Tahun ajaran baru tiba. Hawa sudah tak sabar ingin segera memakai seragam sekolahnya. Ia ingin segera mencoba ayunan, seluncuran, putaran dan lainnya yang menunggunya di halaman TK Pembina Negeri tersebut.

Paginya Hawa telah mandi dan berkemas serapi mungkin. Hawa memakai seragam panjang dan terbalut hijab. Ia tampak manis sekali dengan hijab tersebut.

Sesampai di sekolah, Hawa gadis pemalu tersebut minta ditunggui Abinya. Karena dia belum mau berteman dengan teman-teman barunya.

Hari berganti, Hawapun sudah bisa ditinggal dan sudah terlihat nyaman dengan teman dan guru kelasnya.

Suatu hari ketika pulang sekolah. Hawa curhat ke umminya.

"Mi, kenapa ya Hawa kok harus pakai hijab sekolahnya?". Kan teman-teman hawa gak ada yang makai hijab.

"Sayang, Agama kita kan menyuruh kita memakai hijab. Walau sekarang Hawa masih kecil dan sebenarnya masih belum ada hisab dosa pada Hawa. Tapi Hawa harus belajar dari kecil menutup aurat. Supaya besar nanti, Hawa terbiasa dan tidak merasa berat untuk melakukannya".

"hmmmm,,, ya ummi". Jawab Hawa pendek.

Beberapa harinya lagi Hawa kembali curhat.

"Mi, tadi Hawa di sekolahan diolok-olok teman. Kata mereka Hawa kayak nenek-nenek. Hawakan malu mi". Mata bulatnya mulai berkaca-kaca, wajahnya berubah, bibirnya sewot.

"Sayang, siapa yang bilang seperti itu?. Ya udah nanti ummi bilang ke bu guru. Biar bu guru menasehati mereka. Hawa yang sabar ya. Tidak apa-apa kita di cemooh orang. Kita sabar saja. Nanti di SD semua teman-teman Hawa juga akan memakai hijab". Bujuk ummi Hawa.

Ummi Hawa sebetulnya juga sedih mendengar curhatan anak gadis kecilnya.

Tantangan menulis hari ke-126

#Tantangangurusiana

#edisiremedi

#terjun bebas dari tantangan ke-125