Mengendapkan Ide
Salah satu kebingungan penulis pemula seperti saya terletak pada kebingungan ide. Apa ya yang mau ditulis? wah ide begini sudah ditulis itu, ide itu sudah ada bukunya. Banyak sekali pikiran seperti itu menghantui benak kita dan akhirnya justru menghujam keyakinan kita, ah sudahlah buat apa menulis?!
Sering saya kira orang mengalami hal itu. Tapi tentu kita juga paham dan mengalami bahwa ide itu sebenarnya muncul setiap saat setiap waktu. Dari mana ada ide?
1. Melihat
Segala sesuatu yang kita lihat setiap harinya pasti ada hal yang sesuai dengan hati kita dan ada pula yang kurang sesuai. Alamiahnya kita akan merangkum peristiwa itu. Peristiwa yang kita rekam pasti berkesan. Saat itulah sebenarnya ada pekuang ide yang muncul.
2. Membaca
Ketika membaca apapun, tentu kita akan menemukan isi tulisan yang mungkin kurang pas, sejatinya itu juga ide untuk kita tuliskan. Jika kita menemukan kekurangpas-an sesuatu di buku itu, maka sejatinya kita bisa memberi jawab berupa buku serupa sesuai pendapat kita.
3. Pengalaman
Kejadian yang kita alami juga bisa menjadi sumber ide untuk dituliskan. Tinggal mengemas dan dipercantik sedikit agar layak dibaca orang saja kan?!
Lalu bagimana menangkap ide?
Ide itu datang berseliweran setiap waktu, ngga perlu diminta, dia datang tak dundang pergi tak diantar (loh...kok kayak jelangkung). Tugas kita ngapain? ya menangkapnya, mengikatnya. Kalau Imam Bukhari mengibaratkan ilmu (ide) seperti kijang, maka kita sebagai penulis harus memiliki panah untuk menemukannya dan tali untuk mengikatnya. Tali ini bisa kita ujudkan dalam bentuk catatan.
Biarkan ide-ide itu menghias penuh catatan kita, ngga ada kewajiban juga untuk segera dijabarkan menjadi karya. Udah biarkan saja dulu, asal sudah diikat, dia tak akan lari. Percayalah bahwa suatu saat akan ada masanya ide-ide itu akan menjadi karya yang luar biasa.
Jadi cobalah siapkan pena dan buku saku, atau note di HP, atau rekaman berupa suara dan atau video untuk mengikat ide-ide yang kita temukan. Insya Allah, ide akan mengalir sampai jauh.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju, harus punya catatan kecil untuk menulis setiap ide yang ada. Salam kenal
salam kenal jg bu. kayaknya sudah kenal jg ini. hehehe
He he sudah kenal dulu...sekarang Pak Agus baru muncul lagi berarti kenalan lagi dong
iya, muncul kabur muncul kabur...salim
Jazakumullah khoiron katsiro tipsnya pak guru. Saya ingin bilang "gak pa-pa idenya sama. Tapi toh cara penyampaian nya pasti beda dong". Saya sering mengalami hal seperti itu dengan penulis lain di hari yang sama, ide tulisannya sama. Jadi makin indah, warna warni kayak pelangi...hehehe. Salam sehat dan sukses selalu. Barakallah, pak guru.
iya bu, wah jd tersnjung dikunjungi artis gurusiana...hehehhe saallllliiimmmmmm
Wah, ide memang gampang lepas. Perlu diikat dengan Tali. Saran yang mantap untuk mengikat ide. Salam Pak Agus Riyanto.
iya pak, datang seekor ide, hap...mari diikat... hehehehe
Siap untuk mengikat ide Pak...salam kenal...
Njih bu Rini. hehee Emang blm kenal?
Saya orang yang tidak terkenal Pak...makanya kenalan dulu..he..he..
iyalah, salim...
Kayaknya saya deh yang juga pemula...semangat pak.....
langsung muncul ide, "sesama pemula dilarang mendahului" hehehe
Info yang segar, tks pak.
langsung eksekusi di catatan kecil Pak idenya