Dear Murobbi

Kita berkehidupan di dunia ini telah memiliki misi. Misi ini tiada lain kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam. Allah Subhanahu Wa ta’ala berfirman, artinya : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (QS. 21 : 107). Rahmat dalam pengertian menebarkan kasih sayang dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi umat.

Disini, kasih sayang itu tidak hanya pada pasangan, orangtua, keluarga saja, tapi kasih sayang untuk semua.

Hari ini menjadi bukti kasih sayang itu. Alasannya, hari ini diperintahkan oleh Murobbi untuk berkumpul disuatu titik yang acaranya nanti dinamai Rihla. Dalam Rihla semua peserta diminta untuk bawa pasangan dan semua anggota keluarga atau anak- anak.

Walau hari ini bertepatan dengan Loundry day alias hari tidak bisa kemana- mana karena pekerjaan rumah yang menumpuk selama sepekan tapi tetap saja semua peserta yang sudah dapat perintah pergi berkumpul, berkumpul di lokasi yang dimaksud. Mungkin inilah kasih sayang tadi, mengcancel semua aktifitas pribadi demi bertemu orang yang dikasihi, yaitu seorang Murobbi.

Akhir- akhir ini tidak serutin dulu pertemuan dengan Murobbi, biarlah hanya Allah dan Murobbi yang tahu apa alasannya.

Tidak sia- sia mencancel semua aktifitas pribadi demi bertemu Murobbi. Why not? Dilokasi kumpul Murobbi dan panitia tertunjuk telah menyediakan sebuah kasih sayang yang jarang kita temukan diluar sana. Yups, kasih sayang yang ditebarkan Murobbi di hari Londry day adalah kasih sayang dalam bentuk Game.

Game yang disetting antara lain: Lomba makan kerupuk untuk anak- ank tercinta. Ups, ini lomba berbeda ya, dimana peserta lomba makan kerupuk tidak berdiri, tapi para peserta makan kerupuk sambil duduk yang dinamakan lomba kerupuk Syar'i.

Rasulullah SAW bersabda:

“Jangan kalian minum sambil berdiri ! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan !” (HR. Muslim)

“Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri”. Qotadah berkata: ”Bagaimana dengan makan?” beliau menjawab: “Itu lebih buruk lagi”. (HR. Muslim dan Turmidzi).

Anak- anak happy dan antusias mengikuti lomba yang memancarkan aura bahwa mereka mendapatkan kasih sayang berbeda melalui Game ini.

Kasih Sayang kedua yang dihadirkan Murobbi adalah Balon cinta. Peserta Balon Cinta adalah para orangtua alias ummi dan Abinya anak- anak. Secara berpasangan, Ummi dan Abi megapit balon dikepala dan menggiring balon tersebut dari garis start ke garis finish sambil dengarkan suara Asmaul Husna. Saat bunyian Asmaul Husna berhenti, maka Ummi dan Abi juga harus menahan penggiringan Balon, dilanjutkan lagi saat Aaul Husna di setel lagi melalui Tape yang disediakan Panitia. Dan seterusnya dilanjutkan sampai menemukan pemenang.

Kasih sayang ketiga yang dihadirkan Murobbi dalam Gamenya adalah Game Spoon. Ummi Abi dan anak- anak berdiri dalam satu kelompok sesuai keluarga masing- masing memindahkan air kegelas tersedia tapi secara estafet menggunakan Spoon. Banyak tawa dalam Game ini. Karena sianak kadang lalai dalam mengopor spoon ke orangtuanya menyebabkan air dispoon meleleh dan alhasil gelas tersedia tidak jadi terisi air.

Begitulah cara Murobbi menebar kasih sayang kepada para peserta acara yang disebutnya Rihla.

Terakhir Rihla, Murobbi mengajak makan bersama . Satu tikar untuk semua Abi di lahan kanan dan satu tikar lagi untuk para Ummi dan anak- anak dilahan kiri. Kedua tikar telah dilengkapi dengan nasi, makanan dan minuman yang telah dibekali dari rumah masing- masing. Dalam makan ini Murobbi juga menebar kasih sayangnya, karena Murobbi mengajak peserta Rihla untuk memberikan beberapa bagian nasi dan makanan minuman kepada pengunjung tempat Rihla lainnya yang lokasi duduknya berdekatan dengan acara Rihla itu.

Dengan tidak lupa membaca doa sebelum dan sesudah makan, terakhir doa penutup majelis dan bersalaman, Kasih sayang Murobbi juga 'bersambung' dihari yang berbeda. Saatnya istirahat dan shalat Ashar dirumah masing- masing.

Linggo Sari Baganti

Pesisir Selatan

Sumatera Barat

10 Februari 2020