Agus Dwianto

Teacher, Writer, Trainer, Blogger | Contact us: [email protected] Owner www.SangPengajar.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Inspirasi dari Barelang (Bagian 2)   
Inspirasi dari Barelang

Inspirasi dari Barelang (Bagian 2)  

Aroma Jembatan Barelang Batam sudah tak tercium lagi. Meski beberapa hari telah meninggalkan kota itu, inspirasi darinya masih mewarnai. Jika di bagian 1 saya menuliskan inspirasi dari Mas Eko, Pemimpin Redaksi Media Guru, maka kali ini saya akan menuliskan inspirasi dari bu Djudjur Luciana Radjagukguk. Bu Djudjur merupakan narasumber kedua di Wokshop Literasi Bagi Guru SMP Berprestasi di Batam lalu.

Tema yang disampaikan adalah “Proses Kreatif Menulis”. Tema ini seakan menjawab pertanyaaan dan keraguan para guru ketika akan menulis. Beragam alasan biasanya dilontarkan ketika akan menulis. Mulai dari tidak punya ide, sulit menuliskan ide, tidak bakat menulis, tidak suka menulis, dan tidak punya banyak waktu.

Bu Djudjur memotivasi kami dengan mengutip perkataan Ernest Miller Hemingway, “menulis adalah petualangan“ atau “writing is adventure”. Petualangan di sini tentu saja bukan petulangan raga, melainkan petualangan batin, intelektual, imajinasi serta kosa kata. Semua ini dipadu menjadi sebuah tulisan melalui suatu proses yang disebut proses kreatif.

Melalui materi ini, saya mendapat pencerahan mengenai perbedaan penulis dan pengarang. Orang yang menulis fiksi disebut pengarang, sedangkan orang yang menulis non-fiksi disebut penulis. Seorang penulis bisa menjadi pengarang, tetapi pengarang pada umumnya sedikit yang menjadi penulis. Mengapa demikian? Menjadi penulis perlu topangan referensi yang lebih luas dan mendalam. Ini yang dirasa cukup sulit bagi penulis pemula.

Ketika kita bingung saat harus memulai menulis, sebenarnya kata kuncinya adalah proses kreatif. Menulis dimulai dengan adanya ide sebagai bahan tulisan. Ide ini bisa kita dapatkan setiap saat, kapan mau menulis. Dari mana sumber ide ini? BU Djudjur menjelaskan bahwa sumber ide bisa berupa bacaan, pergaulan, perjalanan (traveling), kontemplasi (merenung atau berpikir), monolog, konflik dengan diri sendiri (internal) maupun dengan di luar diri kita (external), pembrontakan (rasa tidak puas), dorongan mengabdi (berbagi ilmu), kegembiraan, mencapai prestasi, tuntutan profesi dan sebagainya. Semuanya itu bisa bisa menjadi samudera ide kita ketika akan menulis.

Modal selanjutnya setelah memiliki ide, yaitu berkomitmen disertai disiplin untuk menulis. Setidaknya kita harus memiliki jadwal yang tetap untuk menulis serta rajin mengumpulkan ide-ide yang akan ditulis. Kedua hal ini perlu kita taati agar proses kreatif tidak terputus begitu saja.

Bu Djudjur juga memberikan beraneka tips proses kreatif menulis. Wah, luar biasa ilmu yang saya dapatkan melalui beliau. Sayangnya, upaya menjaga semangat itu ternyata tidak mudah. Tulisan ini adalah bagian dari upaya “menjaga ruh workshop literasi”. Workshop memang telah usai, namun tugas yang ada di pundak saya dan teman-teman masih menanti sentuhan jari-jari kami. Saya masih sangat yakin kami mampu menunaikannya.

Salam Literasi

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

"Menurut Ernest Miller Hemingway, writing is adventure”. Benar sekali pak. 100%.

18 Jul
Balas

Yups...benar..ayo nikmati petualangan kita...

18 Jul

Benar sekali, Pak Agus. Semangat....

18 Jul
Balas

Terima kasih bu Emi...semoga bisa produktif menulis seperti ibu...

18 Jul

semangat terus Pak...

19 Jul
Balas

Siappp....terima kasih, bu

19 Jul

Keep Semangat! Saya baru rampung 2 cerita...Terasa begitu sulit bagi saya meramu kata, lantaran terbiasa diganjar bahasa ilmiah...Prestasi terakhir mampu menghajar 620 lembar halaman dalam tesis saya... Saya tertatih tatih penuh luka menyusun ide merangkai kalimat membingkai sebuah cerita....

19 Jul
Balas

Wah..hebat...sy juga baru 2 bab...cukup sulit keluar dari bahasa ilmiah

20 Jul



search

New Post