Gerimis masih turun siang ini. Tetes air hujan seakan menjadi saksi penantian ini. Kabar duka yang datang selepas shalat Jumat tadi memaksa saya melaju di tengah gemericik hujan.

Sembari menunggu kepastian, saya pun menyempatkan diri menulis. Seperti biasa, saya menulis melalui smartphone yang selama ini setia menemani. Sambil berharap, semoga kabar duka itu tak terbukti.

Dia sering disebut sebagai istri kedua. Tentu bukan tanpa alasan sebutan itu. Dia lebih sering menemani daripada istrinya. Dia lebih sering "dibelai" daripada wanita yang telah melahirkan anak-anaknya. Terlebih menjelang kegiatan monitoring dan evaluasi guru seperti saat ini.

Dia seperti menjerit menanggung beban bertubi-tubi. Dia dipaksa bekerja siang dan malam. Mungkin ini yang menyebabkan harddisk atau otaknya makin lemah saat bekerja. "Aku pun bisa lelah," seakan dia berkata lantang.

Kabar duka gejala rusaknya harddisk siang ini memang mengejutkan. Namun, nampaknya Allah masih selalu memberi jalan terbaik. Beberapa data penting saya coba salin di harddisk eksternal. Meski butuh waktu yang tak singkat.

Semoga kau bisa diselamatkan, laptopku!

Baturetno, 24 November 2017

Ruang Tunggu Fikri Computer