MEMBACA JALAN MEMPERBAIKI DIRI
MEMBACA JALAN MEMPERBAIKI DIRI
Oleh : Aguh Gusmara
Membaca adalah jendela dunia. begitulah kiranya ungkapan yang sangat masyhur di telinga kita. Sebuah ungkapan yang menjelaskan bahwa dengan membaca seseorang mampu melihat dunia dan seisinya. Ibaratnya jika kita ingin mengetahui sesuatu yang jauh atau tidak ada dihadapan kita, kita tidak perlu susah untuk mengetahuinya. Cukup dengan membaca saja semua bisa selesai dilakukan. karena dengan membaca setiap orang tentu akan memiliki pengetahuan serta pengalaman yang lebih luas.
Bagi sebagian orang membaca mungkin menjadi hobi yang tidak bisa diganti dengan apapun. Sehingga jika tidak membaca rasanya seperti ada yang hilang. Berarti dari membaca ada nilai-nilai yang sangat positif yang tertanam dalam diri seseorang. Dari hobi ini pada akhirnya menjadi hal yang wajib. Hanya saja bagi para tokoh terkemuka (nasional dan internasional) membaca bukan lagi menjadi suatu kewajiban tapi telah menjadi kebutuhan. Artinya sampai kapanpun tidak akan terlepas. Selama nyawa masih menyatu dengan badan, maka membaca akan terus berlangsung.
Orang islam tentu tahu, perintah membaca sudah ada sejak berabad-abad silam dan sejarah telah mencatatnya. Buktinya saat wahyu pertama yang diberikan Allah kepada nabi Muhammad SAW adalah perintah membaca. artinya bahwa seorang muslim tentunya lebih dulu tahu dan mampu mengaflikasikan dengan baik perintah membaca ini. begitu pentingnya membaca dalam kehidupan, sehingga Allahpun memberikan wahyu pertamanya dengan perintah tersebut.
Membaca sejatinya merupakan kebutuhan dalam hidup yang tidak boleh terlupakan. Ia merupakan nutrisi dan vitamin bagi otak kita. Semakin sering kita membaca maka tentunya otak kita akan terisi dengan baik. Membaca juga merupakan kunci untuk kita tahu segalanya. Dengan membaca kita bisa menggenggam dunia. orang yang gemar membaca tentunya juga akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas. Ia akan memiliki perbedaan dari orang disekitarnya.
Kita perlu meneladani para tokoh terdahulu. Seperti Bung hatta yang pernah mengatakan ia rela dipenjara asal bersama buku, sultan malaka yang pernah dipenjara dan menulis buku, Mochtar Lubis yang mengkritik penguasa orde lama ia menuangkan tulisan dalam buku catatan dan penulis novel bumi manusia Pramoedya Ananta Toer yang menghasilkan bukunya dalam penjara. dari mereka kita bisa belajaar, tentunya apa yang telah mereka hasilkan tentunya awalnya tidak lepas dari membaca. dari sini kita mengambil pelajaran betapa membaca sangat penting bagi kita semua. Sehingga dalam kondisi sesulit apapun kita harus bisa membaca.
Hanya saja pastinya, membaca ini bukan hanya sekedar teks konstekstual saja. Dalam artian kita bukan saja membaca apapun termasuk kitab suci (Al-quran) membaca teks yang tertulis. Tetapi yang lebih penting bagaimana kita mampu membaca lebih dari itu. Seperti membaca lingkungan, membaca diri (intospeksi), membaca alam bahkan membaca kehidupan. Artinya sebagai orang yang beriman kita bisa lebih mentadaburi dan respek dengan apa yang ada dihadapan kita. Seperti halnya membaca diri, artinya kita berintrospeksi, agar kita bisa mengubah diri untuk menjadi lebih baik ke depan dari saat ini. dengan membaca diri kita bisa lebih meningkatkan kualitas. Dari sini tentu bisa lebih paham bahwa membaca itu memang hal yang tidak bisa kita tinggalkan. Karena membaca adalah kehidupan. Selama kita masih merasakan hidup maka membaca itu akan tetap ada. Membaca memang untuk hidup.
Sebagai orang yang tahu sejarah tentang perintah membaca, meneladani para tokoh, serta ingin memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri, mari kita tingkatkan kemampuan membaca kita karena dengan membaca kita akan memiliki kunci dalam kehidupan. Dengan membaca kita bisa merubah diri. kita tanam lebih dalam kebiasaan membaca kita, kita rubah bukan hanya sekedar hobi tapi kebutuhan. Selama diri ini masih hidup jangan pernah berhenti untuk membaca. karena membaca adalah kehidupan. Wallahu’alam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar