Haornas dan Hilangnya Semangat Olahraga
Hari ini, 9 September 2017, diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional (Haornas). Berbagai kegiatan digelar untuk memperingatinya. Mulai dari lomba-lomba, jalan sehat, senam bersama, dan kegiatan lainnya.
Tak seperti yang lainnya, saya tak merasakan sesuatu yang berarti di Haornas kali ini. Bukan karena tak peduli. Melainkan ada sejarah panjang, sehingga saya seakan mengabaikan hari besar ini.
Sejak kecil saya selalu memiliki nilai rendah untuk mata pelajaran olahraga. Entah karena saya tidak bisa dan tidak mahir olahraga. Atau, mungkin ada alasan lain sehingga guru selalu memberi nilai minimal.
Rendahnya nilai olahraga tentu saja bisa saya terima dengan besar hati. Mengingat saya memang tidak bisa. Atau lebih tepatnya tidak hobby dan tidak mahir berolahraga.
Pelajaran olahraga selalu terasa berat saat itu. Masih teringat bagaimana saya harus melakukan pasing bawah dan pasing atas dalam sekian menit. Masih ingat bagaimana saya harus berlari sekian kilometer. Masih hangat juga di ingatan bagaimana saya harus mahir melakukan roll depan, roll belakang, dan aneka kemahiran senam lainnya.
Tampaknya para guru harus mampu memfasilitasi siswanya agar menyukai olahraga. Tak harus mahir. Kreativitas guru dituntut untuk melakukannya. Harapan kita, Haornas kali ini benar-benar mampu membumikan olahraga. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat.
Selamat Hari Olahraga Nasional!
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
selamat . Haornas jadikan olahraga sebagai gaya hidup.
Nah....itu....sport be life of style