“HAMPIR 90 Kg”

Inilah saya, ABCD alias Abri Bukan Cepak Doang, potongan rambut pendek seperti tentara kan? Gagah, berwibawa... mungkin. Yang jelas dengan potongan pendek tujuannya adalah untuk menutupi rambut putih yang telah tumbuh subur.

Ternyata jika dilihat di HP wajah saya Hitam manis? Lebih jelas lagi jika dilihat dari sedotan dari gunung ciremai. Teman-teman saya mengatakannya, walaupun tinggal hitamnya, manisnya habis oleh semut. Teman-teman sering meledek “udah hitam hidup lagi.

Setiap ke Ruang UKS saya selalu tertarik dengan timbangan badan, dan saya selalu ditimbang untuk memastikan berapa berat badan saya. Percaya ga? berat badan saya hampir 90 Kg. Untung belum 1 kuintal. Hahaha

Minder jika dibonceng teman naik motor, begitu melalui jalan tanjakan, saya suka bertanya “Turun jangan...?”, atau saya bertanya “gigi berapa ini?” karna jalannya pelan sekali. Atau terus bertanya kempes ga? Karena ketakutan terlalu berat membawa beban.

Lebih-lebih jika naik angkutan umum saya selalu memilih mobil yang kosong, karena akan selalu merepotkan penumpang lain, bahkan saya pernah ditolak oleh supir mobil karena mungkin karena rugi, duduknya menghabiskan tempat.

Pernah Ketika suatu saat menjenguk siswa yang kemah jambore daerah, di sana ada toko-toko yang menjual baju pramuka, pikir saya kebetulan sekali ada yang menjual baju mudah-mudahan ada yang ukuran XXXL ternyata ada, ketika saya jadi beli pedagang itu bertanya “mau karungin apa?” dasar emangnya badan beras.

Yang lebih parah lagi jika Idul Adha saya selalu disamakan dengan sapi yang akan dipotong, teman-teman suka bilang “jangan keluar rumah pas idul adha ya, nanti dipotong..”

Tetapi Alhamdulillah, badan saya gendut tapi banyak yang memujinya, misalnya “Orang gendut itu subur”. Atau ada juga yang bilang “orang gendut identik dengan orang senang”, karna kalau kurus banyak pikiran, katanya. Atau ada yang bilang “orang gendut itu orang penting atau pejabat” ah masa! Presiden Jokowi Aja Ga Gendut. Hahaha.

Penulis adalah peserta SAGUSABU Cirebon.