Agus Dwi Basuki

Guru Fisika SMA Negeri 2 Kendal...

Selengkapnya
Navigasi Web
Matematika Fisika perlu tidak ya ?
https://serambimata.com/2015/03/25/sma-finlandia-akan-menghapus-pelajaran-matematika-dan-fisika/

Matematika Fisika perlu tidak ya ?

Di setiap awal tahun pelajaran baru saya selalu memulai pelajaran dengan pembahasan materi yang saya namakan dengan pembahasan Pra Fisika. Pada materi Pra Fisika saya khususkan untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan matematika siswa baru sebagai bekal untuk mempelajari fisika pada jenjang sekolah menengah atas. Materi Pra Fisika terdiri atas pengetahuan matematika yang sering digunakan untuk menyelesaikan soal-soal fisika. Dari hasil evaluasi materi Pra Fisika bisa diperoleh gambaran kemampuan matematika siswa sehingga saya bisa memetakan siswa-siswa dengan kemampuan matematika lemah, sedang dan kuat.

Sungguh diluar dugaan saya ternyata kemampuan matematika siswa sangat memprihatinkan. Lebih dari separuh dari siswa masih sangat kedodoran menyelesaikan permasalahan aljabar sederhana seperti pindah ruas penjumlahan dan pindah ruas perkalian. Kenyataan ini tentu secara refleks menyulut pertanyaan dalam benakku bagaimana bisa siswa dengan kemampuan matematika sangat rendah seperti itu bisa lulus ujian SMP dengan nilai matematika yang bagus? Entahlah, yang sekarang ada dihadapanku adalah sekelompok siswa yang harus belajar fisika dengan bekal pengetahuan matematika yang kelewat minim.

Pengetahuan aljabar dasar tentu saja menjadi suatu keniscayaan untuk mempelajari ilmu fisika. Bagaimana bisa belajar fisika dengan baik jika modal wajib yang mereka punyai tidak memenuhi syarat? Sehingga mau tidak mau saya harus berprofesi ganda, yang kadang harus berperan layaknya guru matematika dan menerangkan ulang konsep matematika yang sebetulnya telah mereka pelajari semasa jenjang sekolah menengah pertama bahkan jenjang sekolah dasar.

Dari sudut muatan kurikulum sendiripun terjadi banyak ketidak selarasan antara pengetahuan matematika siswa dengan muatan kurikulum fisika . Tentu saja ini menjadi tugas ekstra bagi para guru fisika untuk mengajar modal matematikanya dulu sebelum mengajarkan konsep fisikanya. Kita bisa mengambil contoh pada materi persamaan gerak pada bidang datar. Materi ini mutlak memerlukan pengetahuan matematika tentang diferensial dan integral, sedangkan materi diferensial dan integral sama sekali belum pernah terjamah di pelajaran matematika. Pada pelajaran matematika materi tersebut berada pada kelas yang berbeda, sehingga mustahil bagi guru fisika untuk “menitipkan” materi terkait kepada yang lebih berhak mengajar yaitu guru matematika.

Ilmu tentang trigonometri yang membahas sinus, cosinus, dan tangen pun dapat dikatakan terlambat di ajarkan oleh guru matematika. Materi tersebut sudah merupakan prasyarat wajib pada materi fisika jauh sebelum materi tersebut diajarkan pada mata pelajaran matematika. Pengetahuan matematika tentang trigonometri harus sudah dikuasai ketika materi fisika tentang besaran vektor dibahas.

Ketidak sinkronan antara kurikulum matematika dan fisika di negeri ini merupakan catatan khusus yang harus disikapi dengan bijak oleh para pelaku kebijakan ditingkat bawah, yang tentu saja berimplikasi kepada kurang maksimalnya pembelajaran fisika karena terkuranginya waktu untuk membahas materi pelajaran matematika. Oleh sebab itu perlu kiranya seorang guru fisika untuk selalu berimprovisasi dalam kegiatan pembelajaran sambil menunggu revisi kebijakan terkait.

Terinspirasi oleh pengalaman saat masih kuliah dulu, waktu itu ada mata kuliah Fismat (Fisika Matematika), yaitu mata kuliah yang secara khusus membahas matematika yang digunakan untuk keperluan ilmu fisika, maka ditingkat sekolah menengah atas kiranya “tak berdosa” jika ada mata pelajaran sisipan Matematika Fisika. Mata pelajaran ini diharapkan bisa menjembatani muatan kurikulum matematika dan muatan kurikulum fisika yang terkadang “tak akur”. Dari sudut lain tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada rekan-rekan saya guru matematika, mungkin dengan adanya mata pelajaran Fisika Matematika akan semakin memperjelas “hubungan mesra” antara mata pelajaran fisika dan mata pelajaran matematika.

Di restui atau tidak oleh pemerintah, memang dirasa sangat perlu keberadaan mata pelajaran Matematika Fisika ini. Realisasinya sangat bergantung kepada guru fisika dan kepala sekolah sebagai penentu kebijakan sekolah. Menurut hemat saya ini merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi ketidaksinkronan antara muatan kurikulum matematika dan muatan kurikulum fisika pada jenjang sekolah menengah atas. Ketika hidup adalah sebuah pilihan, maka saat itu juga kita harus memilih dengan segala resiko yang haris kita tanggung.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post