Lelahnya badan setelah menjalani tugas dinas seharian tampaknya tak membuat saya enggan membuka HP sore tadi. Meski sempat lelah karena harus menyetir sendiri sejauh 90-an km, saya merasa harus “melihat dunia” yang ada di sana. Ya, saya harus tahu perkembangan kegiatan Pelatihan Menulis Buku “SAGUSABU” di Solo hari ini.

Seakan ada magnet besar yang menarik saya untuk mengikuti kegiatan ini. Magnet itu adalah Mas Eko Prasetyo, narasumber kegiatan ini, yang saya kenal dua pekan lalu. Kepiawaian mas Eko memberikan motivasi kepada kami untuk menulis saat workshop di Batam lalu menjadi daya tarik tersendiri. Magnet besar dari Surabaya itu hari ini hadir di Solo.

Absen dari kegiatan hari pertama karena tugas dinas lainnya hari ini tampaknya tak membuat surut langkah saya. Saya pun mencoba mengorek informasi dari beberapa teman yang hari ini hadir. Tanpa ragu-ragu, saya pun menghubungi panitia. Saya memberikan konfirmasi bahwa baru bisa hadir besok.

“Boleh, datang saja”begitu jawaban dari panitia ketika saya konfirmasi. Jawaban ini seakan menambah semangat saya untuk bertemu si magnet besar. Empat hari belajar darinya di Batam seakan tidak cukup. Saya harus belajar lebih banyak dari mantan jurnalis senior Jawa Pos ini.

Tak hanya itu, di kegiatan ini saya akan bertemu pak Muhammad Ihsan, tokoh literasi sekaligus pendiri salah satu organisasi profesi guru. Kabarnya banyak orang hebat menjadi peserta kegiatan di Solo ini. “Kurang apa maneh?”, pikir saya.

Meski harus merogoh kocek sendiri, saya tetap semangat mengejar ketertinggal kegiatan ini. Berbeda dengan berbagai kegiatan yang saya ikuti sebelumnya. Di mana kegiatan kedinasan tersebut gratis. Bahkan semua biaya ditanggung pemerintah.

Malam ini saya harus istirahat total. Esok hari perjalanan PP 170-an km ke Solo harus saya jalani. Kerelaan lima bidadari di rumah untuk saya tinggal lagi tampaknya harus saya tebus dengan karya nyata. Bagaimana pun, literasi siswa harus dimulai dari gurunya. Itu motivasi saya.