Agung Sudaryono

Seorang pria yang dikenal sebagai "coklat "dulunya..cowok klaten maksudnya, tapi sekarang terdampar di Jogja. Moto hidupnya "khoirukum anfa ahum linnas". Sudah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Poli

Poli"tikus"

Kesempatan langka bagi saya untuk bisa berdiskusi dan tukar pikiran secara fair dengan para pejabat apalagi dengan para legislator yang terpilih dalam pemilu berdarah dan penuh masalah tahun ini. Apalagi dengan trending tagar Indonesia Pancasila...menurut beliau-beliau sendiri sangat jauh dan berlebihan....terserah pembaca mau bilang apa..ini reportase bukan opini kan. Jadi saya tulis seperti apa kata mereka. Karena karakter Pancasila sangat jauh dari sikap yang ditunjukkan para aparatur negara apalagi sebagai penguasa. Dan pemilu kali ini mereka anggap yang paling brutal selama mereka ikut jadi pemilih dan juga kontestan.

Bersama saya kemaren Bupati dengan bandara termegah dan terheboh di Indonesia, si sebelah barat Provinsi DIY yang baru saja diangkat tanpa sepengetahuannya menjadi Kepala BKKBN yang baru dan tinggal nunggu pelantikan...lucu kan? Beliau katakan sebagai dokter dan bupati ia selalu berhubungan dengan customer dan yang paling ia lihat saat ini adalah ketidak adilan. Untuk itu beliau adakan program bedah rumah, dimana program itu adalah hasil pengelolaan Zakat, infaq dan sedekah seluruh pegawai di Kabupaten dengan moto "The Jewellery of Java" ini. Bagi pegawai yang non muslim diterima sebagai bantuan atau sumbangan sosial, sehingga tidak ada diskrimanasi agama dalam pengelolan dan peruntukan bantuan kepada rakyat tidak mampu ini. Alhasil 1652 rumah telah berhasil direhab dan hebatnya BPJS yang macet di tingkat pusat Kabupaten ini bisa memback uo seluruh tanggungan BPJS nya...masyaallah. Beliau sampaikan ini bukan sebagai riya, tapi sebagai kelanjutan sikap kritisnya terhadap pemerintah "pusat" yang sealiran denganya. Kemudian beliau sampaikan juga bahwa itu adalah kedekatan hasil diakusinya dengan para "ulama" dan tidak adanya sikap antikritik pada pejabat jajarannya. Beliau juga memberdayakan kekuatan ekonomi rakyatnya dengan menamai toko waralaba dengan "Tomira" toko milik rakyat, karena harus berimbang antara barang yang dijual sebagai produk lokal dengan produk luar daerah dan luar negeri (pernah saya tulis di artikel sebelumnya) sehingga nyata mengangkat income pribumi bukan malah menggalakkan impor. Sungguh luar biasa konsep kepemimpinan yang beliau adopsi dari Kalifah Abdullah bin Abdul Azis ini. Terakhir beliau sedikit singgung masalah sifat pemimpin yang menjadi pendalaman studinya dan disiplin ilmu sebagai dokter kandungan di kebidanan bahwa manusia itu sudah berkembang sejak bertemunya sel telur dengan sperma dan perkembangan ini dari sisi ekstoderm, mesoderm dan endoderm sel telur kelak akan berfungsi sebagai sifat dan wataknya. Maka ada pemimpin yang ngeyel, tegas dan mudah dinasihati...jadi jangan heran...

Berikutnya adalah seorang legislator yang lolos ke Nasional, beliau juga sudah lama malang melintang di perpolitikan dengan afiliasi seorang pemilik stasiun televisi terkenal di negara ini. Beliau sampaikan bahwa sejak menjabat sebagai pegawai salah satu badan di negara ini tidak ada sebuah jabatan bagi legislatif yang tidak ada money politiknya. Beliau akui terpilihnya dia juga tidak lepas dari peran si kertas dan koin berharga ini. Memang bisa saja bersih tapi harus punya pendukung militan dan benar-benar dicintai rakyatnya, itupun tetap harus memberi hadiah atau semacam ucapan terimaksih pada penduduk dan pemerintahan terkecil setempat. Beliau ungkapkan memang saat ini adalah posisi paling rawan selama adanya pemilu langsung, bahkan calon sesama partaipun harus saling gosok dan gesek agar bisa mendapatkan suara yang signifikan di daerah pilihannya. Belum.lagi nanti untuk menempatkan diri di komisi-komisi yang dianggap basah dan mudah mendapat proyek, satu perjuanagn lagi yang tidak mudah dan keras. Pesan beliau pada saya yang satu-satunya guru saat itu..ada 2 lagi guru tapi gelarnya sudah guru besar..kalau saya hanya besar badan dan nyali saja....bapak harus bisa menanamkan kepada murid-murid bagaimana menyikapai hal ini dengan bijaksana....gubrakkkkkkkk!!!

Setelah beliau berdua ceritakan semua seluk beluk ini itu...dari A hingga Z..ujung-ujungnya beliau bebankan juga tanggung jawab berat ini pada pundak seorang guru. Beliau sampaikan memang negara kita belum siap untuk menjadi negara yang benar dalam demokrasi. Karena yang namanya demokrasi itu semua pola pikir dibebaskan untuk disampaikan pada publik seperti amandemen UUD 1945 ..jadi kita sebenarnya bebas menyampaikan pendapat pikiran yang penting untuk.diajarkan pada perlu kajian akademik dan empiris apakah sesuai dengan budaya, karakter Pancasila dan UUD 45 lebih lagi dengan kepercayaan dan agama yang berlaku di Indonesia ini. Beliau nilai 1 juni dengan tagar "saya indonesia saya pancasila " masih jauh panggang daripada asap...lah pejabatnya saja ndak paham butir-butir pancasila koq mengaku saya pancasila ..mungkin kalau "saya berusaha menjadi pancasilaia sejati" masih mungkin. Beliau ibarat kan Nabi Muhammad itu akhlak nya ya Al Quran...jadi kalau kita pancasila ya dari bangun tidur sampai mau tidur lagi harus menjadi gambaran nilai-nilai luhur pancasila...berat kan. Masuk akal juga ya..tumben ada politi'kus waras pikir saya sambil senyum...

Sungguh luar biasa perjalanan saya kemaren sore hingga malam...berbicara apa adanya dan bukan ada apanya...sebuah bentuk pengakuan yang sebenarnya bahwa bangsa ini akan maju dan berkembang jika pendidikan maju. Sebuah kisah yang saya ungkapkan namun banyak yang tidak percaya bahkan ditentang orang-orang terdekat saya..mereka menafikkan pikiran dan nsluri saya dan inilah buktinya....

Silakan menilai dan berpikir..beginilah kondisi bangsa dan negara kita saat ini...sekolah menjadi tumpuan untuk mendidik.dan menyadarkan anak bangsa akan kelanjutan bangsa ini...akan keberadaan bangsa dan rakyat ini...

Mari berpikir tidak cukup kita menjadi orang baik, tatapi kita harus menjadi orang bisa melakukan perbaikan...kata pak kepala daerah dengan persetujuan dari rekannya yang lolos menjadi anggota legislatif ke Senayan....insyaallah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pendidikan dari lahir hingga tiada. Membedah muatan silabus hidup. OK Pak.

02 Jun
Balas

Makasih pak sdh mampir

02 Jun

Begitulah kondisi yang sebenarnya. Bukan hal aneh yang bapak tulis. Hanya saja jarang ada orang yang jujur mengakuinyaa. Semoga ke depannya tatanan masyarakat yang ideal bisa terwujud. Barakallah Pak Agung

02 Jun
Balas

Iya pak...alhamdulillah bisa menerima penjelasan dari pelaku langsung...beban itu pak "guru" lagi yang harus tanggung jawab

02 Jun



search

New Post