Membahas kesuksesan sebuah organisasi tidak akan lepas dari figur kepemimpinan. Organisasi sekecil apapun, butuh pimpinan yang tepat. Karena pentingnya seorang pemimpin, maka dalam Islam dikatakan “setiap orang adalah pemimpin”, sehingga seseorang yang menjadi pemimpin dalam organisasinya dipastikan harus mampu memimpin dirinya sendiri. Kondisi seperti inilah yang saat ini semakin langka. Banyak orang bisa memimpin orang lain, akan tetapi di balik itu, mental pribadinya lemah. Tidak heran jika ada kesempatan, maka muncul berbagai kejahatan pemimpin, dan koruptor dalam berbagai wajah, hanya salah satunya.

Ada 2 tipe dalam kepemimpinan, yaitu tipe konseptor dan tipe eksekutor. Tipe konseptor lebih banyak menghabiskan waktunya di belakang meja. Biasanya tipe konseptor ini mampu membuat perencanaan dan narasi yang luar biasa. Membahasakan tujuan akhir dengan baik, dan hal-hal yang rumit mampu dibahasakan dengan sederhana. Karena itu, tipe konseptor ini selalu mendasarkan tahapan keberhasilannya secara teoritis dan berdasarkan ilmu dari berbagai sumber. Kelebihan dari pemimpin tipe konseptor ini, keberhasilan organisasinya mempunyai tahapan yang jelas dan terukur. Sedangkan kelemahannya, diperlukan orang lain yang mampu menterjemahkan untuk dieksekusi.

Tipe eksekutor menitikberatkan kepada kerja, kerja, dan kerja. Sedikit teori namun banyak bekerja. Kelebihan dari pemimpin tipe eksekutor ini adalah aksi di lapangan lebih nyata, namun kelemahannya sering kali kurang terencanakan dengan matang dan cenderung spontanitas dalam aksinya.

Mana yang lebih baik? Tiada manusia yang sempurna. Tapi sebagai seorang pemimpin di level apapun, hendaknya memadukan antara tipe konseptor dengan tipe eksekutor. Jika organisasi ingin lebih sempurna, maka pemimpinnya harus seorang konseptor yang handal dan tim organisasinya mampu mengeksekusinya. Salam perubahan…..

Oleh : Agus Amirudin

Ahad, 7 Maret 2021

#Tagur Menulis Ke-196#

===================================