Part_2

Dua hari berlalu, ‘Cantika’ melaju layaknya keong. Belum lagi Aroma laut bercampur keringat penumpang yang pekat. Bau muntahan dan kotoran hewan campur aduk di beberapa sisi kapal. Pemuda-pemudi ini tidak tahu posisi mereka ada dimana, sejauh mata memandang, kanan kiri yang tampak hanyalah lautan dan langit biru yang membentang. Smart Phone tidak mampu mendeteksi lokasi karena signal enggan menyapa.

Pagi itu ombak terasa tenang dan cuacanya cerah. Bowo, Sri dan teman-temannya duduk di geladak utama menikmati semilir angin laut guna mengusir kejenuhan. Sudah dua hari mereka tidak mandi dan mengandalkan tisu basah untuk membersihkan diri. Ketersediaan air bersih di ‘wese’ kapal terbatas, hanya diperbolehkan untuk keperluan buang hajat dan cuci muka.

Sepanjang perjalanan, Sri merasa mendapatkan perhatian lebih dari Bowo, namun Sri tak ingin salah mengartikan perhatian tersebut.

“Ini Dik, mi spesial buat kamu?” ucap Bowo sambil menyodorkan segelas mi instan hangat kepada Sri.

Sri dengan senang hati menerima pemberian Bowo, “Terima kasih Mas, ngomong-ngomong apanya yang spesial dari mi ini Mas, kan sama saja dengan mi instan lainnya?” tanya Sri memperjelas.

“Maksudku, kamunya Dik yang spesial!” jawab Bowo merayu, “kalau mi nya sih cuma mau bilang ‘miss you so much’,” tambah Bowo sambil tertawa.

Waktu terus bergulir, Beberapa jam kemudian di sebelah kanan kapal, samar-samar terlihat pulau yang cukup besar. Tiba-tiba ponsel jadul Bowo berdering, sebuah pesan singkat muncul di layar ukuran 3x4 cm. Beberapa baris signal timbul tenggelam, Berlogo salah satu operator seluler Indonesia, namun di bawahnya tertera nama negara tetangga Timor Leste.

Sejurus kemudian mereka semua sibuk dengan gawainya masing-masing untuk menghubungi orang-orang terdekat.

“Mas, gak dipakai ‘Hape’ nya ?” Tanya Sri sambil memperhatikan Bowo memasukan ponsel jadul nya ke saku celana.

“Gak Dik, aku SMS aja, kalau telefon pasti suaranya gak jelas, karena sinyalnya jelek”. Jawab Bowo.

Melihat situasi tersebut, muncul niatan Sri untuk meminjam Ponsel milik Bowo, “Kalau begitu boleh gak Mas, Aku minta satu SMS buat ngabarin keluarga di rumah? Gak tau kenapa Smart Phone Aku gak dapat sinyal sama sekali,” Ujar Sri keheranan dan penuh harap.

Sesaat kemudian, Bowo mengeluarkan ponsel jadul nya dari saku celana dan menyodorkannya kepada Sri, “Tentu saja boleh Dik, apa sih yang enggak buat Kamu!” celetuk Bowo. "Bukan cuma kamu Dik, Smart Phone ku juga tidak dapat signal sama sekali, untung aku bawa 'Hape' jadul ini buat jaga-jaga kalau ada kondisi kayak gini," jelasnya lagi. “Tapi nanti bilang ya kalau ada SMS masuk,” tambah Bowo menegaskan.

Jari jemari Sri dengan lincah menari di ponsel jadul milik Bowo, saat Sri hendak mengirim pesan, tiba-tiba ponsel tersebut berdering, ada panggilan masuk diterima, dan tanpa sengaja Sri menekan tombol untuk menerima panggilan.

“Halo, Assalamualaikum!” suara perempuan terdengar lirih dari ponsel itu.

Pulau Seribu Masjid, 5 April 2020