Agil Ari W, S.Pd., Gr

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Dokter Laptop
Sumber Foto: Dokumentasi Pribadi

Dokter Laptop

Part_1

Meskipun daerah 3T, bukan berarti semua penduduknya gaptek dan tertinggal. Beberapa warga di Pulau Babar sudah cukup familiar dengan peralatan IT seperti laptop dan printer untuk membantu menyelesaikan pekerjaan mereka, apalagi di Pulau Babar sudah terdapat akses listrik meskipun hanya menyala pada malam hari saja. Mereka yang mempunyai peralatan tersebut biasanya berprofesi sebagai PNS, Perangkat desa, dan Pendeta.

Dalam hal penggunaan peralatan seperti laptop misalnya, dapat dikatakan mereka cukup menguasai, namun jika laptop tersebut mengalami kerusakan mereka akan merasa kebingungan setengah mati. Bagaimana tidak, satu-satunya solusi jika peralatan tersebut mengalami kerusakan, adalah di bawa ke ambon dengan biaya yang melambung tinggi dan memakan waktu berhari-hari mengarungi lautan. Padahal kadang kala hanya mengalami kerusakan yang sepele, seperti butuh instal ulang atau sekedar membersihkan debu pada kipas laptop (maklum lokasi di sini berdebu/orang babar bilang berabu).

Berawal dari sebuah laptop milik seorang rekan guru PNS di SDN Nakarhamto bernama Bapak Anthoni Lorwens yang menurut beliau laptopnya mendadak ngambeg tidak bisa buat ‘ngeprint’. Iseng-iseng saya coba periksa permasalahannya. Ternyata laptopnya normal dan tidak mengalami kerusakan sama sekali, hanya sekedar butuh install ulang driver printer saja, kemungkinan karena ada beberapa instalernya yang corrupt. Tak sampai lima belas menit printerpun siap dipergunakan kembali.

Di daratan Pulau Babar, masalah sinyal merupakan kendala utama dalam komunikasi dan informasi, namun ternyata penyampaian informasi di sini tak kalah cepat dengan internet. Orang Babar biasa menyebutnya dengan istilah ‘BibirNet’. Informasi dari mulut ke mulut begitu cepat menyebar, boleh lah jika saya ibaratkan kecepatan aksesnya seperti jaringan internet yang No Buffering dengan kuota tanpa batas (unlimited).

Beberapa hari berselang, rumah dinas yang saya tempati silih berganti dikunjungi orang-orang yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, mereka datang dengan membawa Printer dan Laptop yang bermasalah. Saya heran karena orang-orang ini ternyata berasal dari desa yang berbeda dan tersebar mulai dari ujung timur hingga ujung barat Pulau Babar Timur. “Yah mungkin ini gara-gara si BibirNet,” fikir saya.

Pulau Seribu Masjid, 17 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, Bowo keren

17 Apr
Balas

Ini agil ibu ku bukan bowo.hehe

17 Apr

Luar biasa

17 Apr
Balas

Terimakasih pak kepsek muda

17 Apr

Mengesankan untuk diingat "BIBIRNET", ha ha ha

17 Apr
Balas

Istilah keren nya mereka bu guru.

17 Apr

Terimakasih bu guru

17 Apr
Balas

Kereen

17 Apr
Balas



search

New Post