Tak disangka hari ini ada kebahagiaan tersendiri yang hadir. Surat undangan dari Kemdikbud RI kembali masuk ke email. Kegiatannya pun bukan sembarang kegiatan. Kemdikbud menggelar Diseminasi Nasional Literasi bagi Guru SMP.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari workshop literasi bagi guru SMP berprestasi yang digelar tiga bulan lalu. Namun, bukan berarti pesertanya hanya alumni workshop saja. Kemdikbud membuka peluang bagi para guru di luar peserta workshop untuk turut berkompetisi.

Kompetisi? Benar, kegiatan ini bukan sekadar ajang diseminasi. Para peserta telah melewati beberapa tahapan untuk bisa lolos ke kegiatan ini. Di puncak acara ini nantinya, para peserta pun tetap akan berkompetisi. Mereka harus memamerkan dan mempresentasikan karyanya.

Berkumpulnya 200 Guru Penulis

Ajang ini menjadi event berkumpulnya 200 guru penulis dari jenjang SMP setanah air. Mereka adalah para guru yang telah memiliki karya dan berperan dalam kegiatan literasi di sekolahnya.

"Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan?", seakan ayat ini menjadi pengingat hari ini. Nama guru asal desa ini muncul di lampiran daftar peserta yang lolos. Bisa masuk dalam 200 guru penulis se-Indonesia tentu adalah keajaiban dari-Nya.

Seakan kota Jakarta telah menanti kedatangan 200 guru penulis. Lumire Hotel and Convention Centre Jakarta bakal menjadi saksi kompetisi para guru penulis ini. Bagi saya, ini adalah kesempatan luar biasa. Bisa lolos ke sana sudah anugerah luar biasa.

Kesempatan belajar dari para master tentu adalah nurturant effect dari kegiatan ini. Inilah yang saya harapkan. Dari sinilah saya merasa bisa belajar agar lebih baik.

Tunggulah aku di Jakartamu, teman-teman

Wonogiri, 4 Oktober 2017

Ruang Tunggu R.B. Nur Annisa