SUARA HATI ANAKKU (1)
Ayah, tataplah mataku, lihatlah isi hatiku
Di antara sibuk yang menumpuk, di sela waktu yang terus berlalu
Ayah, kapan kau bermain dengan riuh tawa?
Di antara angka-angka yang membingungkan, di dalam dunia yang semakin rama
Tak kuharapkan harta, tak kutuntut kekayaan
Hanya kehadiranmu, detik berharga yang kunanti
Saat kau beranjak dari pekerjaanmu yang seakan tak berkesudahan
Kapan kau datang, bermainlah dengan cerita di sudut hatiku yang riang?
Ayah, tak perlu ribuan hadiah mahal
Hanya seulas senyummu, cerita di sore yang kala itu kau bawa
Di antara tanggung jawab yang menyeret, di dalam dunia yang terus mengelilingi
Ayah, kapan kau menghapus kesepian dengan kehadiranmu yang memeluk erat?
Kerjamu datang dan pergi, namun waktu tak pernah menunggu
Saat ini berharga, tak ingin terlewat begitu saja
Ayah, peluklah tanganku, datanglah keduniaku
Kapan kau bermain dengan cerita di ruang hatiku yang lapang?
Sederhana, tanpa harta yang bergemerlap
Cukup hadirmu, cukup waktu yang kau curahkan
Ayah, kapan kita bermain bersama di taman kenangan?
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar