Setelah terasa cukup jauh ku langkahkan kaki dan keringat mulai keluar dari pori-pori kulitku, seiring mentari yang mulai tersingsing. Ku putar arah langkahku menuju rumah.
Tantangan menulis hari ke-95
#Tantangangurusiana
#edisiremedi
#terjun bebas dari tantangan ke-125
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar