JEMBATAN SURAMADU
Antara Jembatan Penyeberangan dan Jembatan Kesejahteraan
Jembatan Suramadu merupakan jembatan terpanjang di Indonesia, yaitu 5.438 m. Jembatan ini melintasi selat Madura dan menghubungkan Pulau Jawa (Kota Surabaya) dengan Pulau Madura (Kabupaten Bangkalan). Jembatan Suramadu ini langsung diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 Juni 2009, setelah proses pembangunan selama 6 tahun. Informasi tentang Jembatan Suramadu sudah sangat banyak di berbagai media, baik media online maupun offline. Pada catatan kecil kali ini penulis ingin berbagi pandangan tentang fungsi jembatan ini, sebagai jembatan penyeberangan dan jembatan kesejahteraan.
A. Fungsi Penyeberangan
Dilihat dari fungsi penyeberangan, Jembatan Suramadu ini sangat berhasil. Sebelum ada jembatan ini, untuk masuk Pulau Madura paling cepat butuh waktu 30 menit, itu jika tidak antri di penyeberangan pelabuhan Tanjung perak-Kamal. Saat ini dengan adanya Jembatan Suramadu penyeberangan hanya perlu waktu paling lama 10 menit. Pengaruh dari kemudahan fungsi penyeberangan ini, peningkatan kepadatan kendaraan bermotor di Pulau Madura sangat banyak, apa lagi mulai Bulan Oktober 2018 penyeberangan ini gratis.
B. Fungsi Kesejahteraan
Dalam sambutan peresmian Jembatan Suramadu, seperti diberitakan Harian Kompas, Kamis (11/6/2009), Presiden SBY berharap pengoperasian Jembatan Suramadu benar-benar mampu meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Madura. "Dengan pembangunan Suramadu, masyarakat Madura diharapkan memiliki tingkat perekonomian yang lebih maju dan sejahtera. Namun, kemajuan itu jangan sampai mengganggu karakter dan sifat masyarakat Madura yang religius, Islami, dan penuh dengan adat istiadat," ungkapnya. Memang, seharusnya ketika infrastruktur sudah tersedia dengan baik, perekonomian lebih hidup dari berbagai sisi. Keindahan Jembatan ini belum dimaksimalkan untuk menarik wisatawan. Meski tidak bisa dipungkiri, ekonomi di Pulau Madura semakin menggeliat. Perlu konsep yang lebih menyeluruh, agar tujuan pembangunan jembatan suramadu sebagai jembatan kesejahteraan lebih maksimal dirasakan masyarakat Madura khususnya.
Melihat dan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada, maka tidak heran jika tokoh-tokoh Madura berpikir dan berusaha keras untuk menjadikan Madura sebagai propinsi baru, yang terpisah dari propinsi induk saat ini yakni Propinsi Jawa Timur.
Oleh : Agus Amirudin
Kamis, 19 November 2020
#Tagur Menulis Ke-88#
============================================
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ulasan keren. Aku pernah ke Jembatan Suramadu, jembatan yang indah dan juga sangat bermanfaat
Terima kasih Bunda Fitriany...Mhn diceritakan tentang indahnya suramadu......
Tulisan yang bagus, Pak. Dan mudah mudahan suatu saat saya bisa berkunjung ke Madura.
Aamiin...
Artikel yang bagus pak..jembatan Suramadu sebagai infrastruktur penghubung Surabaya dan Madura. Jika Madura menjadi provinsi sendiri insyaAllah akan semakin maju pembangunan dan SDM nya. Salam sukses berliterasi
Semoga.... Mhn dukungan do'anya