AFRIYUNA

Mereka bisa kita pasti bisa. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Meniti Asa-5

Rana dan Pamannya sampai disana sudah sore karena jauhnya jarak yang ditempuh. Rana bertemu dam bersalaman dengan bibinya lalu disuruh makan dulu sebelum istirahat dikamar. Paman Rana punya usaha rumah makan jadi bisa makan enak disana. Rana disuruh sekamar dengan anak perempuan pamannya. Anak pamannya ada 3, 1 perempuan dan 2 laki-laki.

Setelah seminggu disana, Rana pun berangkat ke Bandung menggunakan Bus. Bus berhenti diterminal bus dan dia dijemput oleh suami anak bibi yang kedua. Sampai dirumah bibi yang sekaligus toko bibi diterminal Angkutan, Rana berjumpa dengan Bibi dan Bapak suami dari bibi. Rumah sekaligus toko itu lumayan ramai dengan anak-anak bibi. Anak bibi ada 7 orang, 3 orang sudah menikah dan 4 yang belum.

Anak bibi yang pertama Teh Neli mengajak tinggal dirumahnya karena dia cuma tinggal berdua dengan suaminya. Mereka jualan tas dikota kembang dan usahanya lumayan ramai. Ranapun membantu mereka disana.

Bandung kota yang sejuk dan ramai. Bahasa mereka sangat halus dan lembut. Bandung juga kota fashion karena banyak barang dari bandung yang djual di berbagai daerah.

Sudah seminggu Rana disana dan dia sudah bisa logat sunda walaupun masih sedikit kosakata yang diketahui. Ketika itu sepupu Rana menggunakan bahasa sunda mengolok rana tapi dia bisa mengerti. Mereka pun kaget Rana tahu.

Ada kesenangan tersendiri bagi Rana bisa membantu sepupunya. Setiap tas yang terjual langsung diambil lagi di grosir nya. Karena ramai yang jual tas disana, untung yang diambil tidaklah besar palingan 5 ribu rupiah saja tapi putaran pembeli disana lumayan cepat. Walaupun 5 ribu saja keuntungannya tapi jika yang beli ada 20 orang saja sudah untung 100rb.

Setiap akhir pekan, sepupu Rana mengajaknya main ice skating. Ini pertama kali Rana main olahraga ini. Mereka membawa kaos kaki dan sarung tangan dari rumah, disana hanya meminjam sepatunya saja. Dia pun memilih sepatu yang sesuai dengan ukurannya. Pertama kali bermain beberapa kali Rana terjatuh karena es yang licin. Minggu kedua dia sudah lancar bermain dan hanya sesekali terjatuh.

Merekapun mengajak Rana mencoba kuliner yang ada di Bandung. Bandung juga kota kuliner jadi banyak jenis makanan dan cemilan disini yang bisa dicoba.

Sudah sebulan Rana disana tapi belum juga ada info tentang pelatihan itu. Rana sudah tidak sabar untuk pulang ke kampung karena dia masih ingin kuliah. Rana menghubungi orang tuanya bahwa dia ingin pulang dan tidak mau menunggu yang tidak pasti.

Bersambung...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post