Aku tidak lagi menulis puisi indah kepadamu melalui sms singkatku. Namun jika suatu hari ingin aku lagi, dan berkenan untuk aku kembali dengamu, kau harus tau satuhal. Ada beberapa aturan yang tertulis dan besemayam hebat didalam lubuk hati, bahkan saat kau belum ada disati, jadi begini saja aku terangkan dan jelaskan kepadamu, ini bukan dendam ataupun kebencian, karena kau pergi begitu saja. Juga bukan karena munafik karena aku terlalu canta dan syang. Namun lebih kebaikan kita disuatu hari nanti dalam hidup kita. Hari yang tidak kau bayangkan dan pikirkan. Hari yang setiap yang pergi akan selalu ingin pulang. Meskipun pada akhirnya ta semua bisa pulang dan memilih.

Aku katakan padamu. Hidup itu tanam tuai. Apa yang kau tanam itulah mestinya yang kau tuai. Jika saat ini yang kau tanam adalah kepergian, ntah dimusim kemarau atau dimusim hujan saat kau kedinginan tak menemukan rumah yang baru. Maka tidurlah dijalan. Karena rumahku sudah tertutup dan pergi tanpa pamit darimu, kau pergi tanpa alasan, kau tidak meninggalkan pesan apa2 rumahku bukan rumah tuhan yang selalu terbuka lebar walaupun hambanya banyak dosa dan kesalahan. Kau hanya pergi tanpa memohon seakan-akan kau tidak bersalah.

Kau hatus ingat! Hati kekasih bukan rumah tuha yang kau datangi setelah kau tinggalkan begitu saja. Tanpa mengakui dosa2mu dan keslahanmj kau bisa pulang dan kembali sesuka hatimu. Namun tidak begitu dengan hati kekasih, ada atau tidak sosok yang baru hadir, hati yang luka selalu menemani hari2nya jadi ingatlah pulang saja kerunah tuhanmu jangan lehati kekasihmu yang sudah kau sudah tusuk duri.

Mungkin ada yang kau lupa sesuatu yang kau lupakan dan kucilkan belum tentu benar2 kau lupakan dan kucilakn. Seharusnya kau pikir secara mendalam dulu sebelum kau pergi, sebelum luka kau buat utuh dengan sakitnya. Karena tak semua yang dukucilkan bisa terpasang lagi.