Afwa Tamama A'fiah

Assalamu'alaikum Wr.Wb🙏 Saya, Afwa. Saya ingin sekali mendaftar,, karena memang dari kecil Hobi saya adalah Menulis. Insyallah dengan Mendaftar di gurusian...

Selengkapnya
Navigasi Web

Aku Yang Tidak Pernah di anggap

Di Malam yang Dingin ini aku sendiri,, tidak ada seorang pun yang menemani ku. Di tengah Kota, di keramaian Orang, tetapi, tetap saja aku merasa Sendiri.

Tidak tahu aku harus kearah mana,, Tujuan ku adalah mencari kerja di tengah Kota Jakarta ini. Tetapi Malam semakin gelap, dan semakin dingin,, aku mulai merasa ketakutan, hingga aku putuskan untuk berteduh dan bermalam di masjid.

Hingga Pagi pun Tiba,, aku melanjutkan perjalanan ku. Aku mencari kerja,, apapun itu aku akan mencarinya,, yang penting halal bagi ku.

Aku berfikir bahwa, aku tidak pantas untuk kerja di sebuah perkantoran maupun di industri,, aku tidak memiliki sklill yang kuat untuk melakukan itu. Kemudian,, aku pergi ke Perumahan yang dekat dari jarak yang sudah aku tempuh.

"permisi,, Assalamu'alaikum" kata ku

"waalaikumsalam", pemilik rumah. ada yang bisa saya bantu dek?

"Saya, ingin melamar kerja buk, apapun itu saya bisa, membereskan rumah, menyuci pakaian, memasak, atau sekalipun saya harus menjadi baby sister,, saya siap buk. kata ku lemas.

"dari mana asal mu nak?"

"Saya, pergi dari rumah buk, ingin mencari pekerjaan di tengah kota Jakarta ini, saya ingin mengubah nasib keluarga saya buk,:'( tapi, maaf buk, saya belum siap untuk menceritakan semuanya,, apakah ibu mau menerima saya???"

"Baiklah nak,, kebetulan saya sma suami saya jarang ada di rumah,, dan saya sebenarnya sudah mempunyai pembantu, tapi tak apa-apa,, pembantu saya juga sudah tua. Kamu bisa bantu meringankan dia" kata pemilik rumah.

Akhirnya, aku mendapatkan pekerjaan,, walau menjadi pembantu rumah tangga,, tapi aku bahagia dan bersyukur. Selain itu, aku juga di perbolehkan untuk menginap setiap hari di rumah Ibu Rodiah.

Ibu Rodiah dan suaminya sangat Baik terhadap siapapun, Aku yang merasa di anggap tinggal bersamanya. Mbok inah yang menganggap aku seperti cucu nya. Rafli dan Putri sudah menganggap aku seperti Kakak mereka. :)

Aku Bahagia,, aku seperti menemukan keluarga ku yang baru. Selama ini aku gak pernah merasa bahagia seperti ini, aku yang selalu sedih karna aku, tidak bisa membahagiakan keluargaku.

Ibu, ayah, adik. Maafkan aku yang hanya bisa membuat kalian susah, aku tau kita adalah keluarga sederhana,, yang tidak memiliki banyak harta. Tapi aku bahagia bersama kalian.

Tapi, keberadaan ku tidak pernah kalian anggap, aku tau buk, yah, aku memang gak bisa memberi apapun untuk kalian. Tapi, aku sebagai anak juga ingin di anggap seperti adik-adik ku:'(

Mungkin ini saat yang tepat untuk mencari cara, bagaimanapun caranya, agar aku bisa Menjadi anak yang membanggakan kalian. Dan bagaimanapun aku ingin sekali bisa dianggap seperti adik-adik ku.

Sudah hampir lima bulan aku bekerja disini. sampai saat ini pun, keluarga ku belum menghubungi ku, kepergiaan ku seperti tidak di khawatirkan. Hingga aku memutuskan untuk menhubungi keluarga ku.

Tetapi, tidak ada jawaban. Aku semakin khawatir dengan keberadaan keluarga ku. Tapi, aku harus menunggu waktu yang tepat untuk kembali kerumah ku.

Tiba-tiba mbok inah menghampiri ku, yang bingung, mengapa aku sedih, di pinggir kolam.

"Aisyah, kamu kenapa nduk?"mbok inah

"Mbok, aku sedih:'( kenapa keluarga ku tidak menjawab telpon dari ku, apa mereka sudah tidak menganggap aku?" kata ku, sedih.

"tidak ada keluarga yang tidak menganggap anaknya, mungkin saja keluarga mu sedang sibuk, nduk. Berfikirlah positif nduk, dan berdo'alah" mbok inah.

Aku mencoba untuk berfikir positif, dan berdoa. Aku menghapus air mata ku, dan aku melanjutkan pekerjaan ku.

Aku, disini sangat merasa nyaman, seperti tak ingin kembali ke kampung halaman ku, mengapa aku yang bukan siapa2 mereka, aku dianggap, sedangkan dengan keluarga ku sendiri aja aku tidak pernah di anggap.

Apa aku selalu berbuat kesalahan,, atau memang mereka membenci ku. Aku pun tidak mengerti dengan jalan takdir ku. Yang jelas takdir Tuhan pasti yang terbaik.

Keesokan Harinya, aku pergi untuk mewakili Putri dan Rafli. Karna, hari ini adalah Kenaikan kelas di Sekolah nya Rafli dan Putri. Rafli dan Putri terlihat bahagia, karna memang mereka tidak pernah diwakili, mereka selalu mengambil rapot itu sendirian. Karna ibu Rodiah dan suaminya sangat sibuk.

Tetapi Ibu Rodiah dan suaminya tidak pernah membeda-bedakan antara Rafli dan Putri. Jadi mereka tetap aja merasa nyaman walau mereka jarang di temani ibu dan bapak.

Setelah pulang dari Sekolahnya Rafli dan Putri, aku membuatkan minum untuk mereka. Dan kami berbincang-bincang di ruang Tv, sambil menonton tv. Tidak menyangka,, Kampung halaman ku terjadi longsor dan sudah banyak korban yg di temukan.

Putri dan Rafli kaget,, karna dia gak menyangka bahwa aku berasal dari kota Sukabumi. Spontan aku shok,, aku khawatir, aku takut keluarga ku terkena longsor itu. :'(

Pada akhirnya, aku menghubungi keluarga ku,, tapi tidak ada jawaban apapun dari mereka. Hari itu juga aku minta izin kepada ibu Rodiah untuk kembali ke Sukabumi. Dan aku sudah menceritakan semua yang ku alami kepada keluarga ku yang baru ( ibu Rodiah, suaminya, Mbok Inah, Rafli, dan Putri), mereka merasakan kesedihan yang mendalam dari apa yang aku ceritakan.

Aku langsung berpamitan dengan mereka, dan aku langsung pergi Ke terminal, untuk membeli karcis kembali ke sukabumi. Sedih yang berkecambukan kesedihan yang mendalam, yang sedang aku rasakan:'(

Sesampainya aku di sukabumi, aku langsung ke kampung ku untuk melihat keadaan yang sebenarnya. Kampung Ku Ramai dengan Orang, aku tidak percaya ini terjadi.

Aku menangis,, dan hanya bisa menangis:'(. Entah apa yang harus aku lakukan??? Akhir penyesalan bagi ku, aku yang telah pergi dari rumah tanpa seizin mereka, tanpa sepengetahuan mereka.

Aku menyesal:'(. Aku berlari dan terus bertanya kepada orang-orang di sekitar. Tapi, mereka tidak mengetahui keberadaan keluarga ku. Tapi, aku tidak menyerah, untuk terus cari info tentang keberadaan keluarga ku.

Dua hari berlalu,, aku belum juga menerima info tentang keluarga ku. Ibu Rodiah pun menelpon ku, dan menanyakan tentang keluarga ku, tapi aku menjawab belum,, karna memang saat ini aku belum menemukan keluarga ku.

Ibu Rodiah, Pak Malik, Rafli dan Putri pun, datang menyusul ku ke Sukabumi, karna mereka khawatir dengan ku. Aku yang tidak menyangka bahwa mereka khawatir dengan ku:'(.

Kami semua mencari info tentang keluarga ku bersama-sama.

Sampai Hari ke-5 aku baru menemukan Info tentang keluarga ku. Aku gak kuat menahan air mata ku,, air mata ku yang selalu saja ingin mengalir, membasahi pipi ku:''(

Pelukan hangat, dari seorang ibu Rodiah yang telah menganggap aku sebagai anaknya. Beliau lah yang menghiburku.

Info pertama yang aku temukan, langsung membuat hati aku sesak, menahan ini semua. Kabar yang di beritahukan bahwa ayah(Mahfud) dan ke dua adik ku Isma dan Aziz, mereka sudah tiada, dan pergi meninggalkan aku.

Hanya tinggal Ibu ku, yang belum ada info, tentang keberadaannya. Aku terus mencari keberadaan ibu, dan aku selau berdoa ibu ku akan baik2 saja.

Tidak pernah ku tinggalkan doa ku,, untuk mendoakan mu ibu:'(. Hari selanjutnya, aku dan keluarga baruku terus mencari info tentang ibu.

Sampai aku tidak nafsu untuk makan, bahkan aku gak bisa tidur,, karna ibu ku belum di temukan. Setiap malam aku selalu mengadu dan meneteskan air mata ku kepada Tuhan yang mengetahui segalanya.

Keesokan Harinya,, ada tetangga ku yang memberitahukan, bahwa, ibuku ada di rumah sakit Daerah. Dan ibuku sedang memanggil-manggil namaku.

Bahagia, berkecampuran isak tangis yang aku rasakan. Aku dan keluarga baru ku, bergegas langsung ke rumah sakit Daerah.

Sesampainya aku di rumah sakit,, aku langsung menuju kamar ibuku, dan aku memeluk kencang ibuku, begitupun ibuku memeluk ku dengan erat.:"(

Tangisan isak, antara aku dan ibu:''

"maafkan ibu nak:'(, ibu yang selama ini tidak pernah menganggap mu"kata ibuku

"tidak bu:'(, ibu selalu ada untuk ku:"("kata ku.

"Ibu pernah menemukan buku harian mu nak, yang menceritakan kisah kamu nak, kamu yang tidak pernah merasa di anggap oleh ibu dan ayah mu" ibuku dengan tangisan yang deras.

"sudah ku maafkan bu, maafkan aku juga yang pergi tanpa seizin ibu dan ayah, aku pergi untuk mengubah nasib hidup kita bu, dan aku menemukan orang-orang yang menyanyangiku bu"menunjuk kepada keluarga baruku.

setelah aku menceritakan semuanya kepada ibuku, dan sudah ku ceritakan kepergian Ayah dan Adik-adik ku. Aku memutuskan untuk terus tinggal dengan Ibuku. Dan meninggalkan pekerjaan ku.

Tetapi,, Ibu Rodiah mengizinkan aku dan ibuku untuk tinggal di Rumah nya. Aku dan Ibuku sudah di anggap menjadi Keluarga mereka.

Aku dan Ibuku bahagia dengan Kehidupan kita. Karna apapun yang terjadi kita harus mensyukuri. Karna Tuhan Telah MERENCANAKAN yang Terbaik untuk MahlukNya.

Untuk Hari ini, Esok, dan Selamanya.

*TAMAT*

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Skenario Allah itu indah. Itu yang dapat aku katakan terkait cerita Bunda. Sukses selalu dan barakallahu fiik

14 Jun
Balas

Skenario Allah itu indah. Itu yang dapat aku katakan terkait cerita Nanda. Sukses selalu dan barakallahu fiik . Dari Bekasi. Sekolah di mana neng. Bekasi nya mana. Ibu juga dari Bekasi, tepatnya Cikarang.

14 Jun
Balas

Iya bu, terimakasih

14 Jun

Sangat bagus af salut aku sama kamu af

19 Jun
Balas

Amiin Ya-Allah

15 Jun
Balas

Bingung nih mau ngetik aph,, pkokny ini nyentuh bgt,,

14 Jun
Balas

Makasih ya fren

14 Jun

Afwa kembangkan trus hoby nya ya

14 Jun
Balas

Afwa kembangkan trus hoby nya ya

14 Jun
Balas

Iya teh,, makasih banyak atas dukungan nya

15 Jun

, smoga Allah meridhoi

14 Jun
Balas

Amiin Ya-Allah

15 Jun

Ceritanya bagus dan menginspirasi

15 Jun
Balas



search

New Post