Agung Sudaryono

Seorang pria yang dikenal sebagai "coklat "dulunya..cowok klaten maksudnya, tapi sekarang terdampar di Jogja. Moto hidupnya "khoirukum anfa ahum linnas". Sudah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Happy Wedding Anniversary

Happy Wedding Anniversary

Kriiiing...kringggg..kriiiiing....

"Pak ada telpon....", teriak anak kecilku

"Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.....", jawabku jelas

"Wa' alaikum salam warrahmatullahi wabarakatuh, ..le lagi ngapa saiki", suara diujung telepon

"Nembe nunggoni Hanif mBah...dolanan teng ngajengan...wonten dhawuh mBah", tanyaku lagi.

"Le tanggal 8 sesuk ana acara ora? Isa bali Klaten ta," katanya lagi penuh harap

"Nggih Mbah Insyaallah...saged", jawabku mantap

"Ya sukur alhamdulillah mBah enteni ya?", jawabnya lega dengan suara datar

Begitulah apapun yang beliau perintahkan atau beliau minta selalu aku usahakan, tidak ada kata tidak buat beliau berdua. Aku anak bungsunya ndak tahu alhamdulillah memang sering dimintai pertimbangan apapun masalah beliau, padahal ada kakakku yang dekat di sana.

Kalau dipikir memang aku anak bungsu tapi ndak pernah ada kata manja pada diriku, sejak SD aku sudah bisa mencari uang saku sendiri dari buruh mencangkul, atau main sepakbola dibayar berapapun yang hingga saat ini masih aku sukai. Tidak terpikir waktu itu apakah itu uang hasill taruhan atau uang apa..saat itu dalam.benakku akau hanya ingin mencari uang saku sendiri tanpa merepotkan Ibuku yang bekerja jauh di luar kota sejak aku umur 1 tahun. Aku di asuh oleh pembantu hingga umur 7 tahun bersama bapak dan 4 kakakku. Namun begitu aku setidaknya 2 bulan sekali diajak ibu atau dijenguk Ibu.

Itulah mungkin kenapa aku sering dimintai pendapat bapak dan ibu, pun begitu dari ketiga anak lelakinya akulah yang menikah paling awal. Dan ini juga membuat beliau berdua mikir, anak ragil ini memang ndregil, bisa mandiri paling awal. Bahkan semua kakakku diwisuda beliau berdua bisa menungguinya, akulah sendiri yang selalu wisuda bersama mantan pacarku. Ibunya anak-a anakku. Ada pemyesalan beliau berdua saat wisuda S2 ku lalu beliau tidak bisa hadir karena sakit dan harus opname. Meski jika dibilang bukan yang paling mapan dalam ekonomi tapi melihat keluarga kecil kami beliau berdua lebih suka curhat dengan saya dan istri saya.

"Ditimbali mBah Tiyo ke Klaten tanggal 8, dhawuhi ngetan ", Ibu siap ta

"Insyaallah..kagem mBah pokoke Ibu ndherek Bapak...sendika dhawuh", kata istriku

"Bukannya Bapak yang banyak acara, lagian hari Rabu biasanya bapak ikut Tarawih Keliling", sambung istriku sambil bertanya

"Ndak masalah, ada badalnya banyak, bisa tak atur. Lagian kalau dhawuh mBah ya kita ndak mungkin nolak kan", kataku sambil senyum

Begitulah istriku dia ndak akan menolak apapun perintahku apalagi untuk kepentingan orang tuaku.

"Maunya punya acara sendiri. Bapak kan juga ulang tahun. Kita ada acara sendiri," kata istriku manja

"Halah, kemaren dulu kan sudah semuanya Mas Luq, Ibu, Hanif, pernikahan kita semua sudah kita doakan, kalau bapak ndak usah macem-macem lah, nanti sekalian minta didoakan sama mbah..Insyaallah lebih makbul", jawabku.

"Nggih, aamiin...ndherek mawon", katanya lagi

Ta begitu beliau sudah purna tugas mereka hanya tinggal berdua, hanya kakak keduaku yang tinggal dekat mereka, 2 km dari rumah masa kecil kami. Meski setiap pagi atau sore kakak menengoknya, tapi ada hal membuat kami haru jarang sekali beliau berdua merepotkan anak cucu nya. Bahkan lebih sering beliau berdua bersama cucu dan buyutnya yang mengunjungi kami, walaupun kami sendiri setidaknya bisa menjenguk beliau sebulan sekali sesibuk apapun acara kami.

Kami anak cucu banyak belajar dari beliau bagaimana 50 tahun bertahan dalam bahtera rumah tangga yang tentunya tidak sedikit cobaan dan gelombang kehidupan ini, namun dengan saling mengerti hak dan kewajiban masing-masing beliau bisa lewati itu semua dengan bahagia. Ibukku yang mengajari bagaiamana menjadi orang tua yang benar, yang mengajarkan padaku Bagaiamana berkeluarga dengan aman. Yah sekali lagi beliau berdua Bapak dan Ibuku telah memberikan gambaran nyata bagaimana hak dan kewajiban ditunaikan sehingga saling ada pengertian, dan akan tumbuhlah kepercayaan yang akan menjadikan ikatan pernikahan itu tetap awet dan bertahan meskipun tarik ulur kehidupan semakin kencang menghantam.

Yah ulang tahun emas pernikahan beliau harus kami hadiri, meskipun beliau minta yang dekat saja dan jangan mengorbankan acara kami, tapi sebagai bentuk bakti kami kepada orang tua, akan kami sowani beliau berdua.

Kata ustadz saya, dalam keluarga istri taatlah pada suaminya, dan selagi masih ada orang tua yang bisa dimintai doa, sering-seringlah sowan padanya. Karena ridho nya Allah tergantung ridhonya orang tua, dan doa orang tua pastilah diijabah oleh Allah SWT.

Demikianlah beliau berdua tidak banyak berbicara tapi memberikan teladan nyata kepada kami, anak cucunya bahwa inilah hidup berkeluarga. Saling mengerti dan saling memahami tugas dan peran masing-masing insyaallah keluarga akan sakinah ma waddah wa rahmah. Selamat ulang tahun pernikahan yang ke 50 mBah Kakung Mbah Putri, semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.

Aamiin yaa rabbal 'alamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Peluk takzim buat bapak ibu. Semoga sehat panjang umur dan selalu bahagia bersama anak cucu.

08 May
Balas

Maaf ini Ibu Dian yang mana ya, serasa banyak nama sama. Btw terimakasih atas doa buat Ibu Bapak kami, namun maaf kami sudah balik ke Jogja semalem

09 May



search

New Post