"Salam Mas Agus, ikut gabung antologi puisi yuk"

Itu obrolan terakhir dengan beliau. Mungkin atau pasti beliau tahu saya - jika diundang berpesta aksara - bakal susah menolaknya. Tapi, saya belum pernah kolaborasi dan komunikasi intensif dengannya. Bagaimana kita bisa sinergi dengan tawaran itu.

Beberapa menit saya abaikan chat di inbox karena harus mengerjakan hal lain. Rupanya beliau tidak sabar bahwa saya harus menimbang dan mempertimbangkan untuk menjadi peserta. Karena saya belum terlalu kenal. Sejauh pergaulan saya di ranah literasi.

Ketika saya login kembali, tampilan ruang chat berubah.

Ohh, saya di-unfren. Belum di-blokir. Entah kenapa tidak sekalian.

Saya jarang (tidak mungkin) menolak ajakan seperti itu, tetapi dengan yang sudah saya kenal baik. Pun dengan catatan, jika tulisan saya dirasakan tidak layak, boleh dan harus eliminasi. Saya pasti maklum. Juga sadar diri. Terlebih, saya tidak normal.

Semoga program beliau yang sudah unfren senantiasa berlanjut dan sukses.

Maaf jika saya harus menuliskan seperti ini.

Demikian.