Afritayeni

Pendidik di MIN 2 Pasaman Barat. Tinggal di Kinali. Alumni Universitas Bung Hatta. Memiliki 2 orang putra dan 1 orang putri....

Selengkapnya
Navigasi Web
Balimau Tamaik Kaji dihari Baralek  (Tradisi Urang Awak Kinali)

Balimau Tamaik Kaji dihari Baralek (Tradisi Urang Awak Kinali)

Di pagi hari, di hari H perhelatan. Sebelum tetamu banyak berdatangan. Kedua pengantin pergi balimau ke mesjid terdekat di kampung tersebut. Kedua pengantin diarak berjalan kaki menuju masjid menggunakan rabana oleh anak dikia sembari menyanyikan shalawat dengan nada khas urang awak kinali. Kedua pengantin dipayungkan oleh dua orang yang berada disamping kedua pengantin.

Sesampai di masjid. Kedua pengantin duduk di atas kursi yang sengaja disiapkan pengurus mesjid untuk sepasang pengantin di halaman/teras masjid.

Di sana kedua pengantin di limaukan(mengoleskan limau ke dahi sepasang pengantin) oleh induak syara' dan para ibu yang ikut mengantar arak-arakan tersebut ke masjid.

Sesampai di rumah, sepasang pengantin masuk ke dalam rumah dan duduk di atas kasua basilang(kasur bersilang, tempat duduk mamak saat baduduak urang, dan untuk tempat duduk mempelai laki-laki saat hari helat).

Di kasua basilang, kedua pengantin akan di suruh mengaji, membaca surat-surat pendek untuk Khatam Al-qur'an. Sebelum mengaji, biasanya dipanggil guru ngaji pengantin dan diminta untuk duduk d dekat sang pengantin. Pengantin akan sungkem pada guru ngajinya sebelum mengaji.

Selesai mengaji. Akan dilaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh Bila atau salah seorang anak dikia.

Se usai tamaik kaji. Pengantin akan mengganti pakaian jubah tamaik kaji dengan pakain adat basuntiang dan saluak.

Tapi sayang, tradisi ini sudah mulai agak di tinggalkan sepertinya. Hanya dilaksanakan jika sempat saja. Kalau tidak sempat tidak dilaksanakan. Padahal bisa diatur saja waktunya. Di samping mengkondisikan waktu. Ada juga karena pengantinnya tidak mau. Karena si pengantin tidak lancar mengajinya. Sayang sungguh sayang. 😍

NB. Limau adalah cairan harum yang dibuat malam hari saat hari masak nasi oleh induak dan sumando perempuan yang di tarok di atas dulang dan ditutup dengan tudung saji kecil yang terbuat dari anyaman daun nipah.

Tantangan menulis hari ke - 40

#Tantangangurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post