PANDEMI DAN PUISI MENGHASILKAN PRESTASI
PANDEMI DAN PUISI MENGHASILKAN PRESTASI
Membaca dan menulis adalah bagian dari sebuah literasi. Sejatinya dua hal tersebut merupakan bagian yang tak bisa dipisahkan. Saling melengkapi dan akan terlihat lebih klop ketika disatukan. Berbicara tentang membaca sepertinya bukan hal yang aneh bagi saya pribadi. saya masih ingat, bagaimana saat masih kecil sering diberikan berbagai macam buku oleh saudara yang kebetulan seorang guru. Mulai dari cerita fabel hingga bacaan-bacaan novel sederhana khusus anak semua saya baca. Sehingga dari keseringan inilah minat membaca saya mulai tumbuh sejak saat itu, sampai akhirnya membaca menjadi hobi bagi saya.
Saat memasuki masa sekolah menengah, hobi membaca saya masih tetap bertahan. Bahkan saya sering mengunjungi perpustakaan dan meminjam buku untuk menyalurkan hobi tersebut. Karena memang saya tidak memiliki koleksi buku pribadi sehingga perpustakaan sekolah menjadi ruang terbaik bagi saya saat itu. Dan sejujurnya saat itu saya belum pernah mengunjungi dan mengenal sama sekali dengan toko buku seperti sekarang. Oleh itulah, untuk bisa memenuhi hobi saya hanya bisa meminjam buku di perpustakaan sekolah.
Seiringnya berjalannya waktu, perjalanan saya dalam berliterasi tidak pernah berhenti. Hingga lulus SMP kemudian masuk SMA kesenangan saya dalam membaca masih tetap tertanam. Saat SMA saya lebih sering meminjam buku kepada teman-teman yang kebetulan memiliki hobi yang sama. Bukan hanya perpustakaan yang saya kunjungi, tetapi rumah guru yang kebetulan memiliki perpustakaan pribadi sering saya datangi. Saya masih ingat bagaimana dulu pernah di denda petugas perpustakaan sekolah karena telah mengembalikan buku karena ingin menyelesaikan membaca.
Pada tahun 2007 saat mendekati penghabisan masa SMA, literasi saya bukan hanya sekedar membaca tapi bertambah dengan menulis. Hal tersebut berawal ketika membaca kutipan penulis dalam sebuah buku: membaca tidak diteruskan dengan menulis sama saja bohong, menulis tanpa membaca apa yang mau ditulis”. Dari sejak itulah saya bukan hanya senang dengan membaca tapi juga menulis. Mulai saat itu saya sering mencoba menuliskan kata-kata dalam bentuk quotes, puisi bahkan cerpen. Hanya saja semua masih saya simpan dalam catatan pribadi belum berani di publikasi, paling hanya sekedar dilihat oleh teman-teman dekat. Namun hobi menulis itu semakin tumbuh dan terus menjadi, apalagi saat membaca sebuah novel dan membaca profil penulisnya usianya masih sangat muda. Dari situlah jalan untuk terus mengasah hobi menulis saya semakin terpacu. Bahkan bermimpi untuk bisa menulis sebuah buku.
Perjalanan literasi saya memang tak selamanya mulus atau lancar tanpa ujian. Saya pernah mengalami pasang surut dan sempat berhenti dalam menulis. Bahkan hampir bertahun-tahun tak pernah lagi mengasah menulis atau hanya sekedar mencoretkan kata-kata dalam buku catatan. Hingga kemudian perjalanan saya telah sampai pada puncak cita-cita yang telah diidamkan saat masih kecil dulu, yakni menjadi seorang pengajar (guru). Saat menjadi guru inilah hobi saya dalam berliterasi kembali muncul ke permukaan. Saya mulai kembali membangkitkan hobi tersebut bukan hanya sekedar menyimpannya dalam sebuah buku catatan, tapi mulai berani untuk mempublikasikannya agar bisa dibaca dan banyak orang. tujuannya memang bukan hanya sekedar dibaca tapi agar saya hal tersebut bisa di koreksi untuk bahan perbaikan bagi saya pribadi.
Hingga pada akhirrnya, ditahun 2019 saat pandemi COVID 19 melanda tanah indonesia bahkan dunia. Keberanian saya dalam menulis semakin menjadi. Saya mulai berani mengikuti lomba-lomba menulis seperti puisi dan cerpen di tingkat nasional. Walaupun pada niat awalnya saya hanya ingin memiliki sebuah karya nyata berbentuk buku meskipun hanya antologi. Karena seringnya mengikuti lomba puisi, kemampuan menulis saya semakin terasah hingga pada akhirnya mampu menghasilkan prestasi di tingkat nasional. Ternyata kecintaan saya dalam berliterasi selama ini membuahkan hasil yang tak pernah diduga sebelumnya. Hampir dalam setahun sejak pandemi melanda, buah dari kecintaan saya berliterasi (membaca & menulis) bisa saya petik. Anugerah prestasi telah Tuhan kirimkan kepada saya saat ini. Sudah hampir 50 buku antologi telah saya miliki saat ini dan bersanding dengan para penulis terbaik dari seluruh indonesia. hingga pada akhirnya gelar sebagai pembina literasi sekolah hinggap dalam diri saya. Ternyata manisnya kecintaan terhadap literasi telah bisa dirasakan saat ini. alhamdulillah, Wallahu’allam.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Sukses selalu. Salam literasi
terimakasih pak. salam literasi