SUARA HATI ANAKKU (2)
Ayah, kapan kau bermain denganku?
Suara kecil yang terpatri dalam harapan
Seperti angin yang berbisik di telinga
Memanggil namamu dalam kerinduanku.
Ayo, bermainlah sejenak, tak perlu tunggu lama...
Ayah, di mana permainan kita yang tertunda?
Di mana tawa kita yang terpinggirkan?
Bukankah saat itu telah lama berlalu
Kita terjebak dalam rutinitas dan kesibukan?
Waktu berlalu begitu cepat, Sementara kenangan bersama terus terlupakan.
Ayah, aku merindukan tawa kita bersama
Mainan yang terbengkalai di sudut ruangan
Ayah, adakah sela untuk kita menjalin kisah?
Di antara bayangan angka dan harapan yang terkisah
Aku ingin merasakan sentuhan tanganmu
Kapan, ayah, kapan kita dapat bersua?
Bukan hanya dalam angka dan kesibukanmu
Tapi dalam pelukan hangat, dalam canda dan tawa
Saat kita berbagi waktu, dalam kebersamaan yang selau diharap.....
Biarlah dunia sementara terhenti sebentar
Kita membangun istana dari pasir bersama
Ayah, biarlah kesibukanmu menunggu sebentar lagi
Yang penting, saat ini, kita bersama-sama....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Sedih...
Begitulah, pak..Terlalu disibukkan dengan pekerjaan, lupa memiliki buah hati yang merindu...
Luangkan walau sesaat......
Terima kasih mengingatkan, pak...