Agus Dwianto

Teacher, Writer, Trainer, Blogger | Contact us: [email protected] Owner www.SangPengajar.com...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Guru Merana Karena Siswa

Ketika Guru Merana Karena Siswa

Pembelajaran pagi ini berbeda dengan sebelumnya. Hari ini adalah jadwal penilaian harian di dua kelas yang saya ampu. Ada yang berbeda dengan penilaian harian sebelumnya. Kali ini ada satu buah buku dengan judul unik yang menemani saya. Mengapa unik? Apa isi buku tersebut?

Buku karya Nining Suryaningsih ini berjudul "Merana Karena Siswa". Judul yang unik, bukan? Penulis terkesan curhat melalui tulisan-tulisannya di buku ini. Buku ini berisi cerita dan pengalaman penulis selama menjadi guru selama hampir 17 tahun.

Di awal kegiatan penilaian harian, saya mempersilakan siswa belajar lagi. "Bonus waktu" seperti ini sering saya berikan kepada siswa ketika akan penilaian atau ulangan. Mereka selalu menyambut waktu ekstra ini dengan suka cita. Anda tentu paham alasannya, bukan?

Saya pun mempersilakan siswa membaca lagi materi yang akan diujikan. Waktu sepuluh menit saya berikan. Dalam waktu itu saya bisa menyelesaikan tiga kisah perjalanan di buku "Merana Karena Siswa".

Kisah pertama berjudul "Merana Karena Siswa". Judul ini diangkat sebagai judul buku. Di dalamnya penulis mengisahkan pengalamannya sebagai guru. Ia mengaku sering dibuat sedih oleh siswa.

Kesedihan itu salah satunya terjadi saat ia mendapati nilai ulangan yang rendah. Salah satu indikator rendahnya pemahaman siswa akan materi yang dipelajari. Begitu juga ketika penulis memberikan tugas kepada siswa. Sedikit sekali yang mengerjakan.

Masih ada hal lain yang sering membuatnya merana. Di antaranya adalah perilaku siswa. Guru penulis ini memilih cara berbeda dalam menyikapi siswa yang bermasalah. Ia lebih suka mengobati daripada sekadar menyalahkan siswa.

Penulis juga dibuat merana saat pembagian rapor. Nilai yang diperoleh siswa "tak layak" untuk dituliskan di rapornya. Ia pun harus mengikuti "aturan" yang dipahami bersama. Jika tidak, maka ia akan dianggap tidak sayang kepada para siswanya. Saat itulah kembali ia dibuat merana karena siswa.

Kisah di atas bisa jadi dialami oleh banyak guru. Mereka merana karena hasil belajar siswa yang tidak memuaskan, merana karena perilaku siswa, atau merana karena berbagai kebijakan yang dinilai berlawanan dengan hati nurani. Bisa jadi kita pernah atau sering merasakannya.

Sengaja tulisan Nining Suryaningsih dibukukan untuk menginspirasi semua orang. Ia seakan ingin menyampaikan keluh kesah seorang guru. Tak hanya itu, ia juga mengajak menyelesaikan permasalahan siswa dengan baik. Mengobati permasalahan, bukan hanya menyalahkan.

Bagi siswa, tulisan seorang guru seperti ini tentu saja diharapkan membuka mata hatinya. Ada hati yang tersakiti ketika nilai siswa rendah. Ada hati yang dikecewakan saat tugas-tugas dari guru tak dikerjakan. Ada pribadi yang meratapi perilaku siswa yang tak semestinya.

Tulisan guru penulis ternama ini tentu menjadi inspirasi bagi kita. Siapa pun kita. Guru atau pun siswa.

Wonogiri, 23 Oktober 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Paklek sampai gak bisa komen

23 Oct
Balas

Waduh....terus kula kedah pripun niki? He he

23 Oct

Wah? Kok kere gini ya reviewnya. Itu br review st jdl tuh, gmn kalo 16 judul direview juga bs jd st buku baru. Hehehe. Makasih banyak ya Pak .... (Eh, tlsnnya kok makin apik ya. Selamat!)

23 Oct
Balas

Wah? Kok keren gini ya reviewnya. Itu br review st jdl tuh, gmn kalo 16 judul direview juga bs jd st buku baru. Hehehe. Makasih banyak ya Pak .... (Eh, tlsnnya kok makin apik ya. Selamat!)

23 Oct
Balas

Diijinkan nih sy lanjukan? He he

23 Oct

Mantap, pasti kejadian itu bukan hanya sebagian, pasti banyak guru yg mengalami dilema seperti itu. Kerennn resensi bukunya pak

24 Oct
Balas

He he...sekadar belajar menulis, bu...belum layak disebut resensi

24 Oct

tulisan dikupas dengan tulisan. hasil kupasannya jadi buku juga

23 Oct
Balas

Nah...itu rencananya..he he..

24 Oct



search

New Post