Agus Joko Sulistya

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ARUNGI SAMUDRA (14)

Perlahan lumpur yang melekat di tubuh Pratar mulai berkurang tersapu air yang disemprotkan dari mobil tangki. Kesempatan untuk membasuh lumpur tidak berjalan lama. Pratar Angkatan 45 sebanyak 250 orang harus berebut mendapatkan guyuran dari dua mobil tanki air yang tersedia. Segera setelah air dari kedua mobil tanki habis, Pratar diperintahkan untuk berjalan mengikuti tarkom dalam bentuk banjar. Mereka dibawa berjalan ke komplek Sambar Galang. Sebuah komplek bangunan dimana para pengasuh taruna berada. Di komplek tersebut terdiri dari gedung markas Resimen, Batalyon dan Kompi. Disamping itu terdapat juga kantor Komandan Resimen dan ruang makan taruna. Bangunan ruang makan tersebut lebih besar dari ruang makan yang ada di komplek Wiratno, dimana Pratar berada saat ini.

Persis di depan bangunan ruang makan terdapat lapangan apel yang memisahkannya dengan bangunan kantor markas Resimen. Di ujung sisi Timur lapangan terdapat taman baharí. Sebuah taman yang tidak begitu besar, didalamnya terdapat peralatan-peralatan baharí yang seharusnya ada di kapal. Taman tersebut sengaja dibuat agar taruna ingat medan tugas yang akan dihadapinya nanti di kapal. Barisan dibawa menuju ke taman tersebut. Satu per satu Pratar diperintahkan untuk memeluk peralatan bahari tersebut. Kemudi kapal, Kompas Magnet, Jangkar, Rantai jangkar, lonceng dan berbagai peralatan lainnya harus mereka peluk semua.

Lega rasanya mendengar Tarkom memerintahkan Pratar untuk kembali ke komplek Wiratno. Jari kaki Koko rasanya sudah membeku. Sudah lebih dari lima jam kakinya berendam di air. Termasuk saat sedang berjalan menuju komplek Wiratno. Sepatu yang dikenakannya sudah basah semenjak berendam di Halong tadi. Air laut yang masuk ke dalam sepatu sudah berganti dengan air PDAM yang didapatkannya dari siraman mobil tangka. Koko ingin segera sampai mess dan berganti kaos kaki kering.Sepatu Pakaian Dinas Lapangan (PDL) hanya dibagikan dinas satu kali. Sudah pasti Koko harus tetap memakai sepatu basah itu, namun paling tidak kaos kaki yang hangat dan kering bisa menghilangkan rasa tidak nyaman di kaki. (Bersambung).

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post