Emotional Bank Account
Sudah lama saya tak menabung, dan pada saat ini sudah terlalu banyak tabungan yang saya ambil. Tapi saya bersyukur masih punya tabungan, apapun bentuknya dan berapapun jumlahnya. Dalam konteks ini kita tidak akan membahas tabungan harta benda dalam bentuk uang, atau giro atau saham dan lainnya yang biasa dibahas dalam urusan keduaniawian kita sehari-hari. Yang akan kita bahas adalah tabungan emosi dan psikologi.
Ada sebuah teori yang mengatakan bahwa apabila tabungan emosi kita bertambah maka perasaan kita akan bertambah juga secara progresif sama dengan jika menabung uang di bank. Jika tambah satu juta tabungan kita maka di buku tabungan dan saldo kita juga otomatis akan bertambah satu juta, satu perasaan positif masuk ke hati kita maka kepercayaan itu akan bertambah satu juga, inilah emotional intelegence kita berbicara. Maka sebisa mungkin kita harus selalu membuat orang lain percaya, dan pupuklah atau tambahlah saldo kepercayaan itu dengan berbuat yabg benar dan baik. Benar dulu maka akan membawa kebaikan, tetapi jika mendahulukan kebaikan maka bisa jadi tidak akan benar apa yang kita lakukan. Analogikanya seperti itu.
Jauh berbeda jika kita menarik tabungan dengan melakukan trasaksi kredit dan memgurangi saldo kita, dalam tabungan uang maka hanya berkuramg sejumlah uamg yang kitq ambil, tidak pas dan tidak kurang bahkan kita di bank konvensional akan mendapatkan bunga atau jasa atas rekening tabungan kita tersebut. Tapi dalam ilmu psikologi intelellegent atau spionase jika kita membuat sebuah kesalahan terhadap orang lain maka kepercayaan orang lain tersebut akan berkurang jauh berlipat ganda, apalagi sampai kesalahan yang membuat saldo emosi kita itu dilakukan secara berulang, maka bisa kita bayangkan tabungan emosi kita tidak hanya ludes bahkan bisa minus. Kalau sudah minus apa yang bisa lita lakukan...bisa saja jika itu uang perusahaan kita bisa jual aset harta benda dan barang modal. Celakanya jika yang kita lakukan adalah posisi minim saldo emosi, atau bahkan minus emosi dan kepercayaan kita karena sebuah kesalahan berulang....yang bisa jadi menurut kita biasa saja..baik-baik saja tapi ternyata bagi orang lain itu tidak benar...tak akan mudah seperti jika kita punya hutang uang...
Seorang yang cerdas bahkan sering mengikuti banyak.kegiatan justru yang paling mudah melakukan transaksi kredit terhadap emosi ini, sehingga kita tidak merasa bahwa debet emosi kita ternyata sangat menguras dan bankan membuat minus tabungan emosi orang lain..
Wallahul bi showwab...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar