Mencerna sebuah hadist dalam kajian ternyata berat juga, maka salud buat para santri yang tiap hari bergelut dengan kitab dan menungu dengan sabar untuk menghadap Kyai. Kajian dalam capture di atas hanya satu dari beberapa kajian yang pernah saya ikuti, itupun sambil nguap dan ngopi. Duh ... diri ini akan mendarat di mana nanti saat di akhirat setelah kiamat.

Saya suka kajian yang ringan-ringan seperti di atas karena itulah yang kita alami dan kita lalui sehari-hari. Hidup bersama dengan semua orang yang selalu berinteraksi dari pagi hingga dini hari. Ibaratnya tak bisa kita hidup tanpa komunikasi dan saling mengisi. Nah dalam sebuah keluarga, saya takkan bercerita tentang keluarga saya, karena keluarga sayapun belum tentu lebih baik daripada keluarga anda semua.

Satu pelajaran yang penting adalah ikatan antara suami dan istri yang tidak hanya sebuah janji dan kata-kata, namun sebuah prasasti yang terukir di dalam kalbu dan tercatat di langit sab tujuh. Dari 4 hal yang terurai dari hadist hasil kajian Ustadz M Abduh Tuasikal di atas ternyata taat kepada suami adalah hal yang berat. Saya sendiri belum pernah jadi istri jadi saya ndak bisa komentar tentang hal ini. Yang menarik banyak data A1 dari dinas sosial dan Kantor Kementerian Agama RI melalui KUA bahwa kasus perceraian terbesar di negara dengan kode +062 ini adalah masalah ketidak taatan seorang istri pada suami...atau dalam istilah agama disebut Nusyuz...atau membangkang atau membantah suami.

Data dari MA yang ditulis Detik. Com pada April 2019 karena kasusnya berat mungkin, ada 419.262 kasus perceraian secara nasional dan 111. 490 kasus adalah talak yang disampaikan suami karena iatri tidak taat lagi kepadanya. Waduh...banyak juga ya ternyata para istri yang kokoh kuat terpercaya bagaikan semen perekat bata. Nah yang menjadi masalah di sini ketidak taatan ini disebabkan oleh apa? Itu yang perlu digali dan diteliti lebih dalam lagi. Apakah si istri merasa lebih hebat dari suami, apakah istri lebih tinggi status sosialnya dari suami, apakah si istri lebih mapan dari suami...atau..atau yang lain. Tapi yang jelas dan saya yakini kebenarannya si istri pasti lebih cantik dari suaminya...

Ada cerita juga bahwa ...masalah pandangan politik beberapa waktu lalu berpengaruh pada kasus divorce ini...dan datanya..bisa anda searching sendiri..lihat saja sendiri ya..

Ah sudahlah ngantuk saya...biarlah jadi cerita saja..toh saya sebagai suami...selalu "berusaha" qu anfusakum wa ahliikum.naara...jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka....namun jika mereka tidak mau dijaga ya sudahlah itu urusan dan tanggung jawabnya...toh..Nabi Nuh pun tidak bisa membantu istrinya, karena memang hidayah itu dari Sang Khaliq...bukan dari kita seorang makhluk...selamat tidur semua.